chapter 1

16 3 0
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Ria Effendy bin Riyan Effendy dengan mahar yang telah disebutkan dibayar tunai"

Setelah mengucapka ijab kabul semua orang yang berada di sana mengucapkan 'sah' dan dihari itu juga Ria telah melepas masa singglenya dengan pilihan sang Ayah.

________________

Setelah acara selesai Ria berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk tinggal bersama suaminya.

Kedua orang tua Ria pun tidak keberatan karna sudah kodratnya istri ikut dengan suaminya.

"Sering main kesini ya? Jangan lupa sama Ayah, bunda dan adik-adikmu!" Ucap Ayah Riyan

"Pasti Ayah, Ria enggak akan ngelupain kalian!, Ria pergi dulu ya Ayah,bunda! Riri, Rifa jagain Ayah sama Bunda ya?"

"Siap ka" ucap Riri dan Rifa dengan bersama

"Ka Tio, tolong jaga ka Ria dengan baik ya?" Ucap sibungsu

"Pasti Rifa" jawab Tio

"Kapan-kapan Rifa boleh main kerumah kalian kan? Rifa pasti bakal kangen sama ka Ria" ucap Rifa sambil memeluk Ria.

"Boleh kok, rumah kami selalu terbuka untukmu dan keluarga besar Ria :)" jawab Tio

"Terimakasih ka"

"Kami pergi dulu ya? Assalamualaikum" ucap Ria

"Waalaikumsalam"..

_______________

Beberapa jam kemudian Tio dan Ria sampai dipekarangan rumahnya, rumah yang tidak begitu besar dan  bercat biru muda, sama dengan warna kesukaan Ria. Senyum Ria tidak pernah lepas ia begitu sangat bahagia..

Kemudian Tio dan Ria masuk kedalam rumah, seketika senyum Ria menghilang. Foto berukuran besar yang berisikan keluarga Tio terpajang diruang tamu, itu tandanya ia tinggal bersama dengan mertuanya!

"Tio, anak papah udah Dateng" ucap Ayah Tio, yang langsung memeluk Tio

"Malu ah sekarang Tio udah menjadi seorang suami pah, jangan perlakukan Tio seperti masih anak 5 tahun"

"Tidak papa, Papah akan selalu menganggap anak tengah papah ini anak umur 5 tahun."

"Hai pah!" Sapa Ria, tetapi sapaannya diacuhkan oleh Ayah Tio

"Sini masuk Tio, mamah udah masakin sayur kesukaan kamu!" Ajak Ayah Tio , Ria hanya terdiam tidak tau harus berbuat apa, ayah Tio tidak pernah setuju jika Ria menjadi menantunya, Ayah Tio terpaksa menyetujuinya karna Tio membujuknya agar mengizinkan Tio menikahi Ria.

"Hai Ria, kenapa disitu? Ayok masuk nak!" Ucap Mama Tio

"Ah iya mah!"

"Kamu pasti capek kan? Perjalanannya lumayan lama loh, macet gak tadi?" Ucap Mama Tio dengan ramah

"Tadi macet sebentar kok mah"

__________________

Beberapa bulan kemudian, tak butuh waktu lama akhirnya Ria mengandung anak Tio, Tio sangat bahagia karna sebentar lagi ia akan menjadi orang tua.

Begitu pun dengan Mamanya, mamanya pun sangat excited menunggu kelahiran sijabang bayi. Tapi tidak dengan Papa nya Tio ia tetap bersikeras tidak mau menerima Ria menantunya.

Tetapi Ria tidak pernah ambil pusing, selagi suami dan mama mertuanya berada dipihaknya Ria sudah cukup.

9 bulanpun berlalu..

Kini saatnya sang jabang bayi keluar dan melihat dunia yang banyak tipu tipu ini.

Tepat dipukul 19:00 pda hari Minggu, akhirnya Ria melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat lucu. Senyum lebar terpampang jelas diwajah Tio.

MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang