happy reading smart readers♡
vommentjuseyyo!😗Entah apa yang sedang Bright lakukan saat ini. Niat awal ingin pulang ke rumahnya, tapi setelah memikirkan matang-matang perkataan Billkinㅡ berakhirlah Bright di sini, tepat di hadapan sebuah pintu apartemen bercat putih dengan bingkai keemasan dengan sebuah paper bag berisi makanan di tangan kirinya.
Sedang satu tangan lainnya masih terlihat bergerak ragu, menggantung di udara begitu lama. Sudah beberapa kali ia mencoba mendekatkan jari telunjuknya pada tombol bel unit apartemen itu untuk mengundang sang pemilik membukakan pintu untuknya.
Tapi perasaannya masih berkecamuk. Ia ragu, malu, dan juga takut. Ia takut pemuda manis itu tak ingin menemuinya, terlanjur membencinya, bahkan mungkin jijik padanya karena masalah tadi siang.
"Phi-Bright?"
Pria itu langsung menoleh ke belakang, dan sungguhㅡ ia benar-benar tak bisa mengontrol mimik bodohnya saat menemukan sosok Metawin yang sejak tadi berkeliaran di otaknya, kini berada tepat di hadapannya. "M-metawin?"
Raut Win juga tak kalah bingung, dengan takut-takut ia menelisik ke sepanjang lorong, memastikan tak ada paparazi yang mengikuti Bright sampai ke tempat ini. Dan begitu ia merasa situasinya aman, ia segera menekan banyak angka untuk membuka pintu apartemennya dan langsung mendorong Bright masuk ke dalam unitnya.
"Phi sedang apa di sini?" ia menatap pria di hadapannya dari atas sampai ke bawah. "Dan lagi, kau tidak mengenakan topi atau masker. Kau berniat mengundang paparazi kesini?!"
Bright benar-benar mematung. Ia merasa sangat bingung dengan situasi saat ini. Situasi dimana ia tidak perlu berbasa-basi lebih dulu untuk bisa masuk dan minta maaf pada pemuda manis itu, tak perlu melewati situasi awkward dimana keduanya tak saling bicara karna tak nyaman, tak mendapatkan tatapan kebencian, ucapan bernada jijik, atau segala macam kemungkinan yang Bright bayangkan sejak sore.
Bahkan yang terburuk, ia sudah siap jika perlu mendrama hingga sujud memohon ampun atas hal memalukan yang dia lakukan tadi siang pada pemuda itu.
Tapi bahkan belum sempat berkata apapun- selain mengucap nama si manis dengan penuh kesima, Bright justru malah didorong masuk secara paksa ke dalam unit pemuda itu. Dan lagi, Win juga terlihat baik-baik saja, kok.
Oh baiklah, Bright sudah terlalu berlebihan sekarang.
Overthinking sialan.
Ia menunjuk ke sembarang arah dengan kaku. "T-tadinya aku ingin meminta maaf mengenai kejadian tadi siang." ucapnya gugup, kemudian menyodorkan paper bag yang ternyata berisi 2 box sushi dan sebotol wine ke hadapan Win. "Aku takut kau akan merasa tak nyaman. Sedangkan kita masih punya beberapa hari tersisa untuk bertemu."
Semuanya benar-benar berbeda, semuanya tak seperti yang Bright bayangkan sebelumnya. Lagi-lagi Win justru memberikan reaksi yang melenceng dari perkiraannya. Win malah terkekeh mendapati kegugupan pria dewasa di hadapannya itu. "Oh! Kau tahu darimana aku menyukasi sushi? Dan wine?" tanyanya dengan mata berbinar setelah membuka paper bag yang baru saja diraihnya.
Pemuda manis itu tersenyum hingga kedua pipi merahnya terangkat. "Ini kombinasi yang sempurna, phi!"
Tahan dulu, Bai. Anak ini benar-benar sulit ditebak.
Tanpa menunggu jawaban dari Bright, Win sudah beranjak lebih dulu sembari membawa bingkisan yang Bright berikan padanya menuju pantry. "Duduklah di sana, phi." tunjuknya ke arah sofa besar di tengah ruangan. "Kita makan bersama. Ini sangat banyak, tidak mungkin aku menghabiskannya sendiri."
Win mengeluarkan dua kotak sushi dan sebotol Château Lafite Rothschild, jenis wine asal Prancis dengan kualitas premium. "Ada apa dengan wine mahal ini, phi? Is it going to be a long night?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLDOWN - bw | brightwin
FanfictionNC • YAOI • BxB BRIGHTWIN AREA ⛔ Mature Content; underage 🔞 •• Win Metawin adalah seorang bintang film boys love yang sedang marak di Thailand dalam tujuh tahun terakhir. Akan tetapi, meskipun semua film yang dibintanginya merupakan film homoseks...