03

10 2 0
                                    

"Kak reeee" Teriak Gio sembari melambaikan tangan kirinya sedang tangan kanannya ia gunakan untuk terus menggenggam tangan perempuan itu

Yang ia panggil pun menoleh "Gio sini" Titah rea yang langsung di turuti oleh sang adik, gio berjalan menuju arah rea duduk, "buset maen gandeng anak orang aja si curut" Celetuk alfa, sang kakak yang juga menemaninya sedari pertama masuk SMA hingga sekarang, ALFAREZA NARENDRA namanya.

"Cause she's mine" Jawab gio datar, alfa menggelengkan kepalanya, "yaudah sini ceweknya ajak duduk" Ujar rea menunjuk tempat kosong di sebelahnya, gio pun menuruti perintah rea, ia duduk di sebelah rea dengan gadis yang ia bawa tadi, tautan tangan mereka tidak terlepas jika tadi kanan sekarang kiri.

rea adalah kakak perempuan yang selalu menemaninya sedari kecil peduli terhadap Gio, menyayangi gio dengan tulus, REVEDREA MAUVEL kakak tersayang nya gio, rumah bagi gio, gio tidak berkutik ketika rea memberi perintah, gio akan langsung menurutinya, sebab yang utama di hidupnya adalah rea.

"Kak kenapa manggil gue" Tanya gio kepada sang kakak dengan tangan yang sibuk memainkan jemari gadis yang ia bawa tadi, "udah tau kan, tadi pas dipanggil ke bk" Ujar rea dengan tangan yang sibuk memainkan gamenya

Gio mengangguk lalu berhenti memainkan jemari gadis itu, "ada bang geo" Kata Gio kepada revedrea, rea juga menghentikan kegiatan nya, "gue tau ada geo, ada jean sama esa juga kan, ngga papa ada gue ada adam juga" Jawab rea kepada gio, rea tau perasaan gio, takut sekaligus senang.

Lalu saat gio asik melamun, sebuah tangan menepuk pundaknya, lamunan gio buyar seketika, ia melihat kebelakang dan mendapati ibra dan adam, "ibra asu" Maki gio karena ibra telah membuatnya kaget, ibra terkekeh

"Jangan suka ngelamun kesambet tau rasa lo" Ujar ibra, sembari mengusap kepala gio dengan lembut, "yookkk" Panggil adam kepada gio, "apa dam" Sahut gio sengit, "gimana ya kita menolak keberatan aja yokkk males gue" Keluh adam kepada gio dengan muka kesalnya.

"Udah dam nikmatin aja" Sahut gio dengan senyum meremehkan, adam hanya berdecak kesal kepada gio

Kring!
Kring!

Tanda bel masuk berbunyi namun siswa dan siswi SMA tak kunjung masuk, gio bingung, "kenapa ngga pada masuk kak al" Tanya gio kepada alfa, alfa menjawab "hari ini jam pelajaran terakhir kosong gurunya pada rapat" Jawab alfa kepada gio

"kenapa ngga dipulangin aja" Sahut anta, yang juga merupakan kakak kelasnya, dia bernama ANTANIO ASTRA GERFANDI perempuan barbar, dingin, anak tunggal dari Gerfandi, papah anta juga peduli terhadap gio yang papah anta utamakan juga gio, masalah anta keberatan atau tidak jawabannya adalah tidak, karena bagi anta gio yang paling utama.

"Betul itu mending pulang" Jawab gio tidak bosan gio terus menggenggam tangan yang diakui sebagai kekasihnya itu, perih bentuk seksual gio yang lainnya tidak perduli karena kebagian gio adalah yang utama

Gio menoleh ke ararah gadis yang dianggap sebagai kekasih nya itu, dan mulai bertanya "what's your name girl's" Ucapnya dengan tangan yang masih sibuk bermain jemari gadis itu

"Ailero prasetyo" Jawab sang gadis, Gio tersenyum "adeknya bang adzie ternyata" Sambung gio lalu mengusap pipi sang gadis.

"Giyok modus anjing" Sahut adam teman yang sedari kelas sepuluh sudah bersamanya juga, FAATHIR ALADAM ABYAN, anak terakhir dari tiga bersaudara, FATHAN ALBIRU ABYAN, anak pertama dari abyan alvendra, FATIH ANSHARI ABYAN, anak kedua dari abyan

"Ngiri aja anaknya abi alvendra" Celetuk gio dengan tangan menggeplak pundak adam, adam hanya terkekeh, "kok jadi bawa bawa abi yokk" Ujarnya dengan menahan tawa, "ngape nahan ketawa dam" Tanya gio bingung.

"Komuk lo yokkk, receh bet guee" Ujar adam dengan mukanya yang mulai memerah, "muka lo kek orang nahan eek dam" Jawab gio disertai tawaan dari orang orang yang berada disana.

Gio berdiri menggenggam tangan ail, "balik ke kelas gue anter" Ujar gio kepada ail, ail hanya mengangguk menurut apa yang di katakan gio.

.

.

.

Sesampai di kelas ail, Xl - IPS 2 bersebelahan dengan kelasnya gio memerintahkan ail masuk, "masuk, nanti pulang gue anter" Ucap gio kepada ail yang dibalas anggukan oleh ail.

"Giooo" Ucap seseorang yang sedari bangku sekolah dasar sudah bersamanya menemani hari harinya, mengajarkannya arti bahagia, menemaninya di pagi hingga malam hari

dia CAESARO ZEONATHA, biasa dipanggil sasa oleh anak anak lain, dia anak dari Alaska Airlines zeonatha, adik dari Revandra Ilnes Zeonatha, revan merupakan mantan kekasih gio yang hingga saat ini masih menjalin hubungan persahabatan, mereka tidak saling membenci namun saling melengkapi satu sama lain.

Gio menoleh netranya menangkap seorang gadis mungil namun lucu itu "sasa" Teriak gio kepada sasa, gio berlari kearah sasa lalu membwa tubuh mungil itu kedalam dekapannya.

"Boti gue kangen lo tau" Ucap sasa seraya membalas tautan mereka, sasa meremat seragam bagian belakang gio gio hanya terkekeh "baru berapa hari aja ngga ketemu udah kangen aja si bocah" Sahut gio mengusap lembut badan bagian belakang sasa.

Sasa melepas dekapan itu "bersyukur lo di kangenin cewek manis kaya gue" Ucap sasa percaya diri, gio menggeplak pundak si mungil nya itu "iya kemana-mana emang lo yang paling manis sa" jawab gio kemudian tersenyum kepada sasa.

"How are you Sa? Udah membaik? " Sambung gio bertanya kepada sasa netranya menatap netra redup milik sasa sasa hanya tersenyum "tenang , gue baik baik aja, ngga perlu khawatir" Jawab sasa dengan suara lembut, gio mengangguk sebagai jawaban.

Gio mengusap lembut kepala si manisnya, sasa menikmati usapan demi usapan yang gio berikan, mereka berdua berjalan menuju kelas sasa yang berada di Xl -IPS 2 , ya kelas yang sama seperti aile, mengantar sasa kedalam kelas.

Gio mencuri pandangan kepada ail, ail hanya terkekeh dengan tingkah gio, "boti poling in lop with ail cantik , cieee" Ujar sasa meledek lalu berlari masuk kedalam kelas.

"Awas lo sa"teriak gio dari luar kelas sasa, ia kembali berjalan menuju ke kelasnya menginginkan mendekati waktu untuk pulang, gio masuk kedalam kelas nya, mengambil tasnya dan mendudukkan dirinya di samping ibra.

Ibra yang paham akan maksud gio lalu membenarkan posisi duduknya, membiarkan gio bersandar di bahunya, mengusap lembut pipi gadis nya.

Lalu bel pulang berbunyi, semua siswa dan siswi pulang, gio dan ibra berjalan pelan menuju parkiran sambil sesekali melempar candaan

"Bra gue balik kerumah dulu mau ngambil barang nanti gue langsung ke rumah lo" Ucap gio kepada ibra, ibra hanya menganggukkan kepalanya.

"Hati-hati, kalau mereka macem macem bilang gue" Jawab ibra penuh penekanan Gio mengangguk "jangan terlalu khawatir, it's okay, gue bisa jaga diri bang" Sahut Gio kepada ibra.

"Abang" Kata yang hampir tidak pernah gio ucapkan kepada nya, ibra hanya tersenyum lalu mengacak-acak rambut gio

"Babay abang" Pamit gio kepada ibra dengan mengendarai motornya, "jangan ngebut" Peringat ibra ketika netranya masih menangkap sosok yang dianggapnya adik itu.
.

.

.

Tbc.

Sorry kalau ngga menarik, jangan lupa vote jika menyukai cerita ini

20.02

G. I. OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang