Hiraeth / Jung Jaehyun (On Going)

7

⚠️ Typo dimana mana 💔

~Hiraeth~

2021

Sudah lebih dari 30 menit seorang annathasya hanya duduk melamun dari jendela kamarnya, tatapannya kosong memperhatikan jalanan depan rumahnya.

Sepertinya sudah menjadi kebiasaannya selama beberapa tahun terakhir ini jika setiap pagi ia harus duduk terpaku menatap jalanan lenggang.

Anna baru tersadar setelah satu pesan masuk berdering pada ponselnya.

Kak Dimas

Naa, nanti boleh minta waktunya gak?

Anna hanya mengerutkan keningnya setelah membaca pesan masuk itu.

"Mau ngapain kak Dimas nanya kayak gitu?"

"Gimana nih jawabnya?" Batinnya bingung sendiri.

Tring

Belum sempat ia membalas, satu pesan kembali masuk pada handphonenya.

Kak Dimas
Atau kamu sibuk?

Me
Hmm, nggak kok kak,
Pulang kerja aku free.

Kak Dimas
Kalo gitu nanti bisa temenin aku beli kado gak? Mama aku ulang tahun.

Anna bingung harus menjawab apa, sebenarnya sepulang kerja dirinya ingin pergi ke taman untuk bermain bersama Alea atau hanya sekedar beristirahat di kamarnya. Namun, jika membalas tidak bisa juga dirinya sangat tidak enak pada Dimas.

Me
Iya kak boleh

Akhirnya hany kalimat itu yang mampu ia kirimkan pada Dimas.

Kak Dimas
Makasih ya naa,
Nanti sore aku jemput😊

Anna hanya membaca pesan itu tanpa niat membalasnya lagi. Sejenak ia kembali memalingkan pandangannya ke arah jalanan lagi. Namun sebelum itu, ekor matanya mendapati jika jam sudah menunjukan pukul 07.25 yang menandakan dirinya akan terlambat bekerja.

Tanpa pikir panjang, dirinya segera bergegas mengambil tas miliknya lalu berlari menuruni anak tangga menuju pintu depan.

"Ma Anna berangkat!" ucapnya  berteriak ke arah dapur.

"Sarapan dulu naa!."

"Udah telat ma, nanti aja di toko." Teriaknya kembali yang sudah berada di ambang pintu.

Nina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak gadisnya itu. Dari dulu kesiangan memang sudah menjadi rutinitas Anna, entah apa penyebabnya yang pasti makin kesini Nina sudah tidak aneh lagi jika anaknya itu terburu-buru di pagi hari.

"Anna kesiangan lagi ma?" Tanya Indra papanya Anna yang muncul dari arah belakang.

"Iya pa, udah ayo kita aja yang sarapan." Ajaknya sambil menarik kursi meja makan mempersilahkan Indra untuk duduk di sana.