Sebelum homeroom dimulai jurusan kami kedatangan murid pindahan baru. Instruktur Gerraint menyuruhnya masuk kedalam ruangan ini. Selangkah demi selangkah murid pindahan itu mendekati meja guru. Setelah sampai ia memutar tubuhnya dengan sudut 90° menghadap kearah kami dengan membelakangi papan tulis.
Penampilan nya terlihat seperti gadis kecil dengan rambut hitam panjang nan lurus, tingginya sekitar 148cm, dan berkulit seputih salju. Penampilannya ini mirip sekali dengan diriku, orang-orang bisa salah sangka bahwa itu adalah diriku jika mereka melihatnya dalam sekali lihat. Yang bisa membedakan dari penampilan kami berdua hanyalah dari warna mata. Warna matanya berwarna merah crimson dan dari tatapannya itu terlihat seperti pemangsa yang siap menerkam mangsanya. Mulut mungilnya membuka dan menutup beberapa kali kemudian berkedip sekali. Setelahnya ia mulai mengirimkan tatapannya mengarah kepada diriku,
"Lama tidak bertemu, Asher."
Mendengar apa yang ia katakan sontak membuat jantung ku berdegup kencang dan terasa begitu sakit. Tangan kanan ku refleks menyentuh dada kiri ku. Disaat yang bersamaan napas ku mulai menjadi tidak teratur. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?
Aku mulai berdiri dari tempat duduk sambil menampar meja dengan tangan kiri ku. Kemudian aku membuka mulut ku dan menyebut namanya,
"K-Kak Aria!"
Sebentar… darimana aku tahu namanya adalah Aria? Bukan kah ini pertama kali aku bertemu dengan-nya? Sepertinya ada yang salah dengan diriku saat ini.
Mendengar namanya disebut, Aria membalas dengan mengirimkan senyuman kepadaku.
"Ada apa, Asher? Raut wajahmu terlihat begitu bermasalah?"
"T-Tidak ada apa-apa! Aku baik-baik saja. Sungguh…"
"Begitu kah?"
Menganguk. Aku sendiri sebenarnya tidak tahu apa yang sedang terjadi padaku. Rasanya begitu sakit, tapi juga terasa begitu nostalgia. Semua tatapan para murid masih tertuju kepada kami berdua.
"Ehem—! Tolong perkenalkan dirimu, Aria!"
"Baik, Instruktur."
Suara batuk Instruktur Gerraint membuyarkan fokus semua orang, kemudian ia mempersilakan Aria memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Aria Fairley, mantan Putri Pertama Kekaisaran Grand Knight, Aria Moonstone G. Knight."
Hening sejenak. Kemudian seluruh kelas mulai berseru.
"Eeeeeehhhhh!"
"Tidak mungkin…."
"Kau pasti bercanda?"
"Buat apa Putri Pertama datang kemari?"
"Dia bukan Putri Pertama lagi, melainkan salah satu Jendral dari Demonia Country. Si Crimson Princess Knight, Aria Fairley!"
"Benar, dialah yang memimpin Aliansi 7 Kerajaan berperang melawan Kekaisaran."
Semua orang menjadi gaduh, kemudian melontarkan tatapan mereka kembali kepada ku.
"Jangan-jangan…"
"Ah… tidak salah lagi."
"Dek Asher adalah Putri Kedua yang hilang itu!?"
"Tidak mungkin! Dia kan laki-laki, meski penampilan nya terlihat seperti perempuan sih…"
"Mungkin saja Putri Kedua sedang menyamar dan menyembunyikan dirinya di Akademi ini?"
"Bisakah kalian sehari saja tidak memanggil Putri!" Tegas ku kepada para murid yang berada di ruangan ini.
Melihat keadaan kelas yang masih gaduh, Instruktur Gerraint sudah memegang sebuah tongkat yang entah darimana datangnya. Kemudian tongkat tersebut dihentakkan ke lantai, terlihat beberapa energi sihir berkumpul di bola kristal tongkat tersebut seakan-akan sedang bersiap untuk melancarkan serangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awakening of the Bloody Knight
FantasyVersi Light side (sisi MC) bercerita tentang Asher Fairley yg ingin mengetahui siapa dirinya yg sebenarnya dengan membangkitkan ketujuh Sacred Beast dan dibantu oleh teman-temannya yakni Aria Fairley (kakak kembar Asher), Cecilia Scarlet, Grant Walk...