Prompt
Ketika sekolahmu diserang sekumpulan zombi, naas seorang yang sangat kamu sukai menjadi salah satu yang terkena gigitan zombi tersebut.
****
Tangan mungil berpeluh itu mendorong keras pintu kamar mandi dan menguncinya rapat-rapat. Seorang gadis dengan pakaian olahraga mematut diri di hadapan cermin besar itu. Segera ia menata ulang rambut sebahunya yang berantakan, mengikatnya dengan cepat, secepat degup jantungnya yang bergerak tidak normal.
Alih-alih segera mencuci wajah, ia memilih meraup wajahnya yang penuh keringat dengan telapak tangan. Perasaan kesal dan marah beradu dalam dirinya. Sepasang mata tajamnya memandang dengan penuh kekecewaan, sementara kedua tangannya mengepal keras.
Sudah memasuki tahun terakhir bersekolah di SMA Yongsan, tetapi tidak sekali pun ia berhasil menggeser kedudukan Park Chanyeol, si pelari yang kecepatannya seperti pergerakan angin.
Bukan maksud merendahkan dirinya sendiri, hanya saja semua usaha telah dilakukan untuk belajar memasuki dunia persaingan. Perbedaan gender tidak pernah menjadi masalah untuknya. Baginya, ia adalah gadis tangguh dengan sejuta mimpi yang akan membawanya menjadi yang pertama dan utama.
Dia adalah Son Seungwan, gadis ambisius yang menempatkan sosok Park Chanyeol sebagai pesaing utamanya.
Dobrakan pintu dari luar membuat fokusnya buyar seketika. Mata Seungwan menajam tatkala suara pintu itu kian nyaring, seolah akan tumbang dalam sekian detik. Baru saja kakinya melangkah, tiba-tiba pintu itu terbuka dan menampilkan sosok pria tinggi yang selama ini menjadi pesaingnya.
"Seungwan, ikut aku!" titahnya seraya melambai tangan dengan cepat.
"Hei, Chanyeol! Apa yang kau lakukan di toilet perempuan?"
Chanyeol menggeleng cepat. Ketakutan tampak mendominasi raut wajahnya, membuat Seungwan begitu penasaran. Pria itu segera meraih pergelangan tangan gadis ambisius itu, lalu membawanya untuk lari bersama.
Sungwan terkejut melihat keadaan sekolahnya yang sangat berisik dan berantakan karena semua murid menjerit ketakutan sambil berlari tanpa arah dan tujuan, mereka mengikuti arus ke arah yang lebih dominan.
Meskipun tubuhnya bergerak mengikuti tarikan Chanyeol, tetapi matanya tetap menyelisik tajam untuk memastikan apa yang sedang terjadi saat ini. Hingga akhirnya, ia menangkap beberapa sosok mengerikan yang wajah dan tubuhnya berlumuran darah, bersamaan mulut yang meraung seperti kelaparan.
Sebelah tangan Chanyeol mengetuk pintu salah satu ruang praktikum, sementara sebelah tangannya masih mencengkeram erat lengan Seungwan, seakan takut kehilangan. Pintu terbuka dan ia menarik Seungwan untuk masuk.
"Untuk apa kita di sini?" tanya Seungwan ketus. Ia melirik pada tiga orang murid di sebelah Chanyeol, ia sama sekali tidak mengenal mereka.
"Seungwan, aku tidak paham awal mula kejadian ini. Aku hanya mendengar bahwa siswa Sains gagal dalam sebuah praktik dan menghasilkan racun yang dapat membuat seseorang kelaparan. Bukan mencari makanan, melainkan darah segar."
Seungwan tertawa remeh dan menggeleng tak percaya. "Apakah kita sedang hidup di dalam drama?" ejeknya.
"Ini nyata, Seungwan! Jika kau berada di dekat mereka, maka kau akan mati tergigit dan menjadi sama dengan mereka!" gertak Chanyeol.
Satu hal yang pria itu pikirkan ketika keramaian mulai merusak aktivitas belajar, yaitu keselamatan dirinya dan Seungwan. Chanyeol tahu persis bahwa gadis itu sangat membencinya, tetapi ia justru memiliki perasaan yang berbanding terbalik. Sikap antagonis Seungwan malah membuat Chanyeol menaruh hati padanya.
