part 4

56 32 230
                                    

Bermula nya rasa suka

"Ka,,, ka,, kamu apaan sih " Ucap shanza tergagap

"Shanza aku serius loh!, aku gak main main, aku beneran suka sama kamu bahkan cinta" Ujar baren dengan wajah penuh keseriusan

"Baren aku gak mau pacaran, ini pesantren, kamu tau sendiri kan aturan nya kayak gimana"tegas shanza salah tingkah

" Ya udah , tapi kamu mau kan jadi sahabat aku"sahut baren dengan mata berbinar

"Kalau memang cuma buat sahabatan aku oke oke aja" Jawab shanza santai

"Hmm sahabat yang aku maksud, bukan sahabat biasa, " Ucap baren dengan otak licik nya

"Trus sahabat kayak apa baren" Tanya shanza dengan hembusan nafas pelan

"Aku mau kita saling komunikasi, kamu mau kan " Jawab baren tampa pikir panjang

Pembicaraan mereka terputus ,ketika  nadira memasuki kelas itu, dengan membawa beberapa kantong makanan ringan yang sangat di gemari nya, dan beberapa minuman bersoda,
Nadira pun memasang wajah kaget ketika melihat pemandangan yang tak biasa, dimana ada dua orang yang saling adu mulut berada dalam ruangan yang cukup tertutup,

"Aza gue bawa makanan ni buat loe" Teriak nadira dari sudut pintu,

"Eh iyah dir, " Jawab shanza salah tingkah karna terciduk berduaan dengan baren di dalam kelas

"Azaa,, loe ngapain berdua duaan di sini, " Ucap nadira menduduki bangku nya,

"Gak ada kok, gue cuma baca buku" Jawab shanza, sembari membolak balikan novel nya

"Ahhh, alasan loe ya,! Ayo ngaku, ngapain loe berdua duan di sini, sama baren lagi!,, " Ujar nadira dengan batin heran

"Serah kita donk!, mau ngapain aja, bukan urusan loe kali " Sambar baren tampa dosa,

Suasana di kelas itu semakin menegangkan hingga shanza hanya bisa diam tampa berkutip apa apa

"Is baren otak lu ya,! Lama lama gue tampol juga pala lu, " Ujar nadira dengan raut wajah kesal

"Ya udah ayok,! Siapa takut" Ucap baren menantang,

"Kagak deh, gue gak mau brantem sama cowok lemah kayak lu, belum apa apa ntar udah kalah " Cibir nadira

Shanza sedari tadi masih membolak balik novel nya ,dan hanya bisa hening tampa melontarkan seuntai kata

"Aza, loe kok diam aja sih, jangan sok sibuk lu ya, ayo ngaku ngapain kalian berdua di sini?" Lagi lagi nadira mengucapkan pertanyaan yang sama,

"Apa sih dir,! Gue lagi baca novel, dan kebetulan si baren lagi gak mood ke kantin katanya" Shanza mulai buka suara

"Lah, kok loe tau si baren, gak mood ke kantin,! Kalian dari tadi ngobrol yaa, haa cie, ciee, " Cibir nadira sembari menunjuk ke arah baren dan shanza

"Iyah tau donk, kan si shanza calon pacar guee" Ujar baren dengan PD nya

"Eh, asal ngomong lu ya!, mulut tuh di jaga, siapa juga yang mau pacaran sama lu, jangan kan pacaran deket deket aja ogah gue" Sahut shanza dengan nada keras

"Hati hati ya kalau ngomong, ntar benci jadi cinta lagi, kayak sinetron gitu loh" Ujar baren santai,

Waktu telah berlalu, jam istirahat pun telah berakhir, saat nya para santri, memasuki kelas masing masing, percakapan mereka pun terhenti ketika suara  bel telah berdengung di daun telinga,,
 
"Yaaa elah udah bel aja "ucap baren dengan keluhan nya,,

" Emang kenapa kalau udah bel,?" Ketus nadira

"Guee belum makan nadira, gue lapar,, hadeh gimana nih " Jawab baren

"Hahaha rasain lu,mati kelaparan deh lu " Ledek nadira penuh tawa

"Tapi kata nya tadi gak mood makan, !, kalau gak mood berarti gak lapar donk " Ujar shanza heran

"Heheh, aku sebenarnya lapar, tapi karna kamu sendirian aja di kelas, aku batalin deh ke kantin nya, supaya bisa ngobrol ama kamu " Jawab baren

"Dasar modus lu, " Sambar nadira

"Iri bilang woy, " Teriak baren pada nadira

"Udah udah uztadzah sofi udah masuk tuh, " Ucap shanza

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terpaksa Berujung CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang