𝟎𝟓.ᴘᴇʀꜱʏᴀʀᴀᴛᴀɴ ᴍᴇɴɢᴜɴᴛᴜɴɢᴋᴀɴ

693 115 10
                                    

Bagi Kim Taehyung, untuk mendapatkan apa yang dia inginkan bukanlah hal yang sulit. Bukan kekuasaannya yang paling membantu akan hal itu, melainkan ambisinya sendiri. Kekuasaan hanyalah penyokong, yang bisa membantu saat dibutuhkan saja. Meski sejak kecil ia bisa mendapatkan apapun yang diinginkan tanpa harus melibatkan diri untuk campur tangan, Taehyung tetap percaya dengan proses yang mengharuskannya untuk menunggu dan bersabar, ia tidak suka gegabah, lebih suka bersikap tenang dalam menghadapi masalah, meski fikirannya tengah kacau sekalipun ia bisa dengan baik mengendalikan diri. Tidak pernah terburu untuk mendapatkan sesuatu, hanya saja sesuatu itu terkadang malah bergegas mendatangi Taehyung lebih dulu. Semacam punya kekuatan magnet yang begitu kuat, jadi apapun yang diminati pasti akan terikat mati.

Seperti saat ini, keinginannya mulai terpenuhi. Berhasil membawa Joylin masuk ke apartemen megahnya dengan penawaran menggiurkan, tadinya ia nyaris gagal, sebab Joylin yang nampaknya masih memilikir rasa gamang padanya. Padahal Taehyung belum banyak menunjukkan diri. Namun, belah bibir Taehyung sangat pandai bercakap, singkat, namun begitu meyakinkan. Hingga Joylin pun dibuat terdiam, lalu menurut saja untuk ikut bersama Taehyung demi mengetahui syarat yang akan ditawarkan.

Mengetuk-ngetuk jari telunjuknya pada pinggir sofa, seolah menghitung tiap detik yang sedang menuju menit, pandangan Taehyung mengarah pada Wanita yang mendudukkan diri tepat di sebrangnya. Posisi yang sedikit merunduk dan tengah memusatkan perhatian pada selembar kertas yang baru saja Taehyung serahkan. Sebuah kertas berisi persyaratan.

Sedang Joy memilih bergeming untuk beberapa menit, demi mencerna setiap kata yang sudah diketik rapi pada sebuh kertas dipegangannya, sekali membaca saja ia sudah faham, namun yang membuat lama kemudian adalah rasa ragunya sendiri. Joy tentu belum banyak mengenal Taehyung, dan masih sedikit was-was dengan pria itu, jadi harus memastikan diri sebelum memutuskan.

Kehidupan Joy sudah cukup sesak dengan penderitaan, kebahagiaan fana yang dulu selalu ia rasakan dengan manis dan berharap agar tuhan memperpanjang itu untuknya justru berakhir lebih dulu dengan teramat tragis. Sisanya, hanya sepah yang kian hari menumpuk menjadi sampah. Joy mungkin akan melibatkan diri dengan banyak penderitaan lagi ketika ia menyanggupi persyaratan yang Taehyung beri demi mendapatkan uangnya kembali.

Menghabiskan sore yang perlahan digeser petang itu dengan tubuh yang masih mengigil kedinginan, sambil memaksa otaknya untuk menimang, memutuskan untuk setuju dan menjalani persyaratannya atau menolak lalu pergi dengan sia-sia.

"kau berniat menjadikan aku budakmu ya?"

Taehyung yang tengah asik memandangi sejak tadi, lantas menukikkan sudut bibirnya.  Persyaratan itu tidak sulit sebenarnya, tapi mungkin Joy butuh waktu untuk benar-benar siap melibatkan diri dengan banyak hal tentang Taehyung. Sengaja memanfaatkan beberapa celah  dalam barisan persyaratan, agar lebih mudah dapat persetujuan, kemudian Taehyung bisa lebih cepat hidup berdampingan dengan Joy. 

"aku hanya ingin menolongmu" 

Jawaban itu jelas sekali hanya untuk berkelit. Niat pria itu memang sudah baik, tapi tidak tau hal terselubung apa yang ada dibalik kebaikannya. 

Joy memang berniat ingin menyanggupi persyaratan Taehyung, memenuhi persyaratan itu sebenarnya cukup mudah baginya yang sudah terbiasa hidup dalam kerasnya permainan dunia, hanya saja beberapa point disana mungkin akan merepotkan meski dirinya yakin tidak akan dirugikan. Tapi, memang begitu cara mendapatkan uang, anggap saja hal merepotkan itu sebagai rintangan.

Hidup tidak melulu mudah bukan?

Tidak mau membuang waktu lebih banyak, lantas ia meraih pena dari atas meja dan mulai menggoreskan paraf pada tempat tertera, sebagai tanda bahwa ia sudah bersedia menjadi babu Taehyung untuk waktu tertentu sampai hutangnya dihitung lunas. Perasaannya juga mulai resah, ingin cepat pulang ke rumah sakit sebab mulai mengkhawatirkan adiknya.

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang