CHAPTER 17 《EMPTY》

13 5 0
                                    

Juyeon mengetuk-ngetuk pulpen ke mejanya sambil memperhatikan teman-temannya yang lain sedang sibuk dengan buku masing-masing. Kevin, Haneul dan Changmin sedang serius memperhatikan Chanhee yang menjelaskan cara penyelesaian untuk soal matematika, kalau Juyeon tidak salah ini sudah ketiga kalinya Chanhee menjelaskan soal yang sama dan ketiga orang di depan Chanhee masih menggaruk kepala mereka kebingungan. Di seberang kerumunan matematika itu, Gaeun dan Haknyeon duduk di sofa berhadap-hadapan sambil mendengarkan hapalan satu sama lain, sesekali mereka melemparkan pertanyaan acak dari materi yang mereka hapalkan.

Saat itu mereka sedang berkumpul di ruang tamu rumah Juyeon untuk belajar bersama. Kegiatan belajar bersama ini sudah biasa mereka lakukan sejak SMP, jadi harusnya hal ini terlihat normal, tapi di mata Juyeon hal yang normal ini terasa tidak normal sama sekali. Sejak kejadian dua minggu yang lalu itu banyak hal yang terjadi, tapi semua orang bertingkah seperti tidak ada yang terjadi, apalagi musim ujian sudah tiba sehingga fokus mereka teralihkan, atau lebih tepatnya mereka menjadikannya sebagai pengalihan, terutama Haneul.

Hari Senin dua minggu yang lalu, Hyunjae berusaha menemui Haneul untuk menjelaskan duduk perkaranya, tetapi sialnya ia bertemu dengan Younghoon terlebih dahulu sebelum bisa menemukan Haneul. Seperti yang diminta Hyunjae, Juyeon tidak pernah menjelaskan apapun pada Younghoon tentang apa yang sebenarnya terjadi, karena Hyunjae ingin menjelaskannya secara langsung pada Younghoon, tapi sayangnya Younghoon sama sekali tidak mau mendengarkan apapun dari Hyunjae. Bisa ditebak akhirnya tidak baik. Empat orang sahabat itu terbagi dua dengan Jacob dan Sangyeon yang mencoba untuk netral dengan bergantian bersama dengan Younghoon atau Hyunjae, tanpa memihak, tanpa membahas apapun yang membuat mereka ribut.

Hyunjae sepertinya menyadari jika ia bersikeras menemui Haneul sekarang situasinya akan semakin kacau dan memperparah hubungannya dengan Younghoon. Jadi Juyeon bisa melihat kembalinya Hyunjae yang sama saat kejadian kepiting, Hyunjae berubah jadi pendiam, bedanya jika saat itu Hyunjae jadi tidak bisa fokus dan jadi uring-uringan, saat ini ia masih melakukan kegiatan seperti biasa hanya saja tidak banyak tingkah dan minim perkataan, Juyeon tidak tau apa itu baik atau buruk.

***


Haneul duduk sendirian di halaman belakang sekolah dengan sekotak susu di tangan dan earphone di telinga. Hari itu hari terakhir mereka di sekolah setelah semua ujian yang rasanya membuat kepala mau pecah, besok libur musim dingin mereka dimulai. Haneul menatap langit yang tampak cerah tetapi udaranya sudah sangat dingin, di kepalanya Haneul sudah membayangkan kegiatan yang akan ia lakukan untuk menghabiskan liburannya nanti, rebahan.

Tidak terasa sudah satu tahun Haneul dan teman-temannya menjalani masa-masa SMA, Sunwoo dan Eric tahun depan sudah bergabung dengan mereka di sekolah ini. Senyum Haneul mengembang membayangkan apa yang akan terjadi di tahun keduanya nanti dengan semua orang-orang terdekatnya itu. Atau mungkin juga tidak semua. Sudah beberapa minggu belakangan ini Haneul merasa sesuatu menghilang dari hidupnya, tidak peduli seberapa sering ia berkumpul dengan teman-temannya atau seberapa banyak buku-buku yang terus menghantuinya untuk dipelajari, Haneul tetap tidak bisa mengisi ruang kosong itu.

Ternyata menghapus karakter yang terus muncul dalam hidupmu selama setahun bukan perkara mudah. Walaupun sudah berusaha berpura-pura tidak peka dengan situasi, Haneul tetap menyadari kalau teman-temannya berusaha untuk tidak menyinggung apapun mengenai Hyunjae walaupun mereka sudah tau apa yang terjadi, dan untuk Younghoon, diliat sekilas pun Haneul bisa menebak kalau Younghoon dan Hyunjae sedang tidak akur.

Dipikirkan berapa kalipun Haneul tetap tidak mengerti kenapa di hari itu dia malah langsung pergi begitu saja, harusnya ia menghantam kepala Hyunjae dengan pemanggangan sebelum pergi. Tetapi pada kenyataannya hatinya rasanya terlalu remuk untuk melakukan hal-hal seperti itu. Apa karena ia sudah mulai menyukai Hyunjae? Kemungkinan itu bukan hanya sekali melintas di benak Haneul, tapi setiap kali pikiran itu muncul Haneul selalu mengelaknya dan menguburnya dalam-dalam.
Suara berisik dari semak-semak menyadarkan Haneul dari lamunannya, ia langsung menoleh ke arah bola yang bersarang di tengah-tengah semak-semak yang berada tidak jauh dari tempat Haneul. Haneul terus memperhatikan bola itu, menunggu seseorang muncul dari balik gedung untuk mengambilnya. Haneul mengejapkan matanya beberapa kali setelah seseorang benar-benar muncul dari balik gedung dan berjalan untuk mengambil bola yang menyangkut di semak-semak itu. Selama ini Haneul berpikir Hyunjae sudah tidak pernah muncul di sekililingnya lagi karena sekarang mantannya sudah muncul entah darimana, Hyunjae sudah tidak perlu lagi seseorang untuk menggantikan posisi mantannya. Ini adalah pertama kalinya Haneul melihat Hyunjae sejak kejadian itu.

KEEPER || Lee HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang