🖇My Lil-fairy

8 0 0
                                    

Seorang gadis cantik bernama y/n terlihat murung dengan sepasang earphone di telinganya, ia hanya fokus membaca novel favouritenya sepanjang perjalanan . Rupanya ia sedih karena harus pindah keluar kota karena alasan pekerjaan mamanya. Sebenarnya bukan kali pertama mamanya keluar kota karena pekerjaan. tapi kali ini ia harus turut tinggal disana.


-

Hari ini adalah hari pertama y/n tinggal di rumah barunya yang konon tidak di tinggali selama 7 tahun. Rumah dua lantai ber-desain minimalis dengan halaman belakang yang cukup luas itu mirip dengam rumah lamanya. Mamanya sengaja membeli rumah yang mirip rumah lamanya dengan harapan putri tunggalnya mudah beradaptasi dan merasa nyaman.

"y/n kamarmu sudah mama siapkan di lantai dua. Habis taruh barang mu di kamar, kita makan siang di bawah"

"Iya ma,,"

-

y/n menaiki satu-persatu anak tangga dengan wajahnya yang masih murung. Namun di anak tangga terakhir, y/n menghentikan langkahnya. Ia seperti mendengar seseorang bersenandung. Tanpa pikir panjang, y/n menemui mamanya di dapur dengan harapan mamanya mau menemaninya ke kamar.

"Ma, temenin y/n ke kamar ya? Aku takut, tadi ada kecoa besar banget"

y/n berbohong dengan mencari alasan 'takut ada kecoa' karena ia memang fobia kecoa dan tidak mau mamanya menuduh dirinya penakut.

"Bentar ya, mama buat teh dulu"

Sekitar tiga menit kemudian ia dan mamanya sudah sampai di depan pintu kamarnya. Di lantai dua itu terdapat dua kamar yang saling berhadapan, sedikit berbeda dengan rumah lamanya yang hanya memiliki satu kamar.

"Ma bentar, mama ada dengar suara orang nyanyi gak?"

mamanya hanya menggeleng.

"Beneran ma?"

"Iya, ngaco aja kamu! Kebanyakan nonton film horor sih. Sudah masuk sana mama mau lanjut masak di dapur"

Jantung y/n berdebar hebat, bulu kuduknya pun sudah berdiri. Ia membuka pintu kamarnya sambil menutup mata.

"Halo, ada siapa disini. Please, jangan ganggu aku ya. Kan kita hidup di dunia ini berdampingan, oke"

Merasa sudah aman, ia membuka matanya perlahan. Kemudian melihat sekeliling kamarnya untuk memastikan keadaan aman sebelum menutup kamarnya. Kemudian ia mengganti baju dan turun ke bawah untuk membantu mamanya memasak makan siang.

-

Dua hari kemudian, mamanya sudah kembali bekerja, seperti biasa y/n di rumah hanya sendirian karena mbak baru bisa bantu di rumah minggu depan.

Ia memanfaatkan waktunya hari ini dengan membuat brownies kukus kesuakaannya.

Sembari menunggu browniesnya matang, y/n melaksanakan hobinya mengcover lagu. Kali ini ia ingin meng-cover beberapa lagu idol grup kesayangannya, Stray Kíds.

-

y/n menikmati brownies kukusnya di kamar sembari memutar rekaman coveran-nya.

"Suka nyanyi juga ya?"

y/n terkejut dan reflek melempar asal handphone-nya.

"Maaf, aku ngagetin ya?"

Dengan mata tertutup, y/n memberanikan dirinya untuk berbicara dengan 'makhluk' yang ada di dekatnya saat ini dengan suara bergetar.

"Hh-halo, pertama please jangan ganggu aku ya. kita hidup
berdampingan jadi jangan nakutin ya. Kedua, aku gak mau temenan sama hantu. Aku suka film horor tapi anaknya penakut"

'makhluk' itu tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"O-oke, tapi pertama-tama buka mata kamu dulu deh. Aku gak serem dan aku bukan hantu"

Walau takut, y/n menuruti kata 'makhluk' itu. Ia membuka matanya perlahan sambil berdoa dalam hati meminta perlindungan.

"Hai, aku gak serem kan?"

'makhluk' itu melambai sambil menampilkan senyumnya.

y/n kali ini melotot sekaligus takjub melihat 'makhluk' di hadapannya saat ini. Terlihat seperti peri di negeri dongeng, tapi tidak memiliki sayap. Lebih tepatnya seperti karakter peter pan dalam film fantasi dengan judul yang sama, Peter Pan, namun dengan ukuran yang sangat kecil kira-kira sebesar jari kelingking.

"K-kamu peri?"

"Yup, bisa di bilang gitu. Aku gak nyeremin kan?"

"y/n gak lagi mimpi kan?"

'makhluk' itu lagi-lagi tertawa mendengar pertanyaan y/n.

"Aku sudah lama di rumah ini. Dulu ada seorang kakek pemilik awal rumah ini yang membawaku kemari. Kakek tinggal di rumah ini sebatang kara, dan aku menghiburnya dengan bernyanyi dan menari"

"Hmm, peri kecil. Apa kamu punya nama?"

"Peter. Panggil aku peter"

ꈍᴗꈍ 🐿

ꈍᴗꈍ 🐿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Utopia || Han-Jisung × y/nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang