1. OL

10 1 0
                                    

Setiap manusia memiliki cerita hidupnya masing masing. Mendapat skenario dari Tuhan dengan setiap diri manusia sebagai peran utama. Contohnya Aku adalah peran utama di cerita hidupku. Kamu adalah peran utama di cerita hidupmu. Jadi jangan bandingkan ceritaku dan ceritamu.

Walaupun pekerjaanku hanyalah tukang rangkai bunga tetapi akulah sang peran utama. Di cerita hidupku tentu saja.

"Eh eh kenapa nih." Tiba tiba motor matic yang kukendarai mati di pinggir jalan.

"Dasar bebep kenapa harus sekarang kamu bocor, bengkel jauh dari sini." Keluhku ingin menangis.

Pemeran utama yang kurang beruntung.

"Olivia ngapain kamu duduk disitu?" Tanya  seorang pria dari dalam mobil setelah menepi di samping motorku.

"Ban motor saya bocor, Pak." Timpalku sambil sedikit menunduk hormat. Dia bos sekaligus pemilik di toko bunga tempatku bekerja.

"Butuh tumpangan gak?" Tanyanya lagi tanpa berniat keluar dari dalam mobil.

"Gak usah, Pak makasih." Kulempar senyum kecil.

"Yaudah." Lantas menutup kaca mobil dan kembali melaju meninggalkanku tanpa ragu.

"Yaudah? Pergi? Dasar bos kaku bukanya dipaksa kek." Sebenarnya aku tahu dia hanya basa basi tapi bisakah jangan terlalu aaaah.

Dengan berat hati kudorong motor bebek kesayanganku ini mencari bengkel terdekat.

Mau bagaimana lagi aku ini gadis sebatangkara di Ibu Kota. Bukan, maksudku aku ini janda sebatangkara di Ibu Kota hahaha.

Merantau pergi jauh dari orang tua untuk menafkahi diri sendiri. Coba aja punya suami yang kaya raya gak perlulah aku banting tulang siang malam demi cicilan motor dan hutang yang belum lunas🤪.

○○○○○○○○○●

"Semalam kamu pulang jam berapa Ol?" Tanya gadis tinggi berkulit putih pucat dibalik badanku.

Ohya dia adalah Emira teman satu kostku selama ini.

"Jam sembilan kali tau ah gak liat jam." Setelah selesai dengan tali sepatu saatnya berangkat ke toko.

"Dan jangan panggil aku Ol." Imbuhku lalu keluar kost.

Hari ini diawali dengan hati yang gembira dan perut yang sudah terisi sarapan dari Emira, bubur ayam depan gang. Mungkin dia habis dapat bonus dari pacarnya yang super romantis itu makanya aku dapat sarapan gratis. Lumayan jatah sarapan bisa untuk makan siang nanti.

"Baik baik ya bep aku kerja dulu buat lunasin kamu." Kutepuk kepala motor bebeku setelah terparkir disebelah Kawasaki Ninja warna hitam "motor baru siapa nih," batinku.

Semoga saja Pak Azka hari ini diare gak bisa masuk kantor jadi suasana bekerja damai tidak seperti diawasi setan. Mencekam. Maaf ya tapi memang auranya Pak Azka Owni tuh serem. Jutek, galak, kaku.
"Pantas aza zomblo." Gumamku sambil masuk ke dalam toko.

"Siapa yang pantas aja jomblo, Ol. Kamu?" Telingaku berdengung saat mendengar ada orang yang menimpali ucapanku.

Dengan senyum canggung ku berbalik badan, "maaf pak saya Olivia panggil Via aja boleh ,Pak."

Melihat raut wajah pria ini semakin suram lebih baik segera berpamitan untuk mulai bekerja.

"Ohya Pak, bukan saya yang zomblo. Saya kan zanda hehe." Imbuhku cepat lali melesat pergi.





_____________________________

Pagentan, 2 Maret 2022

Semangat nulis Aku!

🖤


Ini CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang