Ria pun memasuki rumahnya.
"Ka Ria?" Ucap Rifa yg ingin berangkat sekolah namun niatnya terhenti setelah melihat kondisi Kaka nya dan membantu Ria untuk duduk disofa, kemudian Rifa mengambilkan segelas air putih hangat.
''terimakasih Rifa"
"Sama-sama ka".
"Rifa, kamu berangkat sekarang gih, nanti telat loh" ucap bunda
"Bund, Rifa boleh bolos 1 hari gak? Rifa mau main sama Queen" ucap Rifa sembari mengelus pipi Queen yang kini tengah tersenyum padanya.
"Tidak boleh, nanti kan kamu bisa main setelah pulang sekolah, cepet sana berangkat sekarang" ucap sang Ayah yang baru saja nongol.
"Huft!! Baiklah, Bund, Ayah, Ka , Rifa berangkat dulu ya?!" Pamit Rifa sembari mencium tangan kedua ortunya dan Kaka pertamanya.
"Queen, nanti kita main ya? iih gemes!" Sambung Rifa sembari memegang pipinya Queen.
"Rifa berangkat dulu semuanya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam " jawab semuanya.
"Riri kemana bund?" Tanya Ria
"Sekarang dia udah bekerja ditokonya mba Ros, jdi dia udah berangkat tadi subuh" jawab Bunda, lalu Ria hanya mengangguk.
"Ria, ada apa nak?" Tanya sang Ayah
Ria kemudian memeluk Bundanya dan menangis tersendu-sendu.. setelah itu ia pun menceritakan semuanya...
_______________
Kini Queen sedang digendong oleh Bunda , sedangkan Ria tertidur pulas karna semalam ia tidak tidur. Ketika itu suara ketukan pintu terdengar Bunda segera membukakan pintu, terlihat Tio dengan memasang wajah khawatir.
"Assalamualaikum bund!" Ucap Tio
"Waalaikumsalam, sini masuk Tio" Tio pun masuk.
"Bunda, Ria dan Queen sampai jam berapa?"
"Tadi jam 6 pagi, kamu tau dari mana kalau Ria dan Queen ada disini?"
"Sebenernya semalam kami sedikit ada kesalahpahaman bund, Ria pasti akan mencari bunda bukan jikalau dia ingin meminta saran terkait rumah tangga?!"
Bunda hanya diam, " Bund biar aku aja yang gendong Queen!" Bundapun mengiyakan ucapan Tio.
"Bunda panggilkan Ria dulu ya, kalian selesaikan kesalahpahaman kalian, memang kesalahpahaman dalam rumah tangga itu hal wajar, anggap aja itu adalah bumbu biar lebih enak untuk kedepannya :)"
"Iya bund"
Tidak butuh waktu lama Ria memuncul batang hidungnya, dengan enggan Ria pun mendaratkan bokong nya dikursi dekat Tio. Disusul oleh sang Bunda yang membawa segelas minuman dan cemilan.
"Tio, Ria, Bunda cuman ingin bilang apapun masalahnya pikirkan masa depan anak kalian, masa depan anak ada ditangan orang tua!" Ucap Bunda dengan serius.
Tidak ada satupun yang membuka mulut, ketika Bunda ingin pergi ke dapur Ria bersuara.
"Aku ingin kita cerai" Bunda dan Tio kaget dengan ucapan Ria.
"Ria" panggil Bunda
"Keputusan aku udah bulat bund, aku ingin cerai, dan aku akan membawa Queen, terserah mas mau bilang apa tapi keputasanku udah tidak bisa diubah lagi".
Tio melihat kearah Queen, baru saja Tio merasakan jadi suami dan seorang papah tapi sekarang ia harus berjauhan dengan istri dan putrinya, sesingkat ini perjalanan rumah tangga mereka!!.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah
Подростковая литератураTidak ada laki-laki yang tulus, Dimata perempuan yang trauma.