PROLOG

3 1 0
                                    

Aku sudah menjomblo (dengan sengaja) selama 19 tahun. Bukan karena aku terlahir tanpa wajah tampan. Namun, karena orang tuaku akan menghapuskan hak warisku yang nilainya kekayaan yang tidak akan habis selama 10 turunan jika aku ketahuan pacaran sebelum menginjak umur 19 tahun.

Hal pertama yang kulakukan setelah jam menunjukkan pukul 00.01 di hari ulang tahunku ialah mengirim pesan Line ke seorang perempuan yang sudah menjadi incaranku selama dua tahun ini. Ia adalah kandidat yang sempurna untuk menjadi kekasihku.

Wajahnya kecil dengan paras imut dan kulit cerah tanpa satu jerawat pun. Rambutnya yang bergelombang selalu terlihat lembut dan berkilau setiap hari. Senyumannya sangat manis, membuat siapapun tidak dapat mengalihkan pandangannya. Bisa dibilang, dia itu hanya 11 12 dengan Maudy Ayunda. Selain itu, ia juga pandai dan merupakan pemegang ranking 5 di seantero SMA se-Indonesia. Nilainya hampir sempurna dengan banyak angka 100 yang mengisi rapornya.

Setelah pedekate selama 2 bulan, akhirnya aku berhasil menjadikannya pacar pertamaku. Romantis sekali, bukan? Pacar pertama seorang anak konglomerat sepertiku.

Pacar pertama juga berarti ciuman pertama dari seseorang setampan diri ini. Tidak hanya pacarku yang semangat menunggu hari di mana kami akan berciuman. Aku sudah tidak sabar dari satu minggu yang lalu saat mengajaknya untuk pergi ke kencan pertama kami. Pacar pertama, kencan pertama, ciuman pertama. Aku ingin segalanya sempurna.

Aku berencana mengajaknya ke taman bermain Disneyland yang baru saja buka di tengah kota. Lalu, kami akan berciuman di dalam kabin ferriswheel saat kami berhenti tepat di bagian paling atas kincir. Dengan begitu, ia pasti tidak akan bisa melupakan ciuman kami di kencan pertama itu.

Setelah itu, kami akan berjalan-jalan di sekeliling taman bermain sambil mendengarkan lagu kesukaan kami menggunakan satu earphone yang dipakai bersama. Kau tahu kan, seperti yang di film-film romantis itu. Tidak usah kusebutkan berkali-kali, aku sudah melakukan riset tentang kencan romantis dari berbagai film terkenal.

Setelah lelah berjalan-jalan, aku akan mengajak pacarku ke salah satu restoran terkenal di pusat kota. Aku sudah menyiapkan sebuah kalung berlian sebagai hadiah kejutan untuk kencan pertama kami.

Aku sudah memikirkan hadiah kejutan lainnya juga untuk kencan ke-100, perayaan hari Valentine dan ulang tahunnya selama 10 tahun ke depan, hingga berbagai ide melamar yang mendebarkan hati semua orang yang melihatnya. Rencanaku sungguh sempurna, bukan? Aku menghabiskan 3 hari terakhirku untuk memikirkan berbagai rencana agar aku bisa menjadi seorang pacar yang paling sempurna di muka bumi ini.

Meskipun begitu, seperti yang kau tahu, terkadang dunia tidak berjalan sesuai dengan rencana kita. Ada kalanya takdir seperti bermain-main dengan kita saat kita sedang semangat-semangatnya. Sungguh miris sekali. Bahkan sebelum aku mewujudkan impianku untuk mendapatkan ciuman pertama, aku malah…..MENINGGAL DUNIA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

0% RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang