Chapter 10 Master Ye

0 1 0
                                    

“Baiklah, aku akan segera kembali ke Perguruan Sekte Dong Sheng sekarang juga,” jawabnya mantap.

“Aku akan menunggumu di perguruan, wahai pejuang pemberani Dong Sheng,” ujar dari bayangan hitam tersebut.

“Wush” tiba-tiba hadir kepulan asap yang diiringi oleh hilangnya eksternal roh jiwa yang mendatangi Rolland barusan dan meninggalkan sebuah potongan batu yang bercahaya.

“I-ii-ini adalah “Spirit Stone” yang dari kemarin aku cari-cari karena dengan adanya ini, aku akan segera pulih seperti sediakala,” gumamnya senang akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan.

“Tadi kekuatan eksternal roh jiwa siapa ya, bagaimana bisa membawakan aku “Spirit Stone” yang berwarna merah ini?” ujarnya heran karena bisa mendapatkan batu ajaib ini.

Akhirnya ia menggunakan “Spirit Stone” yang telah dibawakan oleh bayangan hitam tersebut untuknya. Batu tersebut diletakkan di atas meja lalu dengan menyalurkan Aliran Qi untuk membuka segel yang terdapat di dalam batu itu.

Untuk menyembuhkan seluruh luka-luka yang disebabkan oleh pertarungan antara Rolland dan Diao Chan di Hutan Ginseng Emas tersebut.

Setelah keadaan Rolland telah kembali pulih, perlahan-lahan ia menuruni Hutan Ginseng Emas untuk pulang ke Perguruan Sekte Dong Sheng. Di dalam perjalanan dia menuju kembali ke dalam perguruan.

Pada saat perjalanan Rolland akan kembali ke perguruan, ia menemukan sebuah keganjilan di dalam hutan, dengan adanya bekas jejak sepatu dan tanah yang basah yang mengelilingi sebuah area.

“Tanah yang basah dan jejak sepatu? Kenapa ada banyak sekali bekas jejak kaki yang mengelilingi area ini? Apa yang tersembunyi di dalam area ini?” bathin Rolland heran karena ukuran jejak kaki ini lebih besar dari umumnya.

Ia berkeliling untuk memeriksa apakah ada sebuah petunjuk atau tidak di area tanah basah itu berada, sedangkan di area yang lainnya pun sama hasilnya, yaitu tidak ada petunjuk apapun dari yang pikirkan.

“Padahal di sini tidak turun hujan, terus bagaimana bisa terdapat tanah basah di tempat kering seperti ini,” ucapnya heran dengan gejala alam yang sedang ia hadapi.

“Biarkan lah, kan aku ada urusan yang lebih penting dari pada mengurusi tanah basah di tempat ini,” pikirnya mengingat kembali bahwa ia harus segera pulang ke perguruan.

Lalu ia meneruskan jalannya ke Perguruan Sekte Dong Sheng tersebut. Selama perjalanan dia tidak bertemu dengan banyak rintangan, tetapi Rolland mulai heran dengan aktivitas di dalam perguruan.

Karena jarak dia yang sekarang dan perguruan tidak lah begitu jauh tetapi selama ia menempuh perjalanan menuju ke sana, tidak menemukan kegiatan apapun padahal sebelumnya di sana, murid-muridnya sangat rajin dalam berlatih.

“Ada apa ini? Kenapa di sini begitu sepi tidak seperti biasanya? Apakah ada masalah yang terjadi di sini?” cecar Rolland kepada salah satu penjaga perguruan.

“I-ii-itu... Rolland, M-mas... Ter, Master Ye di serang oleh jurus eksternal roh jiwa seseorang, kami pun tidak ada yang tahu siapa yang menyerang Master Ye sehingga menjadi seperti ini,” ujar salah satu murid.

“Terus bagaimana keadaan Master sekarang?” tanya Rolland kepada murid itu.

“Sampai sekarang tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangan Master Ye, hanya tabib perguruan saja yang bisa masuk ke sana,” ujar murid tersebut kepada Rolland.

“Jadi sampai sekarang belum ada yang masuk selain tabib perguruan ya, oh iya apakah Irene Song telah diberitahu masalah ini?” tanya Rolland kembali.

Pendekar NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang