Part 10

1.4K 140 0
                                    

Aran dkk sudah berada di apartemen aran, dan aran juga sedang membersihkan sudut bibirnya karna luka di tonjok vion karna aran sudah menceritakan semuanya ke mirza, vion dan aldo,tapi setelah itu mereka baikan lagi

"Tapi ni ya, yang gue ingat habis minum itu kita juga nggak tau apa apa lagi, pas bangun pagi kita bertiga emang sekamar dan kita kira lo udah pulang dan lo nggak mabuk" ucap mirza

"Tapi gue mengerasa gue minum nya nggak banyak sumpah" ucap aran

"Gue rada percaya rada nggak deh ran sama shella, gue takut cuma akal akalan shella" ucap vion

"Akal akalan gimana, jelas jelas gue sama dia kagak pakai baju, satu ranjang di dalam selimut yang sama lagi" ucap aran

"Gue sama dengan vion rasa ada sesuatu gitu" ucap Aldo

"Atau kita selidiki dulu shella dan Maxi, gue rasa mereka kerja sama" ucap mirza

"Gimana caranya? Anin benar benar nggak mau ketemu gue" ucap aran

"Lo tenang aja kita bakal bantu" ucap vion



( ꈨຶ ˙̫̮ ꈨຶ )





Aran sedang duduk di taman belakang sekolah dan aran kesana karna melihat anin juga kesana makanya Aran menyusul. Sungguh aran sangat merindukan gadisnya itu tapi aran tidak berani untuk mendekati anin, dirinya kotor anin tidak pantas untuk dirinya yang sudah tidak suci lagi














Dua Minggu kemudian

Aran dkk sedang bermain basket dan tiba tiba mirza di panggil oleh pak Taufik

"Kenapa pak?" Tanya mirza

"Kamu tolong chek ke ruangan cctv, bola kita akhir akhir ini banyak yang hilang" ucap pak Taufik

"Iya pak"

Mirza langsung keruangan cctv dan meminta ijin dengan penjaga untuk membuka nya dan penjaga itu mengijinkan nya

Mirza menggelengkan kepalanya melihat murid yang sedang mengambil bola kemudian untuk bermain di kelas

Saat ingin pergi tiba tiba mirza ingin membuka satu file

Mirza pun membuka file itu

"Ngapain lo manggil gue kesini shel"

"Ada hal yang harus lo selesai kan max"

Mirza semakin penasaran dengan video itu karna disana ada shella yang bertemu dengan maxi

"Mau lo apa lagi sih" maxi

"Gue mau lo balap lagi sama aran" shella

"Gila lo! Gue nggak pernah menang dan gue udah nggak mau balap balap lagi" maxi

"Sekali aja" shella

"Yaudah deh iya, apa mau lo" maxi

"Lo biarin aran memang setelah itu, bawa ke club, kasi obat ini ke minuman aran dkk, setelah mereka tidak sadar , lo telpon gue" shella

"Trus mau lo apain?" Maxi

"Gue buat Rekaya kalau aran hamilin gue dan gue yakin aran bakal hancur hidupnya setelah tau apa yang dia perbuat, dan setelah itu lo juga bakal aman" shella

"Gila lo" maxi

"Gue gila karna aran, aran nggak bisa sama gue aran juga nggak bisa sama orang lain, ini dp nya" Shella

Arandy X Anindita (Aranin) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang