Part 4 - Terluka

287 14 3
                                    

Sinar matahari menyinari kamar milik Seojin dan Ha Yoonchul, Seojin yang terusik mulai menggerakkan kelopak matanya dan perlahan terbangun. Menggosok matanya dengan tangannya, duduk dan ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, mau tak mau selimut yang ia pakai langsung melorot, memperlihatkan leher, bahu bahkan sampai dadanya yang penuh dengan bercak biru ke unguan, yang merah tak perlu disebutkan lagi karna jumlahnya yang banyak.

Matanya bergerak melihat seisi ruangan yang begitu berantakan, banyak barang yang tidak sesuai dengan tempatnya, lalu netranya jatuh pada pakaian yang berserakan di bawah. Seojin sedikit panik ketika ia menginat apa yang sudah terjadi tadi malam. Seojin menoleh ke arah samping, ia tidak menemukan Yoonchul.

Ternyata yang dicari tiba-tiba keluar dari kamar mandi, membuat Seojin terkejut.

"Aku sudah bangun. Apakah kau masih sakit kepala? Aku akan mengirim seorang pelayan untuk membawakan sup pereda pengar."

Seojin tersipu dan berbalik memunggungi Yoonchul, cepat-cepat ia menutupi dirinya dengan selimut.  "Jangan lihat Eunbyeol appa, apakah tadi malam nyata? Maksudnya kitaa.."

"Dengan semua tanda yang ku tinggalkan di tubuhmu, apakah kau masih berpikir itu hanya mimpi? Lagipula, mengapa kau menutupi sesuatu? Apakah ada bagian dari dirimu yang belum aku lihat. Cepat mandi, awas masuk angin."  Yoonchul meraih selimut Seojin dan meletakkan gaun tidur Seojin di atasnya.

"Um..b-baiklah".  Seojin benar-benar seperti pengantin baru sekarang yang penuh rasa malu terhadap suaminya.

Seojin mulai bangun, namun baru beberapa langkah tiba-tiba dia terjatuh. "Sshh..aw." Seojin meringis, merasakan sensasi perih di tubuh bagian bawahnya. Itu semua terjadi karna mereka bekerja tanpa henti sepanjang malam tadi.

Yoonchul melihat wajah Seojin yang kesakitan, bahkan ia melihat jika istrinya itu mulai mengeluarkan air mata, tanpa pikir panjang, Yoonchul segera mengangkatnya dan pergi ke kamar mandi. 

Yoonchul menempatkannya di tepi bak mandi, ia mengeluarkan salep yang sudah disiapkan, bahkan tanpa canggung Yoonchul mulai melebarkan paha Seojin. Yoonchul mulai menyalakan shower setelah sebelumnya ia memastikan air itu mengalir dengan suhu yang pas. Seojin buru-buru merapatkan kakinya, ia dengan cepat meraih tangan Yoonchul untuk menghentikan kegiatannya.

"A-aku bisa melakukannya sendiri."

Dengan ingatan di kehidupan masalalunya, dimana Seojin hafal betul bahwa hubungan keduanya sangat buruk. Bahkan pria dihadapannya ini tidak sudi untuk berdekatan dengannya dengan waktu yang lama. Sedangkan sekarang, pria itu sudah berjongkok berhadapan dengan area sensitifnya, bahkan ia yang akan mengobatinya, meski semua ini memang di akibatkan oleh percintaan mereka berdua semalam.

Seojin sangat gugup.

"Diam Cheon Seojin. Sekarang aku dokternya, kau pasiennya." Ucapan Yoonchul terdengar begitu tak terbantahkan, mau tak mau Seojin menurut pada suaminya.

Yoonchul dengan lembut mulai mengelus di daerah yang akan ia obati, dengan perlahan membersihkannya dari sisa sisa percintaan mereka semalam. Yoonchul pun tanpa ragu mulai mengoleskan salepnya. Seojin susah payah menahan rasa sakitnya dengan menggigit bibirnya sendiri.

Sisi lain, Seojin terharu. Apakah seindah ini rasanya dicintai?

"Eunbyeol appa, aku mencintaimu".   Seojin sedikit membungkuk dan mencium keningnya.

"Aku juga." Yoonchul mengangkat wajahnya, menatap Seojin dengan dalam sambil tersenyum lalu mencium bibirnya dengan lembut.

Setelah selesai mengobati dan memandikan Seojin, Yoonchul segera membawa Seojin keluar dari kamar mandi, Yoonchul menempatkan Seojin di ranjang milik mereka berdua, lalu ia berbalik untuk pergi mengambil obat di meja rias.  Yoonchul memberikan satu pil dan segelas air padanya Seojin.

Cheonha : Reborn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang