LENGAN SIAPA?

2 1 0
                                    

Doa Disa bisa satu kelas dengan Ruri terkabul. Tapi Tuhan memang lagi baik banget pada gadis mungil itu, bukan hanya sekelas dengan Ruri tapi doanya bisa sekelas sama Raka juga terkabul. Sungguh semesta sedang sepakat membuatnya bahagia.

Namun ternyata, satu kelas dengan Raka bener-bener bikin ribet. Kelasnya jadi rame ditongkrongin cewek-cewek yang datang entah dari kelas mana saja. Yang dia tahu, ada kakak kelas dan teman seangkatan dari kelas lain. Tapi tidak sedikit kakak kelas yang datang karena penasaran ingin melihat bagaimana sosok yang bernama Raka Ganoza itu, junior yang selalu disebut-sebut namanya di sekolah mereka.

Setelah tahu, mereka jadi semakin sering datang dan buat kehebohan di kelas. Yang buat Disa gondok, kakak-kakak kelasnya itu jadi sok bawa-bawa senioritas dan merintah-merintah teman sekelasnya seenak mereka.

Suatu hari, kakak kelas mereka yang bernama Annet menyuruh Sapto -teman sekelas Disa- untuk membelikan minuman kaleng di kantin Bu Atin, setelah Sapto datang membawa minuman kaleng itu, Annet memberikannya ke Raka. Annet sudah senang awalnya, tapi mendadak dia kesal karena Raka hanya menatapnya datar lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Tapi dasarnya Raka memang keren, sikap dinginnya itu malah buat cewek-cewek semakin pensaran dan kencangin sabuk pengaman buat ngejar cowok berkulit sawo matang itu. Via anak kelas XI-IPA 2, kakak kelas yang cantiknya aduhai, hampir setiap hari bawain bronies buat Raka, namun Raka memberikannya ke Ricky yang doyan makan di kelas sekalipun guru lagi ngajar di depan kelas. Citra anak kelas XII-IPS 1, si sekretaris OSIS yang centil, bawain minuman kesukaan Raka setiap jam istirahat, malah di kasih ke Ryan. Ratna anak kelas X-2 yang terpilih sebagai ratu MOS kemarin, setiap hari bawa cokelat plus setangkai bunga mawar putih, berharap Raka luluh dengan sikap sweetnya itu dan ngelirik dia, tapi malah dibentak sama Raka.

"Lo bawa bunga tiap hari, maungedoain gue cepat mati?" Kata Raka dengan sarkas. Setelah berbicara seperti itu Raka langsung ngeloyor pergi sama Ryan tanpa melihat ekspresi wajah Ratna yang mulai banjir air mata.

Hari ini Disa mendengar kabar dari Ruri, katanya tadi siang waktu jam istirahat, di lapangan basket mendadak heboh. Ada kakak kelas yang menyatakan cinta ke Raka. Viona, bunga sekolah SMA Bina Harapan. Viona itu cantik banget, pintar dan model di sekolah. Semua cowok mau ke dia, tapi tidak pernah ada yang berhasil menarik perhatian si bunga sekolah itu. Tiba-tiba sosok Raka yang penuh pesona dan begitu digilai oleh cewek-cewek satu sekolah itu mampu menarik perhatiannya. Viona maju dengan sebuket bunga dan sekotak cokelat di tangannya.

Semua mengira bahwa Raka pasti tidak bisa menolak pesona Viona yang cantiknya kebangetan itu. Ternyata salah, sikap dingin Raka itu memang tidak dibuat-buatnya. Satu kalimat yang keluar dari mulut cowok itu.

"Gue nggak suka cewek yang lebih tua dari gue."

Disa yang mendengarkan cerita itu dari mulut Ruri langsung gigit jari. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana malunya Viona menerima penolakan yang sadis seperti itu.

"Seriusan Raka ngomong gitu?" Disa masih tidak percaya. Tapi anggukan Ruri yang tegas itu langsung meyakinkannya.

Sejak awal Disa sudah mendengar dari Ruri bahwa Raka adalah cowok yang dingin dan cuek. Ruri tahu banyak karena berasal dari satu SMP yang sama dengan Raka. Sejak SMP sudah banyak cewek-cewek yang mendekatinya dan mengejarnya. Bukan hanya lima, enam, atau tujuh orang, bahkan lebih. Tapi Raka selalu bersikap dingin ke semua cewek. Mau bagaimana lagi, meskipun cewek-cewek yang mendekatinya selalu mendapat perlakuan dingin bahkan kadang seperti tidak terlihat ada di mata Raka, tetap saja fansnya tidak berkurang. Siapa suruh dia punya wajah yang ganteng, suara yang bagus, jago main gitar, jago basket dan otak encer. Sempurna.

***

Satu bulan berlalu, yang datang ke kelas untuk mencari perhatian Raka mulai berkurang, tidak seperti minggu-minggu sebelumnya setiap hari penuh sesak dengan kedatangan cewek-cewek dari kelas lain. Banyak yang akhirnya mengangkat bendera putih, menyerah dengan sikap dingin dan tatapan tajam pemilik manik mata berwarna cokelat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARMADILLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang