Ceritaku

2 Tahun

Bertambah umur, ini adalah pertama kalinya aku dirayakan. Dengan kue ulang tahun berhiaskan istana dan patung princess. Didatangi oleh tetanggaku, saudaraku dan budehku juga nenekku.

Diumur 2 tahun ini, banyak sekali yang memberikan kado. Saat ingin memotong kue ulang tahunku. Ibu memegang tanganku dengan pisau plastik pemotong kue,dan mengajarkanku cara memotongnya

Disaat itu aku mengenakan gaun ulang tahun berwarna ungu, dan dengan senyuman yang keluar dari mulutku. Orang orang disekitarku yang mendatangi acara ulang tahunku pun bernyanyi dengan gembira.

"Selamat, ualng tahun.. kami ucapkan.. selamat Panjang umur, kita kan doakan..

selamat sejahtera, sehat Sentosa... selamat Panjang umur dan bahagia.... " nyanyian mereka sambal bertepuk tangan.

Waktu pum terus berlalu denganbebrbagai yang terjadi, karena ayahku berprofesi sebagai sales marketing dengan budehku. Ayahku memutuskan pindah rumah, yang dekat juga dari tempat yang akan menjadi sekolah pertamaku.

Kami pindah ke kontrakan kecil yang cukup untuk bertiga, ayah ditugaskan oleh budehku untuk kerja diluar kota seperti kota Jambi,Medan,Pontianak. Sehingga aku dan ibu harus jauh dari ayah, demi mencari uang ayah rela pergi jauh. Saat aku berumur 4 tahun ibu sedang mengandung, dan mungkin terasa berat bagi ibu menjalani semua sendirian.

Sebelum ayah pergi, ibu dan ayah membuka warung sebagai hasil tambahan. jadi,ayah dan ibu sama sama mencari uang untuk kehidupan kedepannya. selama ayah diluar kota, kami telfonan dengan handphone biasa. Seiring meningkatnya teknologi, ayah mampu membelikan ibu handphone yang bias video call hanya saja metodenya cukup sulit.

Saat itu, adalah pertama kalinya aku sekolah di Taman Kanak Kanak. Aku cukup nakal saat itu dan agak galak, aku suka rebut dengan teman laki laki ku dan satu teman perempuanku tapi, aku selalu nangis jika kalah dan pernah aku ditarik telinganya karena kenakalanku.