"Um... Hnn..."
Sinar mentari pagi menyinari seluruh ruang kamarku, sudah pagi ya? Aku bangun dari tempat tidurku dengan masih mengenakan pajama putih. Mendengar suara kicauan burung yang hinggap di jendela, aku mencoba menghampirinya sambil mengatakan, "Selamat pagi burung kecil." kemudian burung kecil itu membalas sapaan ku dengan kicauan yang terdengar seperti "Selamat pagi, tuan putri."
Oi... Oi... jangan membalas sapaan ku seperti itu! Haa~ kucoba menghampiri cermin yang berada disudut ruangan ini. Melihat pantulan bayangan dari cermin terlihat sosok gadis cantik berambut hitam panjang lurus sampai pinggang dengan pajama putihnya, kulitnya berwarna putih seputih salju dan apabila disentuh terasa halus sekali, warna matanya berwarna kuning sawo, tingginya sekitar 148cm dan umurnya sekitar 16 tahun.
Yup! Inilah diriku yang terlihat dari pantulan cermin ini. Haa~ entah mengapa setelah melihatnya aku merasa lelah.
Dengan kedua tanganku, aku menepuk pipi mungil ini sambil mengatakan "Yosh!" lalu mengambil seragam akademi dari lemari pakaian. Setelah membuka lemari tersebut aku terkejut melihat isinya. Apa yang menggantung didalam lemari itu adalah sepasang seragam baju putih berlengan panjang dengan blazer hitam dan rok merah pendek yang tingginya diatas lutut. Tunggu---- kok bisa ada seragam perempuan di lemari ini sih?!
Kucoba mencari seragamku di seluruh tempat ini. Di laci lemari pakaian sebelah kiri berisi lusinan rok merah dan di laci lemari pakaian sebelah kanan berisi beberapa pita merah. Kemana perginya semua seragamku!
Dengan panik, aku mencari di segala tempat ini. Tanpa disadari ada sepucuk surat yang terselip di seragam perempuan yang digantung didalam lemari. Kubuka surat itu secara perlahan lalu membaca isinya.
[Semua seragam milikmu telah diganti dengan seragam perempuan, Tuan Putri.
Tertanda Grant Walker]"A-Apa?!"
Yang benar saja! Kembalikan semua seragamku, Grant! Awas saja kau, jika ketemu didalam kelas kau benar-benar akan jadi daging panggang!
Dengan wajah merah padam, aku mengambil seragam itu dan mengenakan nya. Lalu mengambil sepatuku. Sesuai dugaan, sepatu milikku juga ditukar dengan sepatu perempuan, manalagi ukuran nya pas pula.
"Cih!"
Dia benar-benar melakukannya! Saat ini aku mengenakan sepatu itu tanpa rasa malu sedikitpun, rasa malu ku telah diubah menjadi amarah yang teramat sangat. Setelah selesai mengenakannya, aku mengambil tas ku kemudian berjalan keluar dari kamar ini menuju ke gedung akademi dimana semua siswa belajar disana.
Saat berjalan di lorong asrama ini terlihat beberapa siswa berlalu-lalang. Tatapan mereka tertuju padaku seolah-olah bertanya "Kok ada gadis kecil di asrama laki-laki?" bahkan beberapa dari mereka berhenti sejenak lalu menghampiri ku.
"Maaf, aku tidak punya waktu berurusan dengan kalian." ucap ku sambil terus berjalan menuju pintu keluar asrama ini.
Setelah keluar dari asrama laki-laki, entah mengapa amarah ku yang menggebu-gebu telah berubah menjadi rasa malu. Apa karena seragam perempuan ini aku jadi malu begini?
Oke, sambil berjalan mari kita lupakan masalah ini sejenak. 3 tahun lalu, terjadi perang besar antara Kekaisaran Grand Knight dengan Aliansi 7 Kerajaan Ksatria. Tempat terjadinya perang besar itu berada di Holy Dragon Land di wilayah Kekaisaran Grand Knight dimana di tempat itu Putri Kedua, Ashley Reinhart G. Knight menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awakening of the Bloody Knight
FantasiaVersi Light side (sisi MC) bercerita tentang Asher Fairley yg ingin mengetahui siapa dirinya yg sebenarnya dengan membangkitkan ketujuh Sacred Beast dan dibantu oleh teman-temannya yakni Aria Fairley (kakak kembar Asher), Cecilia Scarlet, Grant Walk...