My Tutor

48 9 1
                                    

===> Holla! Selamat datang di IDOLiSH7 •°• Ainana Indonesia •°•!

••==[Salam hangat untuk semua orang. Selamat bergabung di IIF writer community! Bagi yang belum bergabung dan berniat bergabung, bisa DM, ya!]==••

|| ~ My Tutor ~ ||

By Cattleya : StarCattleyaS

|| ~ ° Disclaimer °~ ||

• IDOLiSH7 karakter milik Bandai Namco entertainment
• IDOLiSH7 visual milik Arina Tanemura
• My Tutor by Leya

|| ~ Happy reading!~ ||

Izumi Iori berjalan di sepanjang lorong sekolahnya. Ia menghela napas beberapa kali. Bayang-bayang saat gurunya meminta tolong padanya membuat mood untuk belajarnya langsung berkurang.

"Dee, yang harus ku ajari itu Nanase Sakura? Dia 'kan primadona sekaligus berandalan sekolah," gerutu Iori.

Iori kembali mengingat saat dimana masuk ke ruang guru dan para guru tengah bergosip soal perempuan bernama Nanase Sakura. Iori hanya mendengarkan hingga telinganya terasa panas. Mulai tidak tahan, Iori berdehem keras. Suasana senyap seketika.

Iori menghampiri wali kelasnya. "Sensei memanggil saya?" tanyanya dengan sopan.

Sebut saja sang guru Akiyama. Akiyama mengangguk dan menyuruh Iori duduk. Iori duduk dan menatap dalam diam.

"Izumi-san, kau tau Nanase Sakura?"

Iori mengangguk.

"Baguslah, kalau begitu jadilan tutor sebayanya."

Iori bungkam. Alisnya bertaut dalam, matanya memicing menatap gurunya. "Maaf?"

Akiyama menghela napas. Ia mengeluarkan lembaran kertas yang sudah di jadikan 1 dan memberikannya Iori. Iori mengambil kertas-kertas itu, membaca setiap soal dan jawaban yang ada di sana. Lantas terfokus pada angka 0 yang terbentuk besar di pojok kertas dengan tinta merah. Ia melihat kertas lainnya, semuanya sama. Alis Iori semakin bertaut, keningnya berkerut.

"Nilainya hancur, bukan? Kami terlalu bingung bagaimana mengatasi anak ini. Mungkin, jika Izumi-san yang notabene siswa paling sempurna di sekolah, dia bisa belajar," tutur Akiyama. Ia mengeluarkan kertas lain dan memberikannya pada Iori. "Ini surat permohonan dari kakaknya. Jika Izumi-san mau, kami akan menambah uang beasiswamu. Bagaimana? Bukankah ini tawaran yang menggiurkan?" tambahnya.

"Cotto matte kudasai, aku tidak bisa langsung menerima begitu saja. Ini terlalu mendadak. Kenapa aku?" Iori membaca surat yang disodorkan Akiyama. "Kakaknya terlihat tidak tau harus bagaimana," gumam Iori.

"Anggap saja begitu. Jika ditanya, entahlah. Aku hanya merasa Izumi-san bisa mengatasinya. Jadi, tolong ya."

Iori terdiam cukup lama. Ia mengangguk pelan dan beranjak dari tempatnya. "Tapi, jika dalam waktu sebulan tidak ada perkembangan, saya akan mundur." Iori langsung pergi dari sana.

Akiyama diam-diam tersenyum. Ia mengambil sebuah bingkaj foto yang mengelus orang dalam foto itu. "Daijoubu da yo Akira. Aku yakin anakmu akan kembali seperti dulu," gumamnya.

Kembali ke Iori yang tengah menggerutu dalam hati. Ia terpaksa melewatkan jam makan siangnya dan berkeliling mencari 'calon murid'nya. Tak kunjung ketemu, Iori duduk di bawah pohon sakura yang ada di belakang sekolah. Pohon besar itu sudah berada lama disana dan memiliki simpang-siur mistis, membuat para siswa-siswi enggan datang ke taman belakang. Iori memanfaatkan keadaan itu dan menjadikan taman belakang sekolah sebagai tempat favoritnya.

IDOLiSH7 •°• Ainana Indonesia •°•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang