Jihae menghela nafas untuk entah keberapa kalinya.Kim Jihae adalah seorang gadis sederhana yang tinggal di pinggiran kota Seoul. Gadis berumur 22 tahun itu harus menerima fakta bahwa mulai sekarang dia harus tinggal di kost yang jauh dari rumahnya di karenakan jarak rumah dan universitasnya terlampau jauh.
Sebenarnya dia bisa saja meminta uang kepada ayahnya yang notebane nya seorang reporter atau ibunya yang mempunya toko butik yang cukup laris di daerahnya dulu menetap. Tapi kepalanya berfikir jauh untuk tidak menyusahkan kedua orang tuanya yang mengurusnya dari lahir sampai sekarang. Apalagi mereka masih harus membiayai kehidupan adiknya Kim Taehyung yang masih duduk di bangku 3 smp.
Maka dia memilih untuk hidup mandiri dan tinggal di kost yang lumayan nyaman untuk ditempati. Tapi di sinilah masalahnya.
Jihae belum membayar uang kost dari bulan lalu dan kemarin pemilik kost itu menegurnya untuk cepat membayar karena hanya dirinya lah yang belum membayar uang kost. Lalu dia dipecat di tempatnya bekerja paruh waktu dan gajinya belum cukup untuk membayar uang kost-oh dan juga untuk makanan sehari-harinya yang sudah menipis.
Uang kiriman orangtuanya bulan lalu dia pakai untuk bersenang-senang bukannya untuk membayar uang kost. Dan bulan ini, orangtuanya mengabari bahwa mereka tidak bisa mengirim uang bulanan untuknya di karenakan biaya hidup orangtuanya disanapun mulai menipis.
Jihae pusing bukan main saat ini. Bahkan dia mengacak-ngacak rambutnya sendiri membuat orang-orang yang berlalu lalang menatapnya heran. Jihae sudah mencari pekerjaan kemana-mana namun alasan mengapa dia ditolak sungguh membuatnya jengkel.
"Kau masih terlalu muda, kurasa kau belum berpengalaman."
Begitulah kira-kira alasan yang dikeluarkan dari mereka. Umurnya sudah 22 dan mereka mengatakannya masih kecil dan belum berpengalaman?!
Jihae mendecih sendiri memikirkannya. Tapi satu detik kemudian raut wajahnya berubah seperti baru dapat mukzijat. Saran Ahra teman seangkatannya terngiang dikepalanya.
"Kenapa tidak jadi pelayan bar saja? Gajinya lumayan kok, aku pernah coba."
Oke, baiklah.
Hanya pelayan bar, bukan pelayan yang 'itu'.
Mari kita coba.