BAB III AWAL DARI SEMUANYA

150 9 0
                                    

Sudah hampir menginjak sebulan bagi robin bersekolah di SMA OPSHS dan kini dia makin dekat dengan teman2 barunya contohnya saja seperti kalo teman2 nya mengadakan pesta robin selalu diajaknya dan tidak lupa juga kalo dia juga ternyata mulai memahami setiap sifat dan karakteristik teman2 nya contoh nya saja nami.

Robin tau kalo nami tidak bisa menolak setiap berbicara mengenai uang, luffy yang tidak bisa menolak tentang makanan, sanji yang tidak bisa melakukan apa2 jika wanita cantik menyuruhnya, chopper suka hal2 yang berhubungan dengan dunia medis, franky dan usopp suka dengan hal2 yang berbau mekanik, dan brook menyukai musik, namun satu dari sekian banyak temannya yang robin tidak tau jelas tentang sifat dan karakteristiknya, siapa lagi kalo bukan ZORO.
Benar zoro, karena robin pernah sesekali berfikiran kalo zoro mempunyai sifat pemalas, acuh, dan tidak suka hal2 yang ribet. Tapi dia berfikir lagi kalo memang itu sifat dan karakter zoro itu mustahil karena sepemalas2nya zoro dia juga pasti pernah berjuang keras untuk suatu hal, tapi "hal itu" apa?
Dan robin pun masih bingung dengan itu hingga saat dia menanyakan hal itu pada nami dan nami pun berfikir demikian karena dia tidak pernah tau sifat dan karakteristik aslinya itu seperti apa.

~Skip time~
Kembali ke keseharian di OPSHS, hari ini di OPSHS adalah hari yang sangat beruntung karena hari ini jadwal semua guru diberhentikan sementara karena ada rapat mengenai penutupan semester dan libur panjang yang akan datang, robin yang merasa waktunya akan terbuang jika dilalui dengan melamun atau tidur pun memutuskan untuk membaca buku hingga ada sebuah suara yang membuatnya berhenti membaca buku tersebut,
"Nee, kau suka baca buku ya?" Ucap zoro disebelah robin.
"Iya betul aku suka sekali membaca buku, karena itu akan membuat pikiranku tenang dan tentu saja membuat wawasanku lebih banyak kan" jawabnya sambil tersenyum.
"Kalo kamu zoro punya kesukaan atau hobi apa?" Lanjut robin.
Zoro sedikit bingung harus menjawab apa karena selain tidur dan menyendiri dia juga paling cuman berlatih ilmu pedang, tapi kemudian zoro pun menjawab dengan sedikit tidak yakin kalo itu adalah hobi nya.
"Emmm, aku suka berlatih pedang" jawab zoro sambil menggaruk2 leher nya yang tidak gatal.
"Wahhh benarkah, fufufu" ucap robin sambil tertawa pelan.
Zoro yang merasa kalo dirinya ditertawakan langsung blushing dan segera bertanya,
"Kenapa emang berlatih pedang bukan termasuk hobi ya?". Tanyanya bingung seraya memalingkan mukanya.
"Tidak cuman aku baru dengar kalo di zaman sekarang ini masih ada orang yang berlatih hal2 yang sudah lumayan dilupakan oleh banyak orang, menurutku itu cukup menarik dan langka" jawab robin dibarengi senyumnya.
"Benarkah" zoro bertanya.
"Iya benar, fufufu" ucap robin tertawa lagi.

Beberapa saat kemudian zoro pun berencana pergi keluar dan ingin mengajak robin, akan tetapi rasa canggung untuk mengajak robin tiba2 muncul di pikirannya sampai akhirnya,
"Nee aku bosannn" ucap nami menggerutu sendiri.
Zoro yang mendengar itu langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajak robin.
"Oi nami emang cuma kau yang bosan, aku juga bosan tau" ucap zoro sedikit malas karena harus mencari topik pembicaraan.
"Eh, benarkah zoro" ucap nami.
"Ck, begitulah" jawab zoro singkat.
"Kalo begitu ayo kita keluar sebentar mumpung jadwal pelajaran kosong, robin kau mau ikut?" Tanya zoro seraya berdiri.
"Eh, kemana zoro" jawab robin.
"Ayo ikut saja nanti kau bakal tau"
"Baiklah, ayo nami" ucap robin seraya memegang tangan nami dan menarik nya.
"Andai saja aku yang berada di posisi nami, arrrrgh apa yang kupikirkan" batin zoro menggerutu.
Akhirnya mereka pun keluar dan berjalan mengikuti zoro yang memimpin, tapi seketika nami pun menyadari sesuatu kalo zoro itu paling buruk kalo menyangkut soal arah dia pun dengan segera menyusul zoro dan menarik tangannya hingga zoro berbalik,
"Ada apa hah, kenapa kau tiba2 menarikku" tanya zoro.
"Huh katakan kemana kita akan pergi dan biarkan aku yang memimpin jalan baka, karena kalo kau yang memimpin bisa2 kita tersesat karena penyakit buta arahmu itu" jawab nami sedikit nge-gas.
"Fufufu" robin tertawa.
"Naniii kenapa juga aku harus buta arah aku sekarang berencana untuk pergi ke atap sekolah tapi sebelumnya aku akan mengajak luffy dan si ero cook itu terlebih dahulu" jawab zoro juga tidak kalah nge-gas.
"Hemm kau itu memang baka ini jelas bukan arah ke tempat yang kau tuju itu zoro, kelas luffy ada di belakang kita dan tangganya ada didekat kelas luffy kenapa kau harus kesini hah kalo kau memang tidak buta arah?" Ucap nami seraya mendaratkan pukulan di kelapa zoro.
"Huh benarkah" jawab zoro sambil memegang kepalanya yang sedikit benjol.
"Fufufufu, zoro2" ucap robin yang seketika itu juga membuat zoro blushing lalu memalingkan wajah.

Love at Festival (Zorobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang