One

147 13 0
                                    

"Soeun."


"Soeun."


"Park Soeun."


"Sa..."


"Ihh apa sih Hoon bawel banget lu sumpah, ngak tau apa gua lagi sibuk." Teriak Soeun pada pemuda, yaa kita sebut saja dia Sunghoon.

"Sibuk apaan anjir, lu daritadi cuman ngescrool-scrool tiktok doang." Seru pemuda itu.

"Bodo amat intinya gua sibuk." Katanya tidak mau kalah.

"Nyinyinyi, ayooo daripada ngescrool gituan mending kita nyari makan lu kagak laper apa."

"Yaa laper tapi ini tanggal tua Hoon, ortu gua belum ngirim duit bulanan gimana dong." Kata gadis itu memelas ingin ditraktir sepertinya.

"Halah bilang aja lu minta ditraktir gua Eun." Kata Sunghoon malas, sudah apal dia dengan tabiat sahabatnya. Sahabat, iya sahabat. Dia memendam rasa terhadap sahabatnya ini, ingin mengutarakannya tapi takut akan merusak persahabatan mereka. Dasar friendzone.

"Hehehhee tuh tau, yaa yaaa traktir gua. Kan lu kaya Hoon." Bujuk gadis itu.

"Kaya apa?."

"Kaya monyet." Canda gadis itu.

"Sialan ngak jadi nih." Ancam pemuda itu.

"Bercanda Sunghoon, yaudah ayoo gua nganti baju dulu ya." Balas gadis itu sambil tersenyum. Senyumnya manis sekali, ingin rasanya mencubit pipinya.

Baik perkenalkan pasangan terjebak friendzone ini. Mereka sudah bersahabat sejak menginjak kaki dibangku SMP. Tumbuh bersama juga membuat tumbuh perasaan yang lain, dan itu dialami oleh si laki-laki. Entah perempuan itu merasakan juga atau tidak, tidak ada yang tau. Perempuan itu ramah kepada siapa saja, mau teman perempuan maupun laki-laki.

Jadi laki-laki itu tidak tau apa yang dirasakan perempuan itu sama dengannya atau tidak. "Ayo Hoon berangkat sekarang." Ajak Soeun. Mereka pun segera keluar dari apartement Sunghoon dan menuju keparkiran untuk berangkat. Ternyata mereka ada diapartement sedari tadi, tapi mengapa bisa ada baju Soeun? Katanya sih baju dia tidak muat dikos-kosanya jadi numpang diapartement sahabatnya itu.

Tenang hanya baju-baju saja kok tidak dengan yang lainnya, lagipula diapartement Sunghoon juga ada kamar kosong jadi daripada tidak terpakai diisi baju Soeun saja, lagipula Soeun juga sering menginap untuk mengerjakan tugas bersama. Tidak yang lain kok, sepertinya.

"Mau makan apa?." Tanya Sunghoon diketerdiaman mereka dimobil.

"Mau nyobain street food deket kampus Hoon, kemarin diajak Monday tapi gua ngak bisa."

"Oke." Akhirnya mereka pun sampai distreet food itu, tidak jauh kok dari apartemenya Sunghoon, hanya memakan waktu 15 menit saja.

"Ihh enak banget ya takoyakinya, kalau tau gitu kemarin gua ikut Monday dah." Seru Soeun setelah memakan pesanan mereka. Tidak tanggung-tanggung hampir seperempat street food disana sudah dicoba oleh mereka. Kabar kantong Sunghoon? Tenang ia kaya kok kayak Jay pacarnya Monday.

"Enak sih enak, tapi di gua yang ngak enak. Lu nyobain hampir seperempat makanan disini loh Soeun, ngak kasihan sama dompet gua??." Amuk Sunghoon. Hanya dibalas dengan cengiran oleh Soeun. Sunghoon pun mau tidak mau ikut tersenyum, yeuu bucin.

"Lucu ya mereka." Celutuk Soeun tiba-tiba.

"Mereka siapa?." Tanya Sunghoon yang sedang memakan takoyakinya.

"Itu pasangan depan kita, laki-lakinya jail gitu sama ceweknya tapi lucu gitu." Jawab Soeun heboh.

"Lu mau juga?." Tanya Sunghoon tiba-tiba.

"Iyaaa mauu, tapi sama siapa?." Soeun yang awalnya keliatan senang langsung muram setelah jawab itu. Ia sebenarnya suka dengan Sunghoon dari lama, hanya saja melihat jika dia tidak begitu cocok dengan laki-laki itu jadi dia hanya memendamnya.

Sunghoon adalah pangeran es dan primadona, dari SMP hingga perguruan tinggi ini. Berbanding terbalik dengannya yang hanya murid biasa saja dan tidak terlalu terkenal.

"Sama gua, mau ngak?." Pertanyaan tiba-tiba Sunghoon membuat Soeun yang sedang minum langsung tersedak. Sunghoon yang kaget pun langsung menepuk pelan punggung sahabatnya itu.

"Uhuk uhuk, yang bener lu kalo ngomong. Untung gua yang diginiin jadi biasa aja coba fans-fans lu, pada pingsan kali." Jawab Soeun sewot. Sebenarnya dia juga tidak baik-baik saja. Jantungnya berdetak kencang sekali saat laki-laki dihadapannya bicara itu tadi.

"Gua serius, gua suka sama lu Eun dari dulu kita SMP? Gua bahkan lupa kapan pertama kali suka sama lu. Gua suka sama semua yang ada didiri elu, dari senyum, cengiran, dan sifat lu. Jadi Park Soeun mau jadi pacar Park Sunghoom tidak.?" Ucapan tulus dari Sunghoon. Soeun pun tak dapat berbohong kalau ucapan itu benar-benar membuat dia terpaku dan terharu. Tenyata cinta dia terbalaskan.

"Iya aku mau." Jawab Soeun malu-malu. "Berarti sekarang kita pacaran?." Tanya Sunghoon masih tidak percaya.

"Iyaa." Balas Soeun.

Akhirnya distreet food pinggir jalan dekat kampus mereka, mereka melepaskan title mereka sebagai friendzone menjadi pacar. Agak tidak etis memang Sunghoon berani nembak saat melihat orang pacaran, tapi tidak apa-apa yang penting mereka sudah mengubah status mereka.



Februari/28/2022

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang