2.(one-shot)

899 14 2
                                    

Namun dia menatap gue dengan pandangan yang gak biasa setelah mendengar keluhan gue. Tangannya bergerak meraih selimut batik yang ada di parutnya kemudian mengeringkan kepala gue yang basah dan berbusa dengan kain itu, "Siapa yang bilang gue cuek? Kadang sebuah perhatian gak bisa diucapkan dengan kata-kata."

Wajahnya begitu dekat sama gue saat itu, yang bikin dada gue dag dig dug gak keruan. Tatapannya juga hangat gak seperti biasa, gue jadi gugup tapi bikin gue nyaman dan menerima perlakuannya.

"Oh... Hmmm..." gumam gue pelan sambil mengigit bibir bawah gue.

"Win, sebenarnya gue suka sama lo. Karena perasaan gue yang mengganggu selama ini, makanya gue ngehindarin lo."

Mendengar pernyataan itu sontak bikin gue terkejut, jantung gue rasanya semakin terpacu. Sedikit pun gak pernah tersirat dalam benak gue akan ditembak cowok. Gue bukanlah homo phobic ataupun pecinta homo karena sama sekali gak pernah gue ngurusin hal beginian sebelumnya makanya gue benar-benar shock kalau harus menghadapi kondisi gue sekarang, gue diam dan dia kembali bersuara, "Lo gak harus jawab sekarang. Gue udah berani bilang juga cukup."

Gue masih diam, dia natap wajah gue semakin lekat yang bikin gue menunduk malu kalau harus bertemu tatapan dengannya. Tangannya terus bergerak mengusap rambut dan badan gue hingga basah berpindah ke kain itu dan menghilangkan busa shampoo di rambut gue. Melihat respon gue yang terkesan pasrah dan tidak menolak, bright memberanikan diri mendekatkan wajah dan mengecup singkat bibir gue, "A-aah... itu..." gue sedikit gugup, sengatan yang diberikan pada dada gue membuat gue cukup nyaman.

Dia masih menatap. Kemudian menarik tengkuk gue dan membuat kami tenggelam dalam ciuman hangat, "Emmmhh... Eummmhh..." bibirnya bergerak lincah melumat bibir gue sedangkan tangannya bergerayangan di dada gue.

Ditariknya badan gue sehingga gue terjatuh ke lantai kemudian dia menindih badan gue, "Emm... lo mau apa?" Tanya gue sok bego sambil mengigit bibir bawah gue.

"Loel terlalu menggoda dan gue gak tahan lagi dengan godaan ini," katanya dengan tersenyum. Senyuman yang bikin gue salah tingkah.

"Hei... jangan main-main..." tolak gue yang berusaha mendorong dadanya.

"Gak... lo sudah dalam posisi yang terjepit dan lo gak boleh nolak," katanya yang kemudian langsung melahap leher gue.

"Aaaaakkhhh.... Ooohhh... geli bright... Euummmhh..." desah gue karena gak tahan akan sesasi bibir dan lidahnya yang basah menari-nari di leher gue. Gue berusaha dorong tapi gak mampu, yang ada malah kedua tangan gue dikunci di atas kepala gue oleh tangannya.

Dia begitu bernafsu melahap badan gue. Lama-kelamaan gue malah keenakan dengan permainannya sampai penis gue bangkit ketika lidahnya bermain di dada gue dan tangannya menggerayangi perut gue. Hembusan nafasnya begitu terasa, nafas yang berlari-lari sambil menikmati tiap inci lekukan indah badan gue.

"Kau menyukainya hmm?" katanya yang menciumi wajah gue sedangkan tangannya mengocok penis gue yang masih terbungkus CD.

"Aaaakkhh... Eehhmmm... Ya... Aaahh... enak, bright. Tapi rasanya aneh jika dilakukan sesama cowok."

"Tenang saja. Gue akan bikin lo rileks dan merasa nyaman," bisiknya di kuping gue sambil menjilat kuping gue sehingga terasa basah dan geli. Geli yang membuat penis gue berdenyut.

"Aaaaaakkhhh... Geli... eummmhh... bright, lepasin tangan gue. Penis gue udah gak tahan minta disentuh~"

"Benarkah? Euuummhhh..." bibirnya mengecup bibir gue, kemudian turun ke leher gue, dada gue, perut gue dan terakhir wajahnya berhenti di selangkangan gue. Tercetak cukup jelas penis gue yang tegang di balik CD gue. Bright tersenyum jahil kemudian menarik CD gue sehingga gue gak ditutupi sehelai benang pun. Dia pun menyusul dengan membuka baju kaos oblong dan boxernya sehingga kami sama-sama telanjang bulat.

Dibukanya selangkangan gue cukup lebar dan mengecup lembut paha gue, betis gue dan gue terkikik geli saat lidahnya bermain di telapak kaki gue. Kemudian lidahnya kembali naik ke paha gue yang mulus dan putih kemudian mengecup ujung penis gue yang bikin gue semakin merinding.

 Kemudian lidahnya kembali naik ke paha gue yang mulus dan putih kemudian mengecup ujung penis gue yang bikin gue semakin merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepupu (18+) || ft. brightwin (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang