CHAPTER 5 《ADIK IPAR》

212 4 0
                                    

Hyunjae sedang berguling-guling di tempat tidur Juyeon sambil memandangi foto di ponselnya, foto Haneul saat kecil, dia baru saja memotret foto itu pagi-pagi buta tadi saat membongkar album foto Juyeon.

“Jika aku tau Hyung akan memandangi fotonya sambil tersenyum seperti orang gila seperti itu, tidak akan ku berikan.” tegur Juyeon yang baru saja dari kamar mandi. Hyunjae tidak memperdulikan perkataan Juyeon dan masih sibuk dengan ponselnya.

Tadi malam setelah mengatakan semuanya pada Juyeon, Hyunjae membuatnya bersumpah untuk tidak mengatakan apapun pada Haneul, walaupun bingung dengan alasannya tapi akhirnya Juyeon setuju saja, toh tidak ada pengaruhnya bagi dia.

“Mau kemana?” tanya Hyunjae yang akhirnya duduk di kasur sambil memperhatikan Juyeon yang sedang memasang sepatunya.

“Di sekitar sini ada lapangan komplek, kami berencana bermain basket di situ.” jawab Juyeon.

“Siapa itu kami?”

Pertanyaan Hyunjae terjawab saat keduanya sudah tiba di lapangan yang disebut Juyeon. Lapangan itu tidak terlalu luas layaknya lapangan basket yang seharusnya, disitu juga hanya ada satu ring basket. Sunwoo dan Eric yang sedang bermain-main di situ tampak tidak menyadari kehadiran Hyunjae dan Juyeon.

“Yang memakai kaos hitam itu adiknya Haneul, Sunwoo. Yang satunya lagi namanya Eric, anak tetangga.” Juyeon menjelaskan sambil berdiri di pinggir lapangan, memperhatikan dua anak itu.

Hyunjae juga ikut memperhatikan mereka sesaat sebelum berteriak memanggil. “Oi, Adik Ipar.”

Sunwoo yang baru saja mau melempar bola ke ring dan Eric yang berusaha menahan teralihkan perhatiannya, akhirnya mereka menyadari kedatangan dua orang itu. Tapi Sunwoo seakan tidak peduli dan melanjutkan kegiatannya melempar bola. Sementara Eric masih memperhatikan dua orang di lapangan itu sambil tersenyum sumringah.

“Aku tidak punya Kakak.” sahut Eric.

“Ya kalau begitu berarti bukan kau yang ku panggil, kenapa kau yang menyahut?” kata Hyunjae kesal. Eric hanya terkekeh kemudian kembali bermain. Sementara Sunwoo tetap bertingkah seperti tidak ada siapa-siapa dan tidak terjadi apa-apa.

“Wah, anak itu benar-benar adiknya Haneul.” kata Hyunjae pada Juyeon.

“Ya begitulah.” sahut Juyeon pendek sebelum berjalan ke tengah lapangan diikuti Hyunjae. Bola yang baru saja dilemparkan Sunwoo ke arah ring langsung di tangkap oleh Hyunjae, menyebabkan bola itu tidak jadi masuk. Akhirnya Sunwoo melihat ke arah Hyunjae, tapi dengan pandangan tidak suka.

“Ayo bertanding, kalau kau kalah panggil aku Kakak Ipar.” kata Hyunjae sambil mengapit bola basket di pinggangnya. Mata Sunwoo terbelalak, lalu dengan segera menghadap ke arah Juyeon.

“Dia ini siapa!?” tanya Sunwoo kesal sambil menunjuk wajah Hyunjae. Tapi langsung ditariknya jarinya itu menjauh saat dilihatnya Hyunjae hampir menggigitnya. Lagi-lagi Sunwoo terbelalak kaget.

“Kalau kau mau tau, tanya sendiri padaku.”

Tapi bukannya bertanya, Sunwoo malah berkacak pinggang. “Kalau aku menang, bagaimana?”

“Kalau begitu ini terakhir kalinya aku mengganggumu. Itu juga kalau kau menang.” jawab Hyunjae jelas meragukan kalau itu akan terjadi. Sunwoo yang kesal diremehkan langsung setuju saja.

Akhirnya pertandingan di pagi hari yang cerah itu berlangsung dengan dua tim masing-masing terdiri dari Hyunjae-Eric dan Juyeon-Sunwoo. Terlihat Hyunjae dan Juyeon lebih banyak memegang bola daripada dua orang lainnya, tapi tim Hyunjae jelas memimpin pertandingan. Merasa harga dirinya terancam, Sunwoo mati-matian merebut bola yang sekarang sedang dipegang Eric, setelah berhasil merebut bola tersebut Sunwoo langsung berlari membawa bola itu ke ring, tapi karena terlalu bersemangat dia malah tergelincir batu kerikil karena berlari terlalu ke pinggir lapangan dan jatuh terjerembab. Tiga orang lainnya langsung menghampiri Sunwoo yang sudah terduduk sambil meringis kesakitan karena lututnya lecet.

KEEPER || Lee HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang