HALEN

5 2 0
                                    

Udara pagi terlihat menenangkan,seorang bocah laki-laki masih meringkuk dibawah selimut hangatnya. Ketukan pintu dan suara dari seorang wanita membangunkannya,wanita paruh baya dengan pakaian maid hitam putih dan tatapan hangat masuk membuka tirai-tirai didalam kamar itu.

"Selamat pagi tuan muda,anda sudah ditunggu  untuk sarapan diruang makan bersama yang lain" Ucapnya sopan.

Sang empu yang dibangunkan hanya mengangguk dan duduk diatas kasurnya,mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya sadar kealam nyata. Ia menatap cermin besar yang sejajar dengan kasurnya, tanda lebam terlihat jelas menodai kulit putih dipipinya. Matanya kembali tertuju pada jam dinding yang menunjukan pukul 06:25 pagi. "Masih pagi sekali" Gumamnya pelan.

Halen,anak laki-laki tunggal dari keluarga Mallory. Bocah laki-laki dengan kulit putih pucat,mata indah dengan manik coklat tua seperti madu. Bulu mata panjangnya menambah kesan mata itu membuat candu untuk siapa saja yang menatapnya,tatapan hangat anak itu selalu sama. Surai coklat terangnya terlihat halus dan berkilauan dibawah cahaya rembulan dikala malam hari. Hanya satu kata yang akan diucapkan siapapun ketika melihatnya,indah.

Hidupnya mungkin terlihat seperti kehidupan yang diidamkan oleh semua orang,tumbuh dalam keluarga bergelimang harta dan kekayaan. Uang bukanlah masalah bagi mereka,apalagi soal tahta dan posisi. Namun dibalik semua kemewahan itu ada sisi gelap yang disembunyikan rapat oleh keluarga Mallory,ayah Halen yaitu Dave Mallory adalah seorang ketua sebuah organisasi gelap. Ia bersembunyi dibalik topengnya dengan berprofesi sebagai seorang dokter,wajah tampan untuk ukuran pria berusia 40 tahun yang masih terlihat seperti laki-laki baru berumur 25 tahun.

Halen hidup dalam kemewahan,bagai pangeran disebuah kerajaan. Namun kenyataannya,hidupnya seperti tawanan dalam sebuah penjara jeruji besi. Dididik keras sejak kecil,dipaksa melakukan yang seharusnya salah namun dibilang benar oleh ayahnya. Pola pikirnya dibentuk agar mengikuti kemauan mereka,dijauhkan dari dunia luar seperti dibuat dinding pembatas yang tidak boleh Halen lewati.

Ia memang anak tunggal sekaligus anak angkat dari Dave Mallory,Halen adalah anak dari saudara Dave yaitu David Mallory. Dave mengadopsi Halen saat dia berumur 1 tahun,disaat David "menjual" Halen karena ibu kandungnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Jika ada manusia yang lebih tidak berakal dari hewan,ya David lah orang itu.

Ibu kandung Halen meninggal disaat ia baru mau menginjak usia 3 tahun,bahkan masih terlalu kecil untuk ditinggalkan dan memahami arti ibunya. Wanita itu baik,namun dunia membuatnya hancur. Tekanan dari orang-orang,berbagai cacian dan hinaan ia terima setiap hari. David menghamilinya hingga lahirlah Halen,cap sebagai "anak haram" harus siap ditanggung oleh anak itu. Namun Aleen kala itu belum dewasa untuk memerima semunya,usianya masih 18 tahun. Terlalu naif hingga memutuskn untuk mengakhiri hidupnya.

Entah bagaimana Halen bisa ingat,padahal kala itu usianya masih 1 tahun. Ia ingat bagaimana Aleen mengahiri hidupnya,tepat didepan matanya. Aleen memanjat kursi dan mengikat tali dilehernya,namun Halen kecil menangis keras. Wanita itu turun kembali,menenangkan Halen dengan memberi sebatang permen buah yang membuat bocah kecil itu diam. Sesaat sebelum ia kembali ketempat kursi berada dan menggantung disana hingga David menemukannya sudah tidak bernyawa dan Halen yang sedang menangis memeluk kaki ibunya.

David memang jenis manusia bajingan yang tidak mengenal apa itu tanggung jawab,ia menjual Halen kepada Dave yang saat itu tidak bisa memperoleh anak dari istrinya. Mereka memang saudara,tapi tetap saja ada perbedaan seperti "kita memang saudara,tapi apa yg milikku bukanlah milikmu". Jadi jangan heran mengapa saudara dari seorang Dave Mallory bisa hidup seperti berandalan tanpa dikelilingi harta sepertinya.

Dave mengadopsi Halen sejak umur 3 tahun,hidupnya memang membaik dengan segala kebutuhan yang terpenuhi. Sejak kecil Halen dididik keras oleh Dave,mulai dari hal kecil seperti makanan hingga tentang tata krama.
Keluarga Mallory memang dikenal dengan wajah tampan mereka,bahkan saat menua mereka tetap awet muda tidak seperti orang kebanyakan. Bagi mereka penampilan adalah yang pertama lebih dulu lalu soal posisi ataupun tahta dan mungkin setelah itu barulah tata krama,Dave selalu menekankan Halen dengan prinsip "biarkan masa mudamu sulit tapi nanti kau bisa bersantai menikmati hasil kerja kerasmu dimasa tua".

Halen memang berbeda dari anak seumurannya,mulai dari kecerdasan yang melebihi mereka hingga soal mimpinya yang selalu jadi pertanda dan kenyataan. Soal lingkungannya,sejak kecil anak itu seperti dibuatkan dunianya sendiri oleh Dave. Seperti ada sebuah dinding pembatas antara Halen dan dunia luar,Mungkin Dave sengaja agar pola fikir Halen sesuai dengan apa yang dikehendakinya.


CLANDESTINE'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang