Berondong Ganteng

15 1 0
                                    

"Mpok Rina, Niana minta duit" ujar gadis tinggi bermuka imut itu. "sebentar dek" ujar Rina sambil memasukan kotak bekal untuk adiknya.

"kan adek udah Babeh kasih duit, emangnya masih kurang?"tanya Babeh pada anak bungsunya.

"biasa beh paling si adek buat modal jualannya" celetuk Maura yang baru keluar dari kamarnya. Cewe itu sudah siap untuk ngampus.

"Mpok kalo ngomong suka bener" ujar Niana sambil menampilkan cengiran kudanya.

Walaupun baru 16 tahun, Niana paling suka sama yang namanya jualan katanya sih biar nambahin uang jajan.

"Nanti pulang sekolah Babeh jemput ya dek" ujar Babeh pada Niana karena pagi ini babeh akan mengantar Maura.

"Ayo neng babeh anter keburu kesiangan"
Babeh emang suka mengantar dan menjemput anak-anaknya gadisnya secara ganti-gantian.

"Gue duluan gaess, byeee" Pamit Maura pada Kakak dan Adiknya itu. "jangan lupa dimakan bekelnya raa" ujar Rina mengingatkan.

"siapp makk" ujar Maura lalu menghampiri Babeh yang sudah siap dengan motor beatnya. Tak lama setelah itu motor itu melaju meninggalkan pekarangan rumahnya.

                                         .........

"Bang, lo tar pulang jam berapa?" tanya Nava pada Sepupunya yang akan berangkat ke rumah sakit sebagai dokter spesialis.

"Seperti biasa jam setengah enam" Jawab Daren sambil merapikan kemeja hitamnya.

"Adek-adek lo si Sena sama Samy udah berangkat?" tanya Daren lagi.

"Iya bang, si Sena udah tadi naik motor kawasakinya terus kalo Samy dianter Pak Gio tapi biasanya pulang naik bus"

Daren mengerngitnya keningnya. "naik bus?kenapa Samy gak bawa kendaraan aja?kan kita punya mobil or motor disini?" Daren yang baru sebulan menetap dirumah ini penasaran.

"Arsamy itu yang paling beda diantara kita bertiga bang, anaknya mandiri dan mau belajar sederhana" jelas Nava sambil mengingat Sosok adik bungsunya berubah ketika masuk SMA.

"Amazing Cousin" ujar Daren. Biasanya jarang ada Cowok yang berani naik angkutan umum karena gengsi.

.....

"Maura pake segala charger ketinggalan aku jadi harus dateng ke gedung fakultas dia" gerutu Rina.

Untungnya pas Rina udah Sampai digedung Fakultas prodi Maura ada cowok yang juga hendak masuk ke gedung tersebut.

"Permisi bang, boleh minta tolong?" tanya Rina pada sosok cowo bertubuh atletis yang mau masuk ke gedung itu.

Nava yang merasa dipanggil lalu menoleh, dan matanya bertemu dengan sosk cewek cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya dikampus. "Gila ini sih gue belom liat yang model begini"

"Oh iya boleh, mau minta tolong apa ya mbak?" jawab Nava dengan tersenyum. Halah modus kau va.

"Jadi gini, aku mau minta tolong ke kamu buat kasih ini ke Maura Mahasiswi semester 7 di jurusan Hi" jelas Rina sambil memberikan totebag berisi charger laptop milik Maura.

"ohh ternyata dia kakanya Maura, kok bisa ya si Maura yang bar bar punya kakak cantik lembut begini" Batin Nava.

"Oke nanti aku kasih ke Maura, kebetulan aku sekelas sama Maura"

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang