NICO

12.3K 221 24
                                    

Bagas POV ---

Malam hari setelah siksaan yang dialami Bagas, ia masih berusaha menahan sakit di sekujur tubuhnya. Di saat itu mas Kevin masuk dan mengetahui Bagas sedang merintih di atas tempat tidur. Mas Kevin mendekati Bagas. Bagas berusaha menyembunyikan rasa sakitnya, namun semua sia-sia. Entah bagaimana caranya, mas Kevin mengetahui ada yang salah dengan Bagas.

Bagas masih berusaha menutup kejadian dengan pak Yogi. Seakan tidak hilang akal, mas Kevin pun mengajak Bagas untuk mandi bersamanya. Mas Kevin tau jika Bagas belum mandi sejak pulang dari luar kota tadi. Bagas berusaha menolak, namun mas Kevin akhirnya mampu memaksanya.

Begitu membuka baju, mas Kevin akhirnya mengetahui punggung Bagas yang dipenuhi luka. Mas Kevin tau jika itu perbuatan ayahnya. Saat mas Kevin melihat luka-luka itu dia teringat kejadian buruk yang dulu pernah menimpa dirinya.

Mas Kevin berniat untuk mengadukan kejadian ini pada bu Yulia, namun Bagas menghentikan niat mas Kevin dan memeluk mas Kevin dari belakang untuk mau mendengarkan perkataannya. Mas Kevin mendengarkan permintaan Bagas meskipun dalam hati dia sebenarnya merasa kesal Bagas diperlakukan seperti itu.

Bagas merasa sangat berterima kasih pada mas Kevin. Namun di sisi lain, Bagas juga merasa masih harus menjaga jarak dengan mas Kevin. Keesokan harinya Bagas tidak masuk sekolah, ia minta tolong pada Nico untuk mengurus ijinnya. Bagas bilang pada Nico jika ia sedang sakit. Bagas berterima kasih pada Nico karema sudah mau membantunya.

Nico POV ---

Mengetahui Bagas sakit Nico berencana menjenguk Bagas sepulang sekolah. Ia berencana nebeng Kevin karena tau mereka tinggal satu rumah.

Setelah bel tanda pulang berbunyi ia segera menunggu Kevin di parkiran. Begitu Kevin datang ia langsung bilang mengenai niatannya untuk menjenguk Bagas.

Dengan muka sedikit kusut Kevin hanya menganguk saja dan langsung masuk ke mobilnya. Nico pun menyusul Kevin masuk mobil.

Di tengah jalan, Kevin memulai pembicaraan pada Nico.

"Lo tau dari mana Bagas sakit?" Tanya Kevin.

"Tapi pagi Bagas chat katanya lagi gak enak badan, dia minta tolong ngurusin ijinnya." Jawab Nico.

"Sedeket apa kalian?" Tanya Kevin sedikit curiga.

"Gimana mas maksudnya?" Tanya Nico.

"Iya, kalian udah sedeket apa? Temenan kah pacaran kah?" Tanya Kevin dengan rasa curiga.

"Gimana mas?" Nico bertanya balik.

"Halah, gak usah pura-pura bego deh. Gue tau loe suka sama Bagas kan?" Kata Kevin.

"Hah... Mas tau darimana?" Tanya Nico.

"Keliatan jelas banget bego." Jawab Kevin.

"Sejelas itu kah mas?" Tanya Nico.

"Jelas banget. Bagas aja yang gak peka." Jawab Kevin.

"Iya sih mas, aku suka sama Bagas. Tapi kayaknya Bagas belom tau." Nico akhirnya mengakui.

"Mending nyerah aja deh. Bagas gak bakal suka sama orang kayak lo." Kata Kevin.

"Nyerah gimana mas?" Tanya Nico.

Setelah itu, Kevin menepikan mobilnya dan dia mencekik leher Nico. Nico diancam untuk menjauh dari Bagas. Setelah ancaman itu, Kevin menurunkan Nico di tepi jalan dan langsung meninggalkan Nico sendirian si sana.

Setelah ditinggalkan sendiri di pinggir jalan, Nico memesan ojeg online untuk menjemputnya dan mengantar ke rumah Bagas. Tak berapa lama pun abang ojeg online yang ia besan akhirnya tiba. Segera mereka melaju ke rumah Bagas. Setelah beberapa menit akhirnya Nico tiba di rumah Bagas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Anak AngkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang