02 - Jaemin dan Nana

522 66 5
                                    

Pagi itu SMK Harapan Bangsa Indonesia dikejutkan dengan kedatangan murid baru. Sungguh aneh jika ada murid baru di pertengahan semester seperti ini. Anak-anak kelas 10 pun menatap heran dengan murid baru itu, pasalnya anak itu tak melihat jika bangku bangku itu kini sudah mulai terisi satu persatu. Dirinya sibuk dengan game yang ada di ponselnya tersebut. Bahkan sampai pemilik tempat duduk disampingnya itu pun datang, dirinya masih sibuk bermain game. Kini beberapa anak tengah membicarakan anak baru itu, baik itu siswa maupun siswi dikelas tersebut.

"Lo tau kaga siapa anak baru itu?"

"Mana gue tau bro."

"Lagian kenapa sekolah ini nampung anak baru di tengah semester gini."

"Jeno, lo tau kaga dimana haechan?"

"Tar juga dia dateng. Kaga usah lo cariin."

"Itu anak baru pindahan dari Bandung ya?"

"Kok lo tau jin? Lo dikasi spoiler sama guru-guru ya?"

"Kan wali kelas kita dah bilang dodol. Kaga spoiler lagi."

Begitulah kegaduhan dikelas 10. Hingga jam pelajaran pertama matematika pun akan segera dimulai. Kelas yang semula ramai kini mendadak hening dan sepi kala Pak Doyoung, guru matematika sekaligus wali kelas 10 datang.

"Baik anak-anak, hari ini kita kedatangan anak baru. Nak Jaemin ayo perkenalan diri didepan." ucap pak doy. Kini berdiri didepan meja anak baru, dan mengambil ponselnya. Anak baru itu segera berdiri dan berjalan kedepan kelasnya untuk memperkenalkan diri. Ponsel itu akhirnya diletakkan diatas meja anak baru.

"Nama gue Na Jaemin. Panggil aja Jaemin biar gampang. Gue pindahan dari Bandung. Sekian." berdiri didepan dan memperkenalkan dirinya singkat dan disambut pak doy dengan tepuk tangan dan diikuti oleh anak-anak lainnya. Kecuali satu orang siswa yang tengah tertidur ditempatnya. Jaemin terus menatap kearah siswa itu.

"Selamat datang di sekolah ini jaemin. Silakan kembali ke tempat dudukmu nak. Sekarang buka halaman 15." ucap pak doy dan dilaksanakan oleh semua anak didiknya.

"Jen, bangun.." Hyunjin, teman sebangku jeno pun tengah membangunkan temannya yang tertidur sedari tadi.

"Hoaamm.." jeno bangun dari tidurnya dan sedikit meregangkan badannya. Saat tak sengaja menatap bangku barisan siswa, ia melihat anak baru itu menatapnya.

"Gue dengar denger dia punya kepribadian ganda." ucap hyunjin, membuat jeno menoleh menatap temannya. Dengan tatapan bingung seakan meminta jawaban dari temannya. "Gue denger dari guru-guru. Dia dari tadi menatap kearah kita mulu. Apa dia ngeliatin gue yang ganteng seperti dewa ini ya." lanjut hyunjin membuat jeno ingin menendang temannya itu.

"Lo ada utang kali sama dia, makanya liatin mulu. Bukan karna lo ganteng, jin." Hyunjin yang mendengar itu menatap tajam Senja, enak saja dia punya utang sama si cupu itu.

"Utang darimana anjir! Baru juga ketemu."

"Yodah jangan lo urusin. Kali aja anaknya emang gitu. Dah yok belajar." Jeno membuka bukunya begitu juga hyunjin, kini mereka fokus mendengarkan pelajaran.

Jaemin masih menatap kearah mereka. Lalu tersenyum saat kedua siswa itu seperti menggoda satu sama lain. Jaemin kembali fokus pada pelajaran sesekali melirik ke arah mereka berdua dan membenarkan letak kacamata bulatnya. Karna sebenarnya teman di belakangnya sangat mengganggu fokusnya. Bagaimana tidak, kursi yang didudukinya ditendang2 oleh teman dibelakangnya. Bahkan sampai meja belakang itu didorong kedepan sehingga tubuhnya sedikit terhimpit. Jaemin menghela nafasnya. Ia tahu jika rumor rumor itu pasti akan kembali muncul lagi. Dan semua orang akan menjauhinya. Tendangan dikursinya semakin lama semakin keras. Dan membuat dirinya tidak bisa mengkontrol emosi.

ALTER EGO | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang