15: sorry, i love u

91 20 0
                                    

.
.
.
.
.

Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam tengah membelah jalanan kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam tengah membelah jalanan kota. Pemandangan laut malam terlihat indah karena beberapa lampu yang berada di pinggirannya menerangi daerah laut tersebut, membuat daerah itu terlihat aesthetic.

Seorang gadis mungil berhoodie merah muda kini duduk di kursi penumpang yang berada di samping kursi pengemudi. Gadis yang menjadi pemeran utama dalam cerita ini kini sedang mencari kebahagiaannya untuk mengusir rasa bosan yang sudah lumayan lama melandanya karena sejak setengah jam yang lalu dia hanya diam duduk di dalam mobil. Ia membuka kaca mobil milik orang yang tak lain adalah Hyunjin, membiarkan angin laut membuat rambutnya tertiup.

Melihat pemandangan laut di depannya membuat dia tergoda untuk mengunjunginya.

Kedua matanya menatap binar hamparan air dari kejauhan. Meski tiang lampu dan beberapa pohon menutupi pandangannya ke arah laut tersebut, hal itu tidak membuat keinginannya untuk pergi ke tempat itu berkurang.

Senyuman yang jarang sekali luntur dari wajah ayunya itu kini kembali dia suguhkan kepada alam, perlahan ia menutup matanya dan merasakan tiupan angin yang menerpa wajahnya. Lampu jalanan yang tidak terlalu terang tidak mampu membuat wajahnya itu kurang bersinar. Bahkan orang-orang yang tak sengaja melihatnya langsung berhasil dia pukau dengan kecantikannya.

"Kembali tutup jendelanya. Itu dapat membuatmu masuk angin nanti" Suara berat yang mengintruksi itu membuat kelopak mata Freily terbuka dengan perlahan.

Dia menoleh ke belakang dan menatap Hyunjin dengan kesal, bibirnya kembali mengerucut, untung juga Hyunjin sedang fokus menyetir sehingga tidak dapat melihat wajahnya, atau nanti lagi-lagi dia akan lemah karena merasa gemas dengan ekspresi Freily.

Freily menurut, ia menekan tombol pada pintu mobil agar kaca-nya tertutup kembali.

"Kapan kita akan sampai? Leherku sudah mulai pegal" Setelah bertanya, satu kemasan permen jelly di sampingnya Freily raih.

Hyunjin tidak menjawab karena mobilnya kini dia hentikan di depan sebuah penginapan, itu artinya Freily telah mendapatkan jawabannya.

Tangan berurat-nya bergerak untuk melepaskan sabuk pengaman pada pinggang Freily yang masih sibuk memakan camilannya.

Setelahnya Hyunjin langsung turun dari mobil dan berjalan cepat untuk berganti membukakan pintu mobilnya untuk sang permaisuri.

"Mau gendong?" Freily mengangguk manja dan langsung naik ke punggung Hyunjin setelah pria itu sedikit berjongkok di depannya.

Tak lupa pintu mobilnya kembali dia tutup dan kunci sebelum mereka masuk ke dalam penginapan.

Sebuah kamar utama Hyunjin sediakan untuk Freily, mereka memang sering menginap bersama namun tidur di kamar yang berbeda.

"Tidur langsung habis gosok gigi. Handphone kamu aku bawa, ya? Biar nggak nakal main ponsel sampai pagi. Aku pamit. Night, princess"

Hyunjin hendak menuju ke kamar yang akan dia tempati, namun dia harus berbalik badan kala merasakan tarikan pelan pada sweater-nya.

Our Destiny | Hwang Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang