prolog

141 67 142
                                    

Shanza nahisya anarta adalah seorang gadis yang berumur 16 tahun yang memiliki tekanan batin hebat luar biasa, sebab dia di paksa terus menerus oleh orang tua nya, agar mengikuti keinginan mama dan papanya,,

Kali ini dia di paksa, bersekolah di pesantren, yang merupakan sekolah yang paling tidak di sukai nya, namun apalah daya shanza terpaksa mematuhi aturan yang ada, dari pada kehilangan masa depan yang cerah,,

Malam ini shanza di selimuti kegelisahan yang mengundang keringat dingin di tubuh nya, kelelahan yang sangat tidak lazim menghampiri tubuh yang tengah lemah tak berdaya, saat ini yang ada di benak gadis itu  adalah akan banyaknya peraturan dan pengekangan yang akan mengacaukan hidup nya, lagi dan lagi pengekangan terus merantai nya,,

"Gurunya galak gk ya, aduh gimana nih, gue takut mana gk ad temen lagi, trus besok gue sma siapa, sendiri aja gitu kayak oran gila, sampe kapan lah hidup gue kayak gini,,? " Batin nya dengan linangan air mata,

Tepat pukul 12.00 wib shanza masih saja belum tertidur lelap, dia masih memikirkan hari esok yang akan membuat nya canggung luar biasa, derasan air mata mengalir hingga ke guling yang di pangku nya,, selang beberapa menit kemudian gadis itu telah kehabisan air mata hingga kelopak matanya tertutup begitu saja,,,

Gelap telah menghilang dari bumi, kemudian berganti cahaya yang menyambar jendela kamar gadis itu, hingga dia terbangun dari mimpi nya,,

"Shanza bangun udah pagi nak, ntr kamu telat ke sekolah nya"teriak mama bangun kan gadis itu,,

"Iyah mah, 5 menit lagi "rengek nya sembari mengusap matanya

"Shanza ayo bangun, kok males malesan gtu sih "teriak mamanya untuk kedua kali

" Iyah iyah nih aku bangun, bentar donk ma" Sahut shanza dengan melawan rasa kantuk nya

Mau tidak mau shanza harus  bangun dari ranjang nya, karna di sekolah itu sangat pagi baris berbaris di mulai

"Ayo mandi cepet selesai mandi kamu sarapan dulu yaa udah mama tarok di meja makan " Teriak mama dari dapur,,

10 menit telah berlalu akhirnya gadis itu selesai membersihkan tubuh nya di kamar mandi, meski mandi ala kadarnya,

Shanza memang di kenal gadis yang anti air, sulit sekali menuju kekamar mandi,

Kini seragam lebar dan panjang telah menutupi tubuh nyaa, hijab pun harus dalam, ini benar benar seragam yang sangat berbeda dengan seragam pada umun nya, seragam itu membuatnya risih tiada tara,, tapi mau gimana lagi shanza terpaksa mengenakan nya,,

Shanza telah siap berangkat kesekolah dengan wajah masam dan lemah,

"Ma, pa aku udah siap nih, aku berangkat dulu ya" Pamit shanza sembari mencium tangan papa mama nya

"Kamu sarapan dulu nak " Ujar mamanya

"Gak usah ma ntar lagi kan aku baris, nanti aja di sekolah, asalamualaikum pa, ma"pamit gadis itu sembari menghidupkan kendaraan nya,

" Waalaikumsalam hati hati ya nak"jawab papa mama serempak,

Terpaksa Berujung CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang