Part 8

71 17 2
                                    

HAPPY READING

...

Motor Reynald sudah berada di depan kediaman Alya, namun terdapat juga mobil BMW berwarna putih terparkir disana.

"Makasih ya udah nganterin." ucap Alya dibalas senyum oleh Reynald.

"Itu mobil kakak lo?" Tanya Rey sambil menunjuk mobil yang terparkir rapi disana menggunakan dagunya

"Iya, mobil satunya punya bokap, kayaknya mereka udah pada pulang."

"oh ya udah, salam buat ortu sama kakak lo," tukasnya sebelum meninggalkan rumah Alya, setelah ia memakai helmnya dan siap untuk pulang, motor gede itu lalu tak meninggalkan bayang lagi dari pandangan Alya.

Kemudian Alya beranjak masuk kedalam rumahnya dan mendapati ruang tamu sepi, tidak ada orang. Lalu ia memutuskan untuk masuk kedalam, namun matanya sekilas menilik bayang papanya menilik dari lantai, pandangan keduanya terdiam dan terkunci satu sama lain, tatapan papanya yang tajam selalu seperti menuntut anak perempuannya dan Alya dengan tatapan pasrah bahkan perasaannya tidak memedulikan hal yang membuatnya pusing. Kemudian papanya tanpa berbicara itu berlalu.

Gadis itu memutuskan untuk ke teras belakang rumahnya dan mendapati suara ke dua kakaknya, mereka berbincang santai sambil menikmati pemandangan kolam ikan kecil yang berada di depannya, persis mereka duduk di gazebo.

"Mbak Angel..." panggil Alya ketika berjalan menyusuri teras belakang.

"Kak Gavin? kapan kesininya? Kok gak ngabarin dulu sih?" Tanya Alya meyakinkan penglihatannya bahwa itu adalah kakak kandungnya, ia sudah mengetahui jika kakaknya telah pulang ke Indonesia setelah ada panggilan dinas dari Perusahaan, namun yang menjadi salah fokus gadis itu ialah penampilannya yang lebih segar dan dewasa, menambah wibawa yang tegas dari lelaki itu.

Pelukan erat Alya dibalas oleh kak Gavin. "Eh si bocil," Katanya sambil mengacak rambut Alya

"Dih, udah gede gini masih di panggil bocil aja," Sewot Alya cemberut.

"Tapi tinggi lo masih sebahu gue," rupanya kakaknya itu selalu tak bosan menjahili adik tersayangnya itu.

"Ya ampun, udah deh kalian, sampai lupa ada gue ya," Sahut mbak Angel yang sesekali menyeruput es the.

"Napa lu iri?" Sewot kak Gavin kemudian duduk kembali, kemudian Alya ikut duduk di sebelah kakaknya.

"Oh ya lo udah tau dek soal olimpiade kemarin?"

"Tau, kenapa?"

"Gue gak akan nyangka kalau Kepala Sekolah bakalan ngelakuin yang disuruh papa, istilahnya korupsi berkedok olimpiade"

"Berarti kak Gavin ikut terlibat gitu?" tanya Alya mencurigainya

"Enggak ya enak aja, gue ngerti kenapa dua orang itu di ikutkan, gue dapet informasi dari orang yang bekerja jadi staffnya dia," sangkal Gavin, "lo siap-siap aja dek, karna mereka gila akan uang, lo pasti ngerti nanti kenapa mereka bisa segila itu dengan uang, Perusahaan, ahli waris," katanya melanjutkan

"Gue gak habis pikir deh."

"Karena itu, mereka ngajak kita terlibat," Angel menghela napas sebelum berkata "tapi gue punya insting yang gak bener, kalau kita bakalan dijadikan tumbal atau kalau reputasi mereka jelek, mereka akan menutupnya dengan ekspos kita, jadi apapun yang mereka suruh termasuk salah satu misi kita untuk menembus akar permasalahan yang dibuka lagi."

"Tentang misi itu?" tebak Alya diangguki oleh mbak Angel

"Kenapa gue suruh lo menyelesaikan misi ini? karena ini ada hubungannya dengan keluarga Reynald, makanya lo jangan malas-malas jadi orang al," kata Angel sedikit menyinggung Alya.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang