4| Attack

651 81 63
                                    

AHAHAHA OKE IM BACKKK!!!

oke oke maklumi kalo last chapter malah gantung gitu wkwkwk, lagipula kan kalian tau sendiri gw demen dor dor-ran dan gantung ending wkwkwk 😭😂

Okeh soooo... GW GA NYANGKA NIH CERITA SETIAP KALI UP BISA JEBOL MULU!? like OTTOKHE??!!! gmanaaa cara bisa jebol mulu??!! sungguh gw berterima kasih bngt kepada kalian yang real luangim waktu untuk baca ff ini! SERIOUSLY I LOVE U ALL!

OKE OKE APA KALIAN UDH SIAP? jantung siap? plot twist siap? ehhhh keceplosan... wkwkwkwk

wokehhh, mari kita mulai!!!
-
-
-
*DOR!!!*
Suara pelatuk pistol terlepas. Semuanya tertegun...

Suhyeok langsung menjatuhkan handphone yang tadi ada di genggamannya. Dirinya lari kearah Namra untuk memastikan apa yang baru saja ia lihat.

Siapa yang menarik pelatuk tersebut? Namra lah yang menariknya.

Saat Zombie tersebut semakin dekat, Namra segera mengambil pistol kecil yang ia sembunyikan dibagian mata kakinya dalam kaos kaki. Dengan cepat ia segera menembak zombie tersebut tepat dijidatnya.

Sungguh, Onjo, Cheongsan, dan Suhyeok kaget tidak main. Ketiganya tak tau kalo Namra bisa menggunakan sebuah pistol.

Saat zombienya sudah tumbruk, Namra masih tertegun dalam posisinya, Suhyeok segera mendekatinya dan mencoba untuk menenangkannya.

"Namra-yaa... berikan pistolnya kepadaku." ujar Suhyeok dengan pelan dan tenang.

Dengan perlahan, Suhyeok mengambil alih pistol Namra dan segera melemparnya kesembarang arah. Tangan Namra mulai menurun, tubuhnya masih gemetar. Ini baru pertama kalinya ia menggunakan pistolnya untuk membunuh seorang demi keselamatannya. Walaupun ia tau semua kisah kejam Ayahnya dan semua mimpi buruk Ayahnya, tetap saja, Namra tak pernah ngira bahwa dirinya juga harus melewati semua itu.

Suhyeok secara perlahan memegang kedua pundak Namra. Namra merasakan usapan hangat di pundaknya menjadi lemas.

*Bugh*

Jatuhlah Namra dalam pelukan Suhyeok. Dengan Sigap, Suhyeok menangkapnya. Namra hanya terdiam dalam tangan Suhyeok, Suhyeok saat ini sangat mengkhawatirkan Namra, tapi mereka tak bisa diam saja disitu. Mereka harus segera cari tempat yang aman untuk berlindung dan menunggu bantuan.

Suhyeok mencoba untuk mendirikan Namra dan menguatkannya, "Namra kajja, kita harus pergi dari sini." bisik Suhyeok.

Namra mengikuti kata Suhyeok dan mulai beranjak. Karena Onjo melihat Suhyeok sedikit kesusahan, ia memutuskan untuk membantunya

"Suhyeok, biarkan aku dan Cheongsan membantu Namra, kau carikan jalan keluar dari sini." ujar Onjo.

Suhyeok mengagguk dan segera berlari mencari jalan keluar. Onjo, Cheongsan, dan Namra menyusul.
-
-
JIPURAGI
Vincenzo dengan tergesa lari ke-ruangan Chayoung. Pak Nam melihat Vincenzo tergusar dan frustrasi menjadi khawatir.

Ditengah lari Vincenzo, tiba tiba ia tertabrak dengan Han Seo dan Joon Hwi. Ketiganya langsung terkejut.

"Eoh Vin-Hyung Gwaenchana?" tanya Han Seo khawatir. Karena ia bisa melihat sahabatnya sedang berantakan.

The OutbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang