BAB I PROLOG

440 11 0
                                    

"Nico Robin"
Seorang siswi SMA pindahan dari kota ohara, salah satu kota di wilayah Green Line. Robin juga adalah seorang anak dari "Nico Olivia", seorang arkeolog terkenal di Green Line.
Mereka pindah dari kota ohara untuk lari dari pemerintah dunia karena sang ibu yang bisa membaca tulisan kuno di batu sejarah yang bernama poneghlyp dituduh sebagai kriminal dan menjadi ancaman bagi dunia.

"Roronoa Zoro"
Salah satu siswa OPSHS (One Piece Senior High School) dan juga seorang yatim piatu yang sekarang hidup bersama dengan pamannya "Dracule Mihawk", yang statusnya adalah seorang pengusaha terkenal di East Blue.
Zoro juga dikenal sebagai salah satu dari tiga orang yang sangat ditakuti di OPSHS karena dia beserta dua temannya yaitu "Monkey D. Luffy" dan "Vinsmoke Sanji" adalah siswa yang nakal dan susah diatur di sekolah.

~Skip time~
Disuatu pagi yang cerah terdengar seseorang yang sedang mengetuk pintu kamar berwarna ungu dan mulai memanggil orang yang berada dalam kamar tersebut,
"Robin, bangun sayang nanti kamu bisa terlambat" panggil seorang ibu yang bernama Olivia itu pada robin.
Robin pun yang mendengar namanya dipanggil mulai membuka mata sambil menggeliat merenggangkan otot - otot badannya dan mulai menjawab sang ibu,
"Iya mah aku sudah bangun" jawab robin.
"Oke segeralah mandi dan bersiap2, ingat ini hari pertamamu masuk di sekolah barumu" ucap olivia sambil berjalan meninggalkan kamar tersebut.
"Iya mah" jawab robin sambil berjalan ke arah kamar mandi dengan wajah yang masih lesu.

15 menit kemudian robin pun turun untuk sarapan bersama ibunya dan robin sudah bersiap dengan mengenakan baju sekolah putih panjang dan rok selutut berwarna abu2 disertai dengan kaos kaki panjang dikakinya.
"Pagi mah" ucap robin seraya duduk dibangku meja makan sambil tersenyum pada ibunya.
"Pagi juga sayang" jawab olivia sambil mengambilkan beberapa roti yang sudah dia olesi dengan selai kepada robin.
"Mama jadi kan ngater aku hari ini" tanya robin sambil memakan roti dengan kedua tangannya.
"Tentu saja sayang, ini kan pertama kalinya juga untukmu disekolah barumu jadi mama akan mengantarmu" jawab olivia yang sudah selesai makan dan sedang mengambilkan minum untuk robin.
"Asyikk berarti aku gak perlu naik turun bus lagi dong mah mulai sekarang" ucap robin tersenyum gembira sambil menghabiskan roti terakhirnya.
"Mungkin tidak sayang, untuk hari selanjutnya mungkin mama hanya bisa mengantar dan menjemputmu dihari libur mama saja nak, maafkan mama ya sayang" jawab olivia seraya mengelus ujung kepala robin sambil tersenyum.
"Hemm jadi artinya mama juga bakal sibuk kaya dulu lagi yah" ucap robin dengan wajah sedikit muram.
"Maafkan mama ya sayang, tapi hanya itu satu2 nya hal yang bisa mama lakukan untuk saat ini" jawab olivia sang ibu.
"Baiklah mah aku ngerti kok" robin menatap ibunya sambil tersenyum.

~Skip time~
Pagi hari di depan gerbang One Piece Senior High School terparkir mobil warna hitam dan dua orang wanita yang sedang berdiri di dekat mobil itu terlihat sedang berbincang.
"Robin, kamu harus semangat ya sayang sekolahnya" ucap olivia seraya memeluk dan menyemangati robin.
"Tapi mah gimana kalo aku gak betah disini, gimana kalo gak ada yang mau berteman sama aku, gimana kalo aku disini gak dapet teman mah" jawab robin manja seperti anak kecil yang tidak mau berpisah dengan ibunya.
"Hey sayang kamu jangan berpikir seperti itu oke, mama yakin kamu disini bakal dapet temen yang baik dan kamu bakal betah sekolah disini" ucap olivia seraya melepas pelukan dari robin dan mengecup kening robin singkat.
"Apa buktinya kalo aku disini bakal betah dan dapat temen mah" balas robin dengan wajah cemberut yang dibuat2.

Belum sempat olivia menjawab, mereka dikejutkan oleh suara seseorang di dekat mereka yang berkata,
"Permisi, tante" ucap seorang wanita dengan rambut pirang sebahu yang langsung dijawab oleh olivia.
"Iya ada apa ya?"
"Emm maaf, apakah anak tante ini baru pindah ke sekolah ini. Soalnya saya belum pernah liat" ucap wanita berambut pirang tersebut.
"Ouhh iya betul, dia anaku yang baru pindah ke sekolah ini dan ini adalah hari pertamanya" jawab olivia seraya tersenyum pada wanita itu.
"Ouh jadi benar ya, perkenalkan nama saya Nami tante" ucap wanita itu sambil sedikit menunduk dihadapan olivia.
"Wah kamu sopan sekali ya nami, salam kenal nama tante olivia dan ini adalah robin" jawab olivia sambil tersenyum dan menyenggol bahu robin untuk memperkenalkan diri.
Robin pun yang merasa diberi kode langsung tersenyum dan mengulurkan satu tangannya untuk berkenalan.
"Namaku nico robin, panggil saja aku robin" sambil tersenyum.
"Wah salam kenal robin" sambil menerima salam dari robin.
"Tuh kan nak, mama bilang juga apa kamu bakal dapet temen kan" ucap olivia seraya mengedipkan satu mata kepada robin.
"Iya2 mah kalo gtu aku masuk dulu ya mah, makasih udah nganterin hari ini" ucap robin sambil mencium pipi kanan ibunya.
"Iya kalo ada apa2 segera hubungin mama ya nak, dan nami tante titip robin ya" ucap olivia sambil tersenyum pada nami.
"Oke tante beres" jawab nami sambil mengacungkan jempol dan menarik robin untuk segera masuk kedalam gerbang sambil melambaikan tangan pada olivia yang kemudian dijawab dengan lambaian tangan dan senyuman dari olivia.

Setelah sampai dilorong sekolah robin bertanya pada nami tentang ruangan kepala sekolah dan nami menjawab,
"Ikuti aku, akan kuantar kau kesana"
Belum sempat mereka lanjut berjalan mereka terkejut karena tiba2 dirinya dan nami mulai dikerumuni oleh siswa2 yang notabe nya laki - laki korban ghosting dan mereka ingin berkenalan dengan wanita cantik (robin) yang terlihat seperti siswi baru dimata mereka,
"Wah dia siapa nami - san"
"Iya dia siapa cantik bangettt"
"Aku ingin berkenalan dengannya"
"Aku ingin nomor teleponnya" seru para laki2 yang sekarang mata mereka berubah jadi bentuk hati.
"Urusai Omaera" ucap nami dengan mode gigi hiu sambil mengangkat satu tangan yang dikepalkan dan bersiap meninju mereka semua.
Mereka yang melihat aura membunuh nami pun seketika mulai mundur dan mengurungkan niat mereka untuk berkenalan dengan robin. Robin pun terkekeh melihat nami lalu dia bertanya pada nami,
"Siapa mereka nami?" Tanya robin.
"Huh jangan pedulikan mereka robin, mereka hanyalah laki2 yang tidak berguna dengan khayalan2 mereka itu. Dan aku juga heran kenapa setiap mereka melihat wanita cantik mereka langsung seperti tadi, apakah mereka tertular penyakit dari sanji - kun ya?"
jawab nami dengan wajah yang sedikit malas.
"Fufufu, baiklah dan ngomong2 sanji - kun, siapa itu" jawab robin.
"Nanti aku ceritakan robin yang lebih penting sekarang kita sudah sampai di depan ruangan kepala sekolah, dan mungkin aku hanya bisa mengantar sampai sini" ucap nami.
"Baiklah nami terimakasih sudah mengantarku kesini, semoga nanti kita bisa sekelas ya" ucapnya seraya tersenyum pada nami.
"Semoga saja, kalo begitu aku pergi ke kelas dulu ya robin" ucap nami sambil melambaikan tangan.
"Baiklah" ucap robin yang mulai masuk ke ruangan kepala sekolah.

Bel berdering menandakan pelajaran akan segera dimulai, dan siswa/siswi OPSHS yang sedang asik dengan dunianya masing2 pun lansung berhamburan masuk ke kelas masing2.
~Kelas XII A (kelas nami)~
"Anak2 hari ini sebelum bapak mulai pelajarannya, bapak ingin mengenalkan murid baru terlebih dahulu kepada kalian" ucap seorang guru berambut keriting yang dipanggil aokiji - sensei oleh para murid.
"Silahkan masuk" lanjut aokiji sambil menatap pintu kelas yang mulai terbuka.
Semua murid pun terkejut melihat orang yang masuk kekelas itu tidak terkecuali nami yang tersenyum bahagia sambil melambaikan tangannya dengan antusias,
"Silahkan perkenalkan namamu nak" ucap aokiji.
"Baik sensei, perkenalkan nama saya Nico Robin dan biasa dipanggil robin, mohon bantuannya semua" ucap robin sambil sedikit menundukan kepala.
Tidak lama kemudian aokiji berkata pada robin,
"Baiklah robin, kamu bisa duduk di-?" Ucap aokiji sambil melihat ke sekeliling ruangan untuk memastikan ada bangku kosong atau tidak.
"Disana, disamping pria berambut hijau itu" lanjut aokiji sambil menunjuk kursi di bagian belakang.
"Baiklah sensei" jawab robin sambil berjalan ke arah kursi tersebut.

Setelah robin duduk dia pun segera meletakan tas nya dan mengambil buku pelajaran, tetapi ketika hendak membuka tas dia sedikit heran dengan teman sebangkunya yang tadi di tunjuk aokiji - sensei itu dan dia pun segera melirik ke arah teman sebangkunya itu sambil bertanya dalam hati,
"Dia pingsan atau hanya tertidur"
Robin yang penasaran pun lansung mencolek bahu teman sebangku nya itu beberapa kali sampai tiba2 suara itu terdengar.
"Hmm" pria itu bersuara tapi terdengar dingin.
"Hahh kukira kau pingsan tadi" ucap robin.
Pria yang bersuara tadi itu pun mulai membuka matanya sambil melihat ke arah orang yang mencolek2 bahunya itu.
"Hai, salam kenal namaku robin" ucap robin dengan senyuman khas nya.
"Roronoa zoro, jangan ganggu aku lagi" jawab zoro singkat dan dingin seperti biasa tanpa melirik robin dan kembali mendaratkan kepalanya di meja belajar.
Robin pun yang merasa tidak diperdulikan hanya cemberut sambil menggerutu didalam hati,
"Apa2an orang ini, sikapnya dingin sekali" sambil mengambil buku dan bersiap untuk belajar.


Untuk para pembaca mohon sarannya dikarenakan ini adalah cerita pertama penulis dan apabila suka mohon bantuannya untuk vote.

Love at Festival (Zorobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang