Alarm di atas nakas berbunyi membuat kebisingan seluruh kamar, sang pemilik kamar meraba mematikan bunyi bising alarm yang menyuruhnya bangun.
"Hampir siang.."Gumamnya ketika melirik jam dinding.
Dengan gerakan malas Seokjin si pemilik kamar melangkah membersihkan tubuh agar segar, sesudahnya ia berganti pakaian siap keluar mencari makanan untuk mengisi perut.
"Eoh,Joon kau dimana? Aku sudah di tempat biasa kau jadi datang?"Seokjin tengah menghubungi sahabatnya.
Menunggu 15 menit kemudian Kim Namjoon dengan setelan jas lengkap menghampiri meja Seokjin."Lama menunggu?"
"Ya,kau lama.."
"Maaf.. sudah memesan?"Gelengan di berikan Seokjin.
"Aku menunggu mu, kau pesan aku ikut saja."
"Baiklah."Setelah pesan dan makanan pun datang, keduanya makan bersama sambil berbincang. Seokjin nampak menyadari sesuatu yang mengganjal pada Namjoon.
"Kenapa? Wajahmu menunjukkan ada masalah."
"Joohyun beralasan mengundur tanggal pernikahan lagi."
"Lagi?aku tidak heran mungkin dia keberatan dengan beberapa hal."
"Salah satunya?"Namjoon menaikkan alisnya.
Seokjin mengedikkan bahu,"Tidak tahu tanya saja padanya, dia kan tunangan mu."
"Akan ku tanyakan.."
Namjoon merogoh ponselnya di saku jas, ia mendapat pesan chat dari orang terkasihnya."Oh,ya Seokjin Eomma ingin bertemu dengan mu barusan dia bertanya apa kau mempunyai waktu luang?"
"Bilang saja habis ini aku ke sana."Ucap Seokjin.
ㄷㄷㄷㄷ
Setibanya Seokjin di rumah Namjoon, ia bertemu dengan sosok Eomma Namjoon yang ingin bertemu dengannya sebenarnya Seokjin sering di mintai untuk datang karena Eomma Namjoon membutuhkan bantuan sekarang teman bicara soal dapur dan masak memasak.
"Seokjin-ah akhirnya datang juga Eomma sudah menunggu mu."Eomma Namjoon rupanya menyadari putranya menghantarkan Seokjin dan tidak pergi lagi.
"Namjoon, kau tidak pergi lagi?"
"Tidak Eomma aku akan di rumah."
"Tumben anak itu.. ayo Seokjin, Eomma ingin mengajakmu membuat menu baru!"
Seokjin tersenyum."Ya, Eommoni."
Di dapur Seokjin melihat Eomma Namjoon mengeluarkan sebaskom besar berisi kerang kerangan dari lemari es."Eommoni mau membuat apa?"
"Kerang tumis asam manis."
"Bukankah Namjoon tidak suka amis?"
"Tahu sekali yang tidak di sukai Namjoonie ya Seokjinie."Eomma Namjoon menggoda Seokjin membuatnya menggaruk tengkuk canggung.
"Apa yang perlu ku bantu Eommoni?"
"Tolong Eomma bersihkan kerang ini.."
"Baik."
ㄷㄷㄷㄷ
"Namjoon coba makan masakan Eomma dan Seokjin."
Namjoon yang sedang membaca buku, ia taruh lalu menghampiri meja makan."Ini kerang?"
"Iya coba dulu."
"Apa Eomma lupa putranya tidak menyukai amis?"Ucap Namjoon.
"Eomma tahu kau tidak suka amis tapi cobalah dulu kami membuatnya sebisa mungkin agar tidak amis."Eomma Namjoon mengambil sumpit lalu hendak menyuapi Namjoon namun keburu Namjoon menjauh.
"Tidak, itu amis! Aku tidak suka."
"Ck, kau macam bocah coba dulu!"
Anak dan Eomma itu berdebat yang satu tidak mau dan yang satu memaksa sedangkan Seokjin hanya jadi penonton.
"Ish anak ini, Seokjin-ah coba suapi dia suruh coba masakan Eomma saja susah sekali!"Ujar Eomma Namjoon.
Seokjin juga yang kena, ia menghela nafas."Joon kemari cepat!"
Ada angin apa sampai Namjoon menurut."Aku tidak suka amis,Jin."
"Cobalah tidak amis kok percaya yang kukatakan." Tangan Seokjin memegang sumpit dan mengulurkan tangannya untuk menyuap kerang itu ke mulut Namjoon yang mau tak mau membuka mulutnya.
"Anak pintar.. kunyahlah."Ia tersenyum lebar melihat wajah aneh Namjoon yang mengunyah.
"Lihat nurut sekali sama Seokjin sedangkan sama Eomma susah sekali, dasar."Sindir Eomma Namjoon.
ㄷㄷㄷㄷ
Masih di rumah Namjoon, kini ketiga orang yang sedang bersantai di ruang keluarga sembari menikmati acara televisi hanya Eomma Namjoon dan Seokjin sih kalau Namjoon fokus terhadap buku di tangannya yang ia baca.
"Joon, bagaimana tunangan mu? Kapan kau menikah?"Tanya Eomma Namjoon.
"Joohyun perlu waktu sedikit lagi,bersabarlah Eomma."
"Sabar?! Berkali kali kau selalu bicara begitu, lagipula apalagi yang kurang dari dirimu Namjoon-ah? Kau sudah dewasa bukankah keinginan mu memiliki anak itukan impian mu."
Namjoon terdiam, ia menaruh buku di tangannya lalu menghembuskan nafas."Eomma mungkin Joohyun masih betah menjadi model, aku bisa menunggu."
"Sampai kapan?sampai Eomma sekarat baru kau bertindak?begini saja putuskan tunangan mu itu dan menikah dengan Seokjin, dia bisa memberi mu keturunan."
TO BE CONTINUED?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dad -Namjin-
Fanfiction⟨END⟩ Seokjin tidak habis pikir dengan Kim Namjoon yang membuat permohonan gila kepadanya kala dia mempunyai tunangan.