Do Woon, You Lucky Bastard PART 3 (END)

1K 170 52
                                    

Hi! This is the last part.


.

.

Tanpa terasa, sudah 1 bulan lebih sejak Hobin menghindari Taehoon. Hobin selalu saja mempunyai alasan untuk menolak bertemu dengan Taehoon. Entah karena dia sakit, atau dia beralasan harus menemani Ayahnya ke dokter, atau Ia sekarang mempunya kerja sambilan dan berbagai macam alasan yang terlintas di otaknya.

Jika Taehoon nekat menunggunya sepulang sekolah, Hobin tidak akan turun dan berpura-pura Ia sudah di rumah. Jika Taehoon mendatangi rumahnya, Hobin akan beralasan bahwa Ia mempunyai urusan yang tidak bisa Ia tinggal.

Ia merasa bahwa hatinya masih belum siap bertemu dengan Taehoon. Hobin juga tidak ada niat untuk membicarakan ini padanya. Hobin rasa semua bukti sudah cukup,

Cerita dari ayahnya, diary Do Woon yang Ia baca pada malam itu...

Ya, Hobin tidak perlu penjelasan, dan dia pastinya tidak akan minta juga. Biarkanlah waktu yang memisahkan mereka. Hobin berdoa sekuat-kuatnya agar Ia tidak pernah bertemu lagi dengan Taehoon.

Meskipun terkadang Ia memikirkan bagaimana mereka berciuman malam itu.

Dadanya sakit sekali mengingat kejadian itu.

.

.

.

.

Hobin memukul samsak di hadapannya dengan penuh tenaga. Peluh dan keringat jatuh diantara pelipisnya, meluncur melewati leher dan menghilang terserap kaos putih yang sedang Ia gunakan ini.

Buk! Buk!

Tangannya mulai terasa kaku dan perih karena terus-terusan menghantam benda padat itu. Baru saja ingin melanjutkan pukulannya, Ia melihat Moonsung, teman sekelasnya, menghentikan pukulannya. Moonsung menyuruh Hobin untuk mandi dan menyudahi sesi latihan mereka hari ini

"Oi, Hobin!"

Suara yang penuh amarah itu berhasil menyita perhatian Hobin yang baru saja keluar dari studio MMA tempat Ia berlatih tinju. Ia menoleh ke belakang dengan perlahan, berharap itu bukan orang yang Ia hindari selama ini.

Hobin melihat sosok Taehoon sedang berdiri dengan arogan di ujung jalan, menatapnya dengan lekat sambil tersenyum miring. Ia melangkahkan kaki jenjang itu, mendekati ke arah Hobin tanpa melepaskan tatapannya.

Hobin merasa seperti suami yang tertangkap basah di hotel dengan selingkuhannya.

Taehoon mengalungkan lengannya di sekitar leher Hobin. "Oh jadi ini alasan kenapa kau menjauhiku selama berminggu-minggu." Taehoon sedikit mengeratkan lengannya namun tidak sampai si empunya leher merasa tercekik. "Kenapa kau selingkuh dariku, hm?"

Hobin berusaha melepaskan lengan Taehoon namun usahanya sia-sia karena perbandingan kekuatan yang terlalu jauh. "Jangan bicara seperti itu. Kau akan membuat kesalahpahaman." protesnya, tetap berusaha tenang menjaga air mukanya agar tidak panik.

Taehoon menatap matanya penuh dengan amarah. "Kau seriusan berlatih tinju saat aku sudah menawarimu Taekwondo berulang kali?"

Belum sempat Hobin menjawab pertanyaan mengintimidasi itu. Suara pintu dari studio tempat Ia keluar menyadarkan mereka berdua. Moonsung ternyata sedari tadi memperhatikan mereka dan merasa bahwa Hobin dalam masalah.

"Apa kau dalam masalah, Hobin?" Tanya Moonsung namun matanya tajam menusuk tatapan Taehoon. Taehoon yang tidak terima ditatap seperti itu segera melepaskan tangannya dari leher Hobin dan maju beberapa langkah, menghampiri Moonsung.

The Untold Stories of Taehoon and HobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang