Chapter 4.

6 1 0
                                    

"Queen, maafin mama ya?!" Ucapnya lirih

-------------------
8 tahun kemudian..

Kini Queen sudah beranjak dewasa, ia sekarang duduk dibangku SMP 05 jakarta, ia tumbuh dewasa tanpa adanya campur tangan dari kedua orang tuanya, adik-adiknya Ria sangat baik kepada Queen, terutama si anak bontot..

Rifa begitu sangat menyayangi Queen, ia selalu teringat Queen dimana mana, ia selalu membelikan barang-barang yang menurut dia Queen belum memiliki nya, bahkan sampai Rifa berumah tangga dan mempunyai anak 2 Rifa tetap menyanyi Queen..

Sedangkan Riri , ia memang tidak bisa membelikan barang-barang seperti Rifa, tetapi ia yang menanggung semua biaya sekolah Queen..

Dan Bunda yang selalu memasak masakan yang enak untuk semuanya..

Queen sekarang berjalan kaki menuju kerumahnya setelah menimba ilmu di sekolah, ia memang selalu berjalan kaki ke sekolah karna tidak memiliki kendaran, terkadang jika Bunda atau tante-tante nya ngasih uang jajan lebih ia bisa berangkat sekolah naik angkutan umum, tetapi untuk hari ini uang jajannya hanya cukup untuk membeli jajan dikantin sekolah..

Tetapi itu tidak membuat Queen patah semangat, dengan kejadian itu atau pengalaman itu Queen berjanji kepada dirinya bahwa jika ia dewasa nanti ia akan sukses agar bisa membahagiakan orang-orang yang sudah menyayanginya dengan tulus..

Sesampainya dirumah Queen mematung, ia melihat dari depan pintu Riri sedang berantem dengan suaminya dan Arestusa anak berumur 6 tahun menangis ditengah tengah mereka tanpa keduanya perduli kan..

"MAS AKU CAPEK KERJA DAN KAMU MALAH ENAK-ENAKAN SAMA CEWEK LAIN? KAMU TEGA MAS!"

"AKU BOSEN SAMA KAMU, YANG ADA DIPIKIRAN KAMU ITU KERJA KERJA DAN KERJA TANPA MEMPERHATIKAN AKU, SUAMI KAMU RI."

"BAGAIMANA AKU BISA MEMPERHATIKAN KAMU PENUH MAS, SEDANGKAN KAMU ITU PENGANGGURAN DAN ARESTUSA ANAK KITA BUTUH SUSU, BELUM LAGI AKU JUGA HARUS MEMBIAYAI QUEENA MAS, KALO AKU TIDAK BEKERJA APA UANG ITU BISA DATANG SENDIRI?".

"CUKUP KALIAN BERDUA" bentak seseorang yg baru saja nongol didekat Queen. Riri beserta suami pun diam.

"Tante Rifa"

"Queen, boleh gak tante minta tolong?" Queen mengangguk "tolong bawa Arestusa ke kamar ya? Ajak dia main!" Tintah Rifa

Tak butuh waktu lama Queen pun menggendong Arestusa yg sedang menangis kencang dan membawanya kekamar, sedangkan Rifa ia menunggu suaminya yg sedang memarkirkan mobil, setelah suaminya selesai Rifa menyerahkan Bryan bayi yang baru saja berumur 3 bulan.

"Bang, tolong bawa Bryan kekamar ya jagain Bryan,Queen dan Arestusa sebentar!"

Suami Rifa melihat kearah kaka iparnya lalu mengangguk dan mengambil alih Bryan, kemudian menyusul Queen kedalam kamar.

Lalu Rifa menghampiri kakanya dan kaka iparnya.

"Kalian tuh gak mikir ya? berantem didepan anak kecil, kalian gak tau itu bisa merusak mental mereka. Kalo kalian ada masalah tolong selesai in dengan kepala dingin, kalo ingin berantem diluar ,kalo bisa jangan sampai Arestusa atau Queen tau kalo kalian lagi berantem, kasian mereka.!"

Susana hening..

"Kenapa diem?"

"Kita akan bicara diluar" ucap Riri

"Itu bagus" ucap Rifa kemudian pergi kekamar.

Riri dan suaminya pun keluar dan menutup pintu rapat-rapat..

"Gak usah banyak bacot, sekarang juga aku akan ceraikan kamu"

"Kamu talak aku mas? Silahkan aku gak butuh kamu, aku bisa berdiri sendiri mas. Toh selama ini juga aku bating tulang bukan kamu! Kamu cuman enak-enakan sama cewek lain".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang