🌼 HAPPY READING 🌼
________
Di bawa teriknya matahari siang ini di pingir jalanan yang lumayan sepi terdapat seorang gadis yang sedang berjongkok di depan motor metic."Motor sialan pake acara kempes lagi. Mana ada orang yang lewat. Apes banget gue hari ini" gerutu Qilla meratapi nasibnya yang apes hari ini.
Qilla memilih duduk lesahan di atas aspal dekat motor miliknya dibawah pohon. Qilla sengaja memarkirkan motornya dibawah pohon yang ditanam dijalan sana agar motornya tidak panas dan juga Qilla tidak kena sinar matahari yang terik siang ini.
Qilla siang ini berencana ingin berkunjung ke kantor ayahnya. Dia mau membantu perkerjaan ayahnya yang ia bisa. Tapi belum sampai setengah jalan malah ban motornya kempes di jalan yang lumayan sepi pengendara yang berlalu lalang di area jalan sekitar yang Qilla tempati.
Qilla sengaja mengambil jalan ini soalnya jalan ini lebih cepat menuju ke kantor ayahnya dibandingkan jalan tol yang dia putari di depan sana.
"Huff. Yaelah apes banget" gerutu Qilla sambil menghela nafas panjang.
"Aaa ponsel gue pake acara lobet segala. Huaa bundaaaaa" teriak Qilla dan menendang-mendang kakinya ke udara karena posisis Qilla saat ini sedang tiduran badanya sudah pegal duduk sedari tadi.
Dari arah kejauhan dapat Qilla lihat mobil patroli polisi melaju ke arahnya. Tapi Qilla malas untuk bangun diposisi nyamannya saat ini. Mobil patroli itu berhenti di samping motor Qilla. Pintu mobil dibuka oleh seseorang. Tak berselang lama keluarlah polisi dengan setelan baju seragam lengkapnya.
Mata Qilla terbelak karena dia kenal betul polisi satu ini. Yang tak lain adalah putra. Putra menatap datar perempuan yang tiduran di jalan dengan tidak esteticnya.
Siang ini putra dapat tugas patroli dijalanan. Putra masuk kejalan yang saat ini dia berada. Bisa dibilng jalan ini disebut sebagai jalan tikus. Banyak pengendara yang melarang peraruran yang memutar kendaraan nya menuju jalan ini agar cepat sampai ditempat yang mereka tujui. Tapi dilihat kondisinya saat ini jalan ini cukup sepi akan ada nya pengendara. Hanya ada satu pengendara motor.
"Lo lagi, lo lagi. Gila dimana-mana lo selalu muncul kek setan aja" ucap Qilla setelah bangkit dari acara tidurannya.
"Tidak ada rumah sampai anda tiduran disitu" kata putra sambil bersandar di bodi mobil dan menatap Qilla datar. Menghiraukan pertanyaan Qilla tadi.
"Heh jangan asal ngomong yee" ucap Qilla sambil menatap manusia jelmaan kulkas 10 pintu itu sinis. Enak saja dirinya dikatain seperti orang yang tidak punya rumah.
"Terus?" tanya putra masih sama dengan posisinya saat ini.
"Bapak gak usah kepo" ucap Qilla ketus.
Putra menghela nafasnya kemudian berdiri tegak sambil menatap Qilla dari atas sampai bawah kemudian tatapan nya beralih ke motor yang ada di depannya. Qilla yang ditatap seperti itu langsung mundur beberapa langkah dengan menyilangkan tanganya di depan dada dan menatap putra horor.
Putra tidak menangkapi respon Qilla yang mengira ia akan berbuat yang tidak-tidak. Putra jongkok di depan motor dan memperhatikan ban depan yang kempes akibat tertusuk oleh paku. Dari mana putra tau kalau penyebab motor itu kempes akibat tertusuk paku karena ada paku yang menancap di sana.
Putra kembali berdiri kemudian mengambil ponsel dari saku celananya dan mulai menelfon seseorang. Qilla penasaran siapa yang di telfon oleh putra.
"Hallo. Bisa kamu datang ke jalan yang saya sudah syerloc tadi bersama dengan montir dan juga bawa ban motor cadangan?" tanya putra tanpa basa basi.
"Lo bukanya tadi kamu bawa mobil put? Terus buat apa saya harus bawa montir segala dan membawa ban cadangan? Terus itu buat siapa?" tanya orang di seberang sana dengan heran dengan beberapa pertanyaan.
"Iya memang saya bawa mobil. Kamu tidak usah banyak tanya cepat kemari motornya akan saya tinggalkan di sini. Setelah selesai bawa motornya kekantor nanti saya yang bawa pulang" ucap putra panjang lebar dan kemudian langsung mematiakn panggilan sepihak jika tidak temannya itu akan menyerangnya dengan beberapa pertanyaan lagi.
Qilla yang mendengarnya membelak ditempat. Dia tidak salah dengar bahwa manusia berwajah datar didepan nya ini menelfon entah siapa dan menyuruhnya untuk mebawa montir kesini.
Putra menatap ke arah Qilla setelah menaruh ponselnya kedalam saku celana. Putra berdehem untuk menyadarkan Qilla dari lamunanya.
"Motor ini biarkan saja disini nanti ada orang yang kemari untuk menganti ban motor anda yang kempes. Biar saya saja yang antar motornya pulang. Anda sebaikanya pulang naik taksi saja. Saya sudah pesankan tadi" kata putra panjang lebar. Memang dia tadi sempat memesan taksi untuk Qilla.
"Hah" beo Qilla.
Taksi telah sampai.
"Dengan pak putra?" tanya sopir taksi itu.
"Iya" jawab putra singkat. Kemudian melirik ke arah Qilla dan mengkode gadis itu untuk masuk ke dalam taksi.
Qilla yang mengerti pun hanya menganggukan kepalanya saja. Kemudian memberikan kunci motor miliknya ke putra.
"Titip motor saya. Kalau sampe hilang tuh pala hilang dari tempatnya" amcam Qilla. Setelah itu dia kemudian masuk dan taksi pun berlalu pergi dari hadapan putra.
Putra tersenyum tipis. Tak berselang lama teman nya datang bersama dengan montir.
"Lama" kata putra sambil menyerahkan kunci motor pada temannya.
"Di depan macet makannya lama" ucap yusuf. Ya orang yang tadi ditelfon adalah Al yusuf sahabat putra dari masa SMP sampai sekarang.
"Titip motornya saya mau lanjut patroli dulu" kata putra lalu berlalu dari sana tanpa mendengar jawaban dari yusuf dan melanjutkan patrolinya yang tertunda.
_________
🌼🌼🌼
SIANG SEMUA👋
JANGAN LUPA COMEN AND VOTE❤❤
TERIMA KASIH BANYAK BUAT YANG BACA🤗
SAMPAI KETEMU DI PART SELANJUTNYA👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Future
Losowe[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YAA!! JANGAN LUPA COMEN AND VOTE. KALAU GAK MAU COMEN, VOTE AJA...] [MOHON MAAF APABILA MASIH BANYAK KESALAHAN KATA, TANDA BACA DAN LAIN - LAIN. SOALNYA INI KARYA PERTAMA AKU HEHE] _________ Apa yang ada dipikiran kalian ji...