"wahh ganteng-ganteng" kata Lily melihat empat orang laki-laki
"ehh tapi Lily gak salah masuk ruangan kan?"
"Hah! yang cewek cuma Lily aja?!" kager Lily tanpa disadari bahwa kini ia tengah ditatap oleh keempat laki-laki tersebut
"Ngapain?" tanya salah seorang laki-laki di antara mereka berempat
"Ha?"
"Lo ngapain di sini?" ulang laki-laki tersebut
"Kata sir Gale ini tempat latihan Lily" jawab Lily
"Jadi lo, orang baru itu?" tanya laki-laki itu
"Mungkin?" jawab Lily
"Keluar" kata laki-laki itu
"Ha?" Lily ngelag
"Gue bilang keluar, budek lo?" sarkas laki-laki itu, Lily yang mendengar itu pun hanya mematung di depan pintu
"Lo kenapa Sen?" tanya seorang laki-laki heran
"Sinii masuk aja, jangan berdiri di depan pintu, pamali" kata laki-laki itu kepada Lily, Lily yang mendengar itu pun tersenyum kikuk lalu berjalan masuk ke dalam ruangan
"Nama lo siapa?" tanya laki-laki itu
"Lyana Revallina, biasa dipanggil Lily" jawab Lily
"Oke Lily, kenalin namaa gue Revano, nah yang tadi ngomongnya kasar itu Arseno bisa dipanggil Arsen , bisa dipanggil Seno, kalau yang pakai kacamata trus lagi baca buku itu namanya Alexander dipanggil Alex, nah terakhir yang lagi main game itu Alvino dipanggil Vino" jelas Revan
"Halo Revan, Seno, Alex dan Vino" sapa Lily
"Tcih" sinis Seno dan mengabaikan Lily
"Hahaha, Seno orangnya gitu kalau sama orang baru, tapi dia baik kok sebenarnya" kata Revan
"Ohh iya" kata Lily
"Woy Alex Vino" teriak Revan
"Apaan" jawab Vino masih bermain game
"Lo disapa tuh" kata Revan, lalu Vino melirik ke arah Lily sekilas dan tersenyum menunjukan lesung pipitnya dan tak lama kemudian ia melanjutkan gamenya
"Duh senyumnya Vino manis banget" batin Lily sambil memegang jantungnya
"Lex"
Alex yang mendengar namanya dipanggil pun lalu menutup bukunya dan berjalan ke arah Revan
"Why" tanya Alex
"Tuh" kata Revan menunjuk Lily, lalu Alex menatap dan berjalan ke arah Lily
"Hello new friend" kata Alex lalu menjulurkan tangannya untuk menjabat Lily
"Hi" kata Lily lalu membalas jabatan Alex
"Semoga nyaman" bisik Alex di sebelah telinga Lily
"Thanks" kata Lily tersenyum canggung
"Oke, lo duduk aja di meja sebelah Seno" kata Revan
"GAK" tolak Seno saat mendengar ucapan Revan
"Tapi tempat yang kosong cuma itu aja Sen" kata Revan
"Bodo amat, duduk aja lo di lantai" kata Seno dengan kasar
"Lo apa-apain sih Sen, udah Ly duduk aja di sana" kata Revan lalu memegang tangan Lily dan membawanya menuju meja di sebelah Seno
"Nah ini tempat duduk lo, kalau butuh apa-apa bilang aja ke gue, gue duduk di belakang lo" kata Revan sambil tersenyum
"Oke, makasih Van" kata Lily membalas senyum Revan, Revan yang melihat Lily tersenyum pun tanpa sadar tangannya mengelus kepala Lily
"Ehh, sorry gue gak sengaja" sesal Revan menyadari perbuatannya
"Gakpapa Van" kata Lily
"Cih" Seno berdecih melihat percakapan antara Lily dan Revan
"Gak usah caper lo" sarkas Seno
"Kamu kenapa sih, Lily gak ada ganggu ya" kata Lily yang agak kesal melihat sikap Seno
"Lo tuh hama disini" kata Seno yang menusuk sedikit hati Lily
"Lily kan disini buat belajar, bukan buat gangguin Seno, jadi Lily bukan hama" kata Lily
"Tanpa lo ganggu juga, di mata gue lo tetep hama" kata Seno
"Cukup" kata Lily agak keras membuat keempat laki-laki itu menatap Lily
"Lily juga punya hati tahu, sakit rasanya dengar kamu ngatain Lily kayak gitu" kata Lily dengan mata berkaca-kaca
"Anjir Sen, lo keterlaluan" kata Revan yang mendengar pembicaraan mereka dari tadi
"Gitu dong nangis, cih" kata Seno lalu memainkan hpnya
"Lily benci bangetttt sama Senoo" batin Lily emosi dan mengepalkan tangannya
----------
Haloo Guyss
Seno kata-katanya menusuk banget😭
Kalian tertarik sama siapa nih?
Revan
Seno
Alex
Vino
Semoga kita semua sehat selalu yaaa
Stay safe semuanyaa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
45 Days
Fanfiction"waww ganteng-ganteng" "ehh tapi Lily gak salah masuk ruangan kan?" "Hah! yang cewek cuma Lily aja?!"