satu

242 5 1
                                    

"Bell sorry" laki-laki itu mengejar gadis yang dikucir kuda, tampa menoleh ke arahnya. Sesekali gadis cantik itu tersenyum kepada orang yang ia kenali.

"yah bell kok lo gituh sih" tetap saja si empu itu tidak menghiraukan sahutan yang memanggilnya terus menerus.

Langkahnya masih terus maju, tampa berniat berhenti untuk mendengarkan penjelasan laki-laki di sebelahnya. 
"kok lo gituh sih" ujar nya yang mulai tak tahan, tangan nya mulai meraih lalu menahan "BELL"

"apa lagi ka?" kali ini merespon.

"kenapa ke orang lain senyum, ke gue cuek. Lo taukan gue gasuka lo senyum kaya gituh." bella menarik nafas, tak ingin mood nya hancur karna alaska. Hari ini ia ada ujian kimia.

"senyum itu sebagian dari sedekah."
Benerkan? Kenapa harus alaska melarang bella untuk bersedekah. Toh dapat pahala melimpah.

Alaska mendengkus kesal, ia tidak bisa mengelak kekasih nya ini memang anak yang baik dan ramah. Tapi karna itu, ia sangat benci oleh sikapnya. Yang sering disalah artikan oleh lawan jenis nya.

"okey, asal jangan ke cowo" ancam nya.

"ka ada ujian kimia, gue harus buru-buru. Ada apa?" tanya bella geram.

"kenapa malem ga bales chat atau angkat vc gue?" tanya alaska.
(sorry di singkat, biar lebih realistis aja)

"astaga ka. Karna itu?" bella tertawa geli, hanya karna itu? Alay sekali.
Tapi lain laki-laki itu malah tertegun karna kecantikan bella.

"kan kemarin sore gue bilang. Hari ini ada ujian kimia." bola mata alaska memutar dengan malas.
"emang gabisa bales sebentar chat gue?" nadanya sedikit kecewa.
Alaska laki-laki yang hobby nya balap liar ia memiliki rahasia. Ia sangat bucin dan selalu mengharapkan menjadi prioritaskan oleh kekasih nya. Tapi fakta nya tidak~

Mendengar nada kecewa keluar dari mulut kekasih nya itu, ia merasa bersalah. Bella meraih tangan alaska, mengelus punggung tangan nya.
"sorry yaa ka. Gue semalem terlalu fokus buku, takut banget nilai gue kecil." cicitnya.

"bella, lo ga belajar sehari ga bakal bikin lo langsung bego, lo tetep pinter. Jangan maksain diri lo sendiri bel. Lo itu udah jadi kebangga'an orang tua lo. Gue juga bangga sama lo, muka lo terpang-pang di spanduk sekolah." tawa receh alaska menggema. bella langsung melotot. Mencubit alaska.

"aws.. Awss.. Ampun sakit."

6 bulan yang lalu, tepat saat ajaran baru. Sekolah membuat spanduk untuk menyambut kedatangan murid baru. Yang terpilih menjadi model sekolah adalah bella dan airlangga. Ya jangan di tanya, mereka sudah pasti memiliki prestasi dibidang akademik dan non akademik.

"nyebelin ih sumpah yaa, udah 6 bulan yang lalu. Masih aja di ejek terus, gatau ahh bodoamat." bella yang hendak melangkah pergi tapi tertahan oleh alaska.

"haha iya maaf deh bel. Baperan! padahal lo cantik banget di spanduk"
Blusssss wajah bella tersipu malu, rasanya wajah nya terbakar.

"dari pada aslinya. Hahaha" ejeknya lagi. "dih muka lo langsung salting."

"dih gajelas. Lepasin tangan gue ka."

"gamau gue kangen." alaska. "dih geli gue" ucap bella.

"semangat ya bell, Semoga ujian nya lancar dan nilainya memuaskan. Kalo mentog nyontek aja, eh tapi ga mungkin. Kan temen lo semuanya nyontek ke elo"

Bella sudah kebal kali ini. Iya kenyang sarapan ejekan dari alaska.
Ia tak menjawab alaska.

"nih" alaska mengeluarkan coklak. Bella hanya mengerutkan coklat. "malah bengong! Ini buat kamu bell, pasti seudah ujian bakal ancur moodnya karna pusing. Jadi gue bawain ini buat lo, semoga mood lo jadi bagus."

ALASBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang