• Friend?

2.5K 141 12
                                    

Hujan lebat mengguyur kota malam itu setelah mendung seharian. Angin malam semakin dingin masuk melalui kisi pintu balkon yang tidak tertutup rapat. Petir sesekali terdengar disertai dengan kilat. 

Seorang laki-laki mengembuskan rokok dengan santai namun matanya tak lepas menatap wanita tanpa busana yang tertidur lelap di ranjangnya. Pandangannya berhenti pada bukit kembar yang bergerak seirama dengan napas wanita itu.

"Cantik," pujinya.

Kemudian ia mengembus dalam rokoknya lalu mematikan di asbak. Ia beranjak mengunci pintu balkon dan berjalan mendekati wanita itu lalu melepaskan bokser ketat yang membungkus kejantanannya. Dalam sekali tarikan, ia membebaskan selimut yang menutupi tubuh sang wanita. Ia menenggelamkan wajahnya di antara paha sang wanita.

"Eemmhh ... aahh."

Ia memainkan lidahnya dengan liar membuat sang empu menggelinjang dan melengkungkan badannya.

"Jeffhhh ... aahh udahhh nghh."

Lelaki itu menyeringai melihat wanitanya kewalahan dengan sentuhannya.

"Jeff gue baru juga tidur," keluhnya.

"Dia bangun Ley," ujarnya sambil terkekeh lalu memposisikan miliknya memasuki liang hangat wanitanya.

"Aahh ... Jeffry."

"Nghhh sempit banget," ujarnya merasakan miliknya dicengkeram di dalam sana.

"Lo tuh ya mmmhhh."

Jeffry mencium wanitanya yang hendak mengomelinya. Bibirnya melumat dalam dan membelit lidah wanitanya dengan lihai tanpa berhenti menghentak kuat miliknya di bawah sana.

"Lo mmhhh abishh ngerokok yahh?"

Jeffry mengangguk. "Tau aja lo."

"Aaahh .... Jeffryhhhh," keluhnya melotot saat tiba-tiba Jeffry dengan sengaja mengangkat salah satu kakinya di pundak lelaki itu.

Jeffry cuma tersenyum senang sambil terus mempompa milik semakin dalam. Sedangkan wanitanya tak henti mendesah sebab milik Jeffry terlalu dalam menyentuhnya, rasanya nikmat sekali.

"Mmmhhhh ... Jeffhhhh."

"Aaaaahhhhhh ... Ashleyyyy," desah Jeffry mencapai klimaksnya.

Mereka masih dalam suasana diam setelah mencapai klimaks bersama-sama. Napas mereka memburu dengan keringat membanjiri tubuh keduanya.

"Jangan lupa minum obat, gue ambil air dulu."

Kemudian Jeffry bangkit menuju pintu untuk mengambil air minum di dapur. Sedang Ashley menatap kosong Jeffry yang sudah hilang di balik pintu.

~~~

"Gak papa nih gue jalan sama lo?" tanya Tio.

Ashley mengangguk sambil tertawa geli. "Iya gak papa."

"Nanti ada yang marah," ujar Tio ikut tertawa juga.

"Nggak ada njirrr. Gue jomblo juga."

"Lo jomblo juga punya pawang," kata Tio.

"Siapa njirrr?" tanya Ashley.

"Dih, pura-pura lupa. Jeffry," kata Tio sambil tertawa.

"Anjirrr sahabat gue itu."

"Mana ada sahabat kayak Jeffry. Kalian malah kayak orang pacaran njirrr."

"Perasaan lo aja kali." Ashley menyanggah sambil tertawa.

"Yee bener gue nih," ucap Tio bercanda.

"Iyain ajalah."

"Ee tapi lo udah izin sama dia belum?" tanya Tio menggoda sambil tertawa.

Main Characther Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang