III

125 6 1
                                    

Sharlene dan Zayn masuk ke dalam sebuah café yang berisi dari berbagai jenis cereal yang pernah ada. Tentu saja ada beberapa paparazzi dan fans yang mengikuti dia walaupun sampai depan pintu café.

This place would be my favorite place. Ucap Zayn dalam hati

Kali ini Zayn cukup tertarik melihat pesanan Sharlene yang memang terbilang cukup banyak. Walaupun baju semi casual untuk bekerjanya masih menempel di tubuhnya, Sharlene masih terlihat cantik dengan kemeja yang sengaja ia gulung dan rambutnya yang diikat ponytail.

"What?" tanya Sharlene mengagetkan lamunan Zayn,"I'm hungry."

Zayn hanya tertawa mendengarnya,"I  didn't say anything."

Sharlene dan Zayn makan dalam diam. Hanya beberapa kali bunyi deheman di awal menandakan bahwa makanan yang mereka makan terasa enak di dalam mulut setelah itu hanya keheningan dan tatap-tatapan satu sama lain.

Ketika roti yang dapat dibilang makanan penutup --bagi Sharlene-- datang, Zayn langsung mencicipi makanannya dan begitu juga Sharlene. Kali ini bukan bunyi deheman melainkan ekspresi excited yang justru terlihat ke kanak-kanakan untuk seorang wanita karir.

"Kamu harus mencobanya, Zayn. Ini makanan yang paling terenak di dunia." Kata Sharlene sambil menyuapi beberapa potong roti yang langsung diterima oleh Zayn

Zayn akui memang rasanya enak, tetapi yang membuatnya tersenyum adalah kelakuan Sharlene,"Sepertinya semua makanan, kamu bilang terenak di dunia."

"Lah memang benar bukan?" kata Sharlene setelah meminum air mineralnya

Zayn hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan tidak percaya bahwa yang berada di hadapannya adalah seorang Sharlene dengan porsi makan yang cukup besar bagi seorang wanita.

"Jadi first impression-mu saat melihatku apa?" kata Sharlene membuka topik pembicaraan

Zayn menaruh jari-jarinya di dagunya,"Cantik."

"Hanya Cantik?" tanya Sharlene memutarkan bola matanya sebal

"Apakah kamu menginginkan aku berkata tampan?"

Sharlene tertawa mendengar Zayn yang ternyata dapat melontarkan candaan diantara pembicaraan mereka,"Ya maksudku. Misalkan terlihat aneh, kutu buku, atau apalah."

"Aku tidak pernah bisa menilai orang lain jika aku tidak bisa mengurus diriku dengan benar. Lagipula pada saat itu, aku denganmu tidak begitu banyak bicara."

"Hmm.. iya juga ya." Ucap Sharlene,"Aku juga saat melihatmu tidak ada pikiran negative tentangmu. Ya karena sepertinya kamu diburu-buru waktu dan tidak begitu banyak percakapan juga."

"Ngomong-ngomong apa kabar dengan ibumu dan adik-dikmu?" kata Sharlene lagi

"They're fine. Bagaimana dengan ibumu?"

"Ya, ibuku sebenarnya baik-baik saja, tetapi hidupnya selalu stress menjodohkanku. Ia takut aku menjadi perawan tua." Sharlene memutar bola matanya lagi dan Zayn hanya tersenyum canggung mendengarnya

"Well, apalagi ia suka sekali mengajakku membuang-buang uang menuju salon atau mall. Bukannya aku tidak suka jalan-jalan dan melakukan perawatan, tapi kalau aku ditempatkan pilihan tidur atau jalan-jalan. I'd rather choose sleep or listening to the music." Kata Sharlene lagi

"Ya, ibuku juga suka menggangguku kadang kalau aku sedang berada di rumah atau adik-adikku yang menggangguku."

"Sepertinya seorang ibu-ibu tidak pernah jauh-jauh ya sifatnya?" kata Sharlene tertawa bersama Zayn

"Kadang mulut mereka tidak pernah berhenti berbicara. Aku bingung mereka mempunyai energi sebanyak itu darimana." Kata Zayn

"Ngomong-ngomong sepertinya sudah malam. Dan diluar semakin menggila. Sebaiknya kita pulang. Lagipula, aku harus bekerja besok."

"Bekerja di hari libur, hm?" tanya Zayn

Sharlene menepuk dahinya sambil masuk ke dalam mobil,"Aku lupa besok libur. Mungkin aku lebih baik tidur atau dengar lagu besok."

"Lagu apa yang kamu sukai?" kata Zayn saat mobil sudah mulai berjalan menjauhi kelap-kelip paparazzi

"Aku suka coldplay, lagu berbau R&B, Eminem, dan aku suka lagu One Direction."

Zayn lagi-lgi tertarik dengan pembicaraan in,"Kamu menyukai lagu kami?"

"Iya, jujur saja lagu kalian memang bagus. Apalagi lagu 'Diana' aku sangat suka ketika kamu menyanyikan high notes."

Zayn menaikan salah satu alisnya,"Mungkin, kamu besok ada waktu? Aku akan perform acoustic dari Night Changes."

Mata Sharlene melebar,"Benarkah? Aku juga suka sekali lagu itu. Liriknya menyiratkan sesuatu yang dalam."

"Baiklah besok ku jemput jam 9."

"Aku akan berdandan kalau begitu." Kata Sharlene,"Bisa saja aku terlihat muda seperti fans-fansmu."

Zayn yang mendengar lontaran Sharlene hanya tertawa. Zayn sebenarnya bukan tipe orang yang menyukai orang lain masuk dalam dunia pekerjaannya. Tetapi kali ini ia harus membuat pengecualian untuk Sharlene. Karena Zayn yakin dari pembawaan Sharlene sendiri terhadap Zayn hanya biasa-biasa saja dan Sharlene selalu dapat menyentuh hal-hal privasi menurut Zayn dengan cara jenaka yang justru membuat Zayn sendiri mengatakannya tanpa ada paksaan. Dan itu hal yang sangat jarang terjadi pada Zayn.

Percakapan mereka semakin larut yang membuat mereka tenggelam di dalamnya. Mereka tidak sadar ketika mobil mereka telah berhenti selama 15menit lamanya karena telah tenggelam pada percakapan yang mereka buat sejak 2jam yang lalu.

Sharlene yang sadar terlebih dahulu langsung mengucapkan terimakasih dan pamit masuk ked alam rumah kepada Zayn. Kemudian, Zayn  menunggu Sharlene terlebih dahulu masuk ke dalam rumah berwarna putih sederhana itu dengan sabar. Dan barulah mobil Zayn bergerak menuju kediaman Zayn yang tempatnya agak jauh dari rumah Sharlene.

The Perfect Bastard (Zayn Malik Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang