1

29 8 9
                                    

⚠️ Typo dimana mana 💔

~Hiraeth~

2017

Drettt drettttttt

Handphone yang berada diatas nakas itu bergetar menandakan ada panggilan masuk.

Seorang gadis yang masih anteng dengan bantal guling nya di dunia mimpi tidak mengindahkan panggilan itu dan tetap membiarkannya bergetar hingga panggilan telepon itu berakhir.

Drettt drettttttt

Handphone itu bergetar untuk yang kedua kalinya.

Kini, gadis itu merogoh handphonenya yang bergetar dengan mata yang masih terpejam.

'Hallo' ucap seorang diseberang telpon sana.

Sadar akan suara seorang yang menelpon, gadis itu buru-buru bangun dari tempat tidurnya.

'Hallo kak' jawabnya dengan muka bantal juga rambut yang acak-acakan.

'Iya kak, bentar lagi aku turun'

'Oke'

Dengan sigap gadis itu buru-buru ke kamar mandi. Tidak mandi hanya cuci muka lalu bergegas memakai baju sekolahnya.

Dia Annathasya gadis berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu kini sedang terburu-buru karena kesiangan.

Sekilas gadis itu melirik jam dinding di kamarnya.

"Jam 06.10?" Keningnya berkerut.

Anna begitu panggilannya. Ia sempat melihat ke arah bawah halamannya dari jendela kamarnya, dan nampaklah seorang laki-laki berdiri di samping mobilnya.

Hari ini memang tidak ada siapa-siapa dirumahnya. Kedua orangtuanya sedang pergi kerumah neneknya yang sedang sakit di luar kota.

Oleh karena itu, laki-laki itu menelponnya karena tidak ada orang dirumah itu kecuali Anna yang masih berada di dunia mimpi.

Perlahan Anna berjalan menuruni anak tangga rumahnya menuju pintu luar.

Cklek

Nampaklah seorang laki-laki yang sedang tersenyum kearahnya saat gadis itu baru saja membuka pintu rumahnya.

Dia Ardan, laki-laki tampan yang telah menjadi pacarnya selama hampir satu tahun ini.

"Kok tumben jemput jam segini?" Ucap Anna saat sudah berada dihadapan Ardan. "Ada kelas pagi?" Lanjutnya.

Ardan hanya tersenyum kecil, lalu membukakan pintu mobil itu untuk Anna.

Anna yang kebingungan hanya diam dan masuk kedalam mobil itu tanpa bertanya lebih lanjut.

Hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil itu. Sejak berangkat tadi Ardan belum mengucapkan sepatah kata pun dari bibirnya.

Anna menoleh kearah Ardan yang sedang fokus menyetir, mengamati laki-laki itu perlahan.
Lalu ujung matanya tanpa sengaja melihat sesuatu di belakangnya.

"Ka Dan mau kemana" Tanya Anna saat melihat terdapat satu buah koper besar di kursi belakang.

Anna juga baru menyadari jika Ardan terlihat berbeda saat ini. Pacarnya itu kini mengenakan pakaian yang mustahil laki-laki itu pakai ke kampusnya.

"Ka Dan!" panggilnya lagi.

"Sebentar lagi kita nyampe Naa" jawabnya sambil tersenyum.

Anna kembali menfokuskan lagi penglihatannya kearah jalan saat Ardan berucap seperti itu.

Hiraeth / Jung Jaehyun (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang