Chapter 4 Ramalan

1 3 0
                                    

“Hah...? Tuan? Siapa yang kamu panggil dengan sebutan tuan, bibi?” ujar Dennis kebingungan dengan panggilan yang diberikan oleh bibi – bibi itu.

“Ya, kamu lah, anak kecil,” ucap perempuan cantik jelita dengan senyum manja kepada anak kecil tersebut.

“Kenapa, harus aku, bibi? Kan masih banyak yang lain bibi, untuk dijadikan tuannya, bibi,” ujar Dennis yang masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

“Ok, baiklah, bibi akan menceritakan sedikit lagi, kenapa hanya kamu saja yang cocok untuk menjadi tuan, bibi,” jelas wanita cantik jelita tersebut.

Itu terjadi beberapa tahun lalu

Di suatu tempat yang dikelilingi oleh pohon – pohon besar, dan rerumputan yang membuat orang yang melihatnya sangat menikmati pemandangan warna hijau yang begitu asri.

Terdapat seorang wanita yang merupakan jelmaan dari monster legenda, yaitu Qirin. Ditempat itu ada seorang petapa yang mempunyai kekuatan yang sungguh hebat, pada saat ia bertemu dengan wanita ini.

Petapa sakti berbicara seperti ini, “Hai, wanita muda, nanti kau akan bertemu dengan seorang anak kecil yang mampu memotong kumismu, dan bisa menolong kamu untuk membalaskan dendam kakekmu kepada seorang penyihir itu.”

“Pada saat itulah kau harus tunduk dan patuh kepada semua perintahnya, dan kamu juga akan berubah kewujud sebuah pedang legendaris yang bernama Pedang Susanoo,” lanjut petapa itu menjelaskan apa yang ia lihat dalam sebuah pertapaannya.

“Siapa anak itu bapak?” tanya wanita cantik jelita ini kepada sang petapa tersebut.

“Yang aku bisa beritahumu adalah anak ini adalah keturunan murni dari legenda pedang, dan dia juga mempunyai kekuatan yang sangat unik meskipun nantinya,” jelas petapa itu terhadap apa yang telah ia lihat dalam mimpinya.

“Dia akan mengacaukan tempat istirahat tetapi jodoh kalian telah ditentukan untuk menjadi sepasang tuan dan majikannya,” lanjut petapa itu menjelaskan kepada wanita cantik jelita tersebut.

“Kalau seperti itu, kapan aku bisa bertemu dengan anak kecil itu, wahai sang petapa,” ujarnya tidak sabar untuk membalaskan dendam.

“Iya, kau harus bersabar terlebih dahulu karena pada saat yang telah ditentukan, kamu akan menemukannya nanti,” ungkap sang petapa.

“Itulah sekilas tentang gambaran dari ramalan semua yang aku ketahui,” ujar wanita cantik jelita tersebut kepada sang anak kecil ini.

“Terus, aku harus membantu kamu seperti bagaimana agar bisa membalaskan dendam kamu?” tanya Dennis kepada bibi tersebut.

“Eh, anak kecil, kau jangan panggil aku dengan sebutan bibi lagi, panggil aku dengan nama saja, Diao Chan,” geram Diao Chan dengan ekspresi wajah cemberut.

“Hem, nama kamu adalah Diao Chan, perkenalkan namaku adalah Dennis, Dennis Xian,” ujar anak kecil dengan tersenyum.

“Kalau ingin membantuku untuk membalaskan dendam, maka kau harus menjadi kuat terlebih dahulu karena kamu adalah anak yang terdapat didalam legenda,” jelas Diao Chan dengan mata yang berbinar.

Akhirnya Dennis keluar dari ruang hampa, yang tadi diisi oleh dirinya dan Diao Chan.

Setelah kejadian yang di dalam ruang hampa tersebut, ia sempat berpikir apa yang dimaksud dengan anak di dalam legenda tetapi karena dia melihat kondisi sangat ayah yang sedang terluka.

Maka ia lebih menolong ayahnya yang sedang kritis karena beberapa tulang rusuk dan punggungnya ada yang patah, tetapi pada saat Dennis kebingungan, sang ibu datang karena ia mendengar suara teriakan suara Cristian yang sedang merintih.

Pendekar NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang