"gue kangen Lo ngit" lirihnya
Ika senjani, perempuan biasa yang kuliah di jurusan ekonomi semester 3. Perempuan dengan celana jeans dan kaos serta dilengkapi sepatu Converse hitam.
"Lo Ika?" Tanya pria dengan Hoodie berwarna putih dan celana hitam.
"Tau darimana nama gue"
"Kenalin gue Arga jurusan psikologi semester 5"
"Ini punya Lo kan?" SambungnyaShit, sial kenapa kertas itu bisa jatuh
"Bukan punya gue" kata Ika lalu pergi meninggalkan Arga yang masih bertanya-tanya.
Sekarang disinilah Ika, duduk sendirian di taman sambil menulis bait demi bait puisi yang ingin ia ciptakan.
"Katanya bukan punya Lo, tapi lihat tulisan nya sama." Kata Arga tapi Ika tak menanggapi nya.
"Puisi Lo bagus cuman ga diakui aja sama penulisnya" celoteh Arga namun tetap tak di tanggapi oleh Ika.
"Ka...., Ka...." Panggil Arga karena daritadi Ika hanya diam tak menanggapinya.
"Mau apa sih Lo?" Tanya Ika dengan raut wajah kesal.
"Makan burger yang baru buka disitu yok katanya enak lho" ajak Arga
"Gak makasih, gue ga laper" kata Ika lalu pergi menaiki ojek online yang entah kapan ia pesan.
"Dia beda, dan dia istimewa" gumam Arga sambil memandangi ojek Ika yang semakin menjauh.
"Teman bisnis papa mau datang untuk makan malam, papa harap kamu ikut makan bersama nanti malam" kata papa Ika yang membuat langkah Ika berhenti. Ika hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Ditempat lain, Arga baru memasuki rumahnya.
"Ga..." Panggil sang papa
" Kenapa pa?"
"Ga, nanti malam ikut papa makan malam dirumah teman bisnis papa" kata papa Arga yang sedang bersantai diruang tv bersama sang mama.
"Iya pa, Arga mau ke kamar dulu mau bersih-bersih" kata Arga lalu menuju ke kamarnya.
Malam pun tiba, Ika sudah siap dengan dengan sweater dan sweatpants berwarna biru yang selaras dengan kulit putihnya. Ia keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga melihat ternyata rekan bisnis papanya telah datang.
"Malam om, Tante" kata Ika menyalami rekan bisnis papanya.
"Anak kamu san?" Tanya rekan bisnis papanya.
"Iyalah, anak siapa lagi" kata papa Ika membuat rekan bisnisnya tertawa.
Ika hanya diam tak menanggapi masalahnya ia tak terlalu suka dengan keadaan seperti ini.
"Eh itu Arga."
Ika membalikkan kepala memastikan bahwa itu bukan pria yang ia temui tadi.
"Hai Ika, kayaknya kita jodoh deh"
Shit, kenapa harus pria menyebalkan ini lagi tuhan.
Sontak yang ada disana terlihat bingung.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya wanita yang diketahui adalah mama Arga.
"Udah ma, tadi ketemu pas di kampus tapi, ya gitu Ika nya cuek" jawab Arga
"Dia emang gitu ga." Celetuk papa Ika yang ikut ikutan.
"Tapi tenang om Arga ga bakal nyerah buat luluhin hati Ika om." Kata Arga yang mendapatkan senyuman dari papa Ika.
Sudah cukup Ika tidak tahan dengan posisi nya sekarang.
"Permisi om, Tante Ika permisi masih ada tugas kuliah yang harus Ika kerjain"
"Kamu sih ga bikin Ika kesel." Kata mama Arga
"Maafin Ika ya ga dia memang gitu anaknya" ucap papa Ika.
"Gapapa om, izinin Arga buat jagain Ika ya om" tanya Arga penuh keyakinan dan mendapatkan anggukan dari papa Ika.
"Yess udah dapat restu dari calon mertua nih" batinnnya.
Dikamar Ika duduk ditepi ranjang sambil memandangi figura foto yang berisikan dirinya yang tersenyum bahagia bersama langit yang masih mengenakan pakaian putih abu-abu. Ika mendekap figura foto itu jujur ia sangat merindukan sosok langit yang selalu bersamanya.
"Gue kangen ngit" lirih gadis itu sebelum terlelap.
Hai guys ini cerita pertama gue
Gue harap kalian enjoy ya baca nya
Bantu vote dan komen ya
Stay healthy ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA
Teen Fiction(Follow dulu sebelum baca) ~~~ "Aku mencintaimu yang mencintainya, merindukanmu yang merindukan nya tapi itu semua diluar kendaliku"- Arga "Jakarta, hari hari terakhir ku bersamamu. Meninggalkan mu dengan semua kenangan dan perasaan ini. Berjanjilah...