BAB 5

561 435 56
                                    

🌷🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷🌷

FLASHBACK ON

“Mamah! Papah!” panggil seorang gadis.

“Ya sayang?” jawab orang tuanya.

“Mamah sama Papah bakalan terus sayang sama aku nggak?” tanya gadis kecil itu.

“Loh, kamu kenapa nanya kayak gitu? Mamah sama Papah bakalan selalu sayang sama kamu, Alva, dan Abang,” jawab orang tuanya.

“Janji?” ucap gadis itu sambil mengerjap lucu.

“Janji!” ucap kedua orang tua tersebut.

Lalu mereka tertawa bersama layaknya keluarga yang bahagia.

FLASHBACK OFF

“M-mahh ..., P-pah” lirih Agatha.

Jemari Agatha perlahan bergerak.

“Agatha? Hei …, lo udah bangun?” tanya Skala.

Skala menemani Agatha semalaman ini karena ia merasa bersalah tidak dapat mencegah Agatha pergi waktu itu.

“Mah? Pah? Aca k-kangen …,” lirih Agatha.

“Dok! Dokter! Sus!” panggil Skala pada perawat di situ karena panik.

Skala pun memegang tangan Agatha lembut.

“Agatha lo sadar, kan? Sebentar ya.”
Akhirnya dokter dan perawat datang dan menyuruh Skala keluar.

Tadinya Skala tidak mau keluar, tapi ini demi kebaikan Agatha.

Alhasil ia terpaksa keluar.

Sampai 5 menit dokter memeriksa Agatha dan baru keluar.

“Kamu keluarganya Agatha?” tanya dokter pada Skala.

“I-iya, Dok,” ujar Skala gugup karena masih panik.

“Mari, ikut ke ruangan saya!” ajak dokter itu pada Skala.

Akhirnya Skala pun mengikuti dokter itu ke ruangannya.

“Silahkan duduk!” ucap sang Dokter.

Skala pun akhirnya duduk dan menunggu apa yang ingin dibicarakan oleh dokter.

.
.
.
.
.

MY BEST ENEMY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang