E07. RUMAH LAWSON (CERPEN HOROR)

70 2 0
                                    

Kisah hantu entah itu sekedar urban legend beserta misteri lainnya yang pernah menjadi bagian terdalam dari kota Georgetown di pusat kota Texas ini mungkin semuannya adalah kombinasi dari: (latar belakang, arsitektur dan lansekap) — tapi Georgetown benar-benar berhantu. Banyak serial killer bertebaran di kota pelabuhan tua ini, tidak sedikit jenazah yang berhasil ditemukan dan beberapa lainnya adalah misteri yang menghantui kota tsb.

"Aula Healy Georgetown" salah satu contohnya dengan menaranya yang gelap dan dramatis, sudah barang pasti berhantu. Cerita yang paling populer tentang kota ini adalah konon dahulu kala ada seorang siswa muda yesuit yang secara tidak sengaja membuka gerbang ke dunia bawah ketika membaca nyanyian terlarang dalam sebuah buku tentang pengusiran setan.

"Pemakaman Oak Hill" banyak yang meyakini bahwa tempat ini tidak hanya sekedar pemakaman biasa, namun dilihat dari historic dan cerita² penduduk lokal mengatakan bahwa dulunya pemakaman ini sangat populer bagi kalangan pemuja sekte sesat karena merupakan tempat ritual setan. Banyak yang mengatakan bahwa aktifitas tertinggi di temoat ini biasa terjadi saat winter (musim dinginl) — menurut urban legend'nya di awal 80-an terdapat sebuah ruang bawah tanah yang dibobol dan digunakan untuk semacam ritual pemanggilan arwah setan diadakan lengkap dengan paku di jantung tubuh komodor angkatan laut yang telah lama mati.

Kedua tempat tsb hanyalah contoh dari sekian banyaknya cerita-cerita mengerikan yang sudah menjadi bagian sejarah bagaimana horornya kota ini. sehubungan dengan banyaknya kejadian kriminal, pembunuhan, ritual sesat dan masih banyak lainnya yang pernah terjadi di Georgetown dengan ini aku akan menceritakan secara singkat pengalaman horor apa yang aku alami di Georgetown ini.

Juli 1998
Georgetown, Texas

Dwan Lawson dan Eugenia Lawson adalah sepasang suami istri dengan 4 orang anak yang tinggal di sebuah rumah di wilayah pinggiran Georgetown, Texas. Mereka mulai mengalami aktivitas paranormal sejak tahun 1980-an, pasangan tsb pernah mengatakan dan telahmenyaksikan aktifitas tidak biasa yang terjadi dirumahnya saat itu seperti: (benda-benda melayang melintasi ruangan, mendengar tawa dan tangisan serta melihat seseorang yang nampak seperti sedang mengawasi siapapun yang ada di dalam rumah.)

Tetangga sekitar kota berspekulasi bahwa kejadian ini adalah petunjuk untuk minta tolong dari roh yang mengira bahwa sebuah keluarga akan bisa menyelamatkan mereka. Ada suatu tragedi saat pemilik rumah meninggalkan rumah tsb, diduga besi panas melayang dan menghantam salah satu anak laki-laki di bagian kepala hingga meninggal ditempat karena kehabisan darah. Tidak ada yang pernah berani untuk tinggal di rumah itu lagi dan naasnya 1 bulan setelah kematian anaknya itu rumah tsb terbakar meski tidak hancur secara keseluruhan.

Pernah ada pasangan suami istri yang baru saja meninggalkan Nashville dan datang ke Georgetown untuk memutuskan membeli rumah tsb sekaligus merenovasinya setelah itu, such a bad news. Perbaikan dilakukan hingga memakan waktu 3 bulan lamannya dan pada akhirnya siap dihuni, namun baru genap 1 minggu rumah tsb diperbaiki keesokan paginya wilayah tsb digemparkan dengan berita kematian sepasang suami istri tsb tanpa detail informasi apapun. Tidak ada keterangan dari polisi, ataupun detektif yang turun langsung ke lokasi tkp dan sementara itu warga sekitar hanya bisa menduga-duga dan bergosip.

Singkat cerita, 18 tahun setelahnya rumah itu dibiarkan kosong tak berpenghuni sama sekali. Waktu itu, aku baru saja pergi meninggalkan New York dan pergi ke Georgetown bersama Jessé (istriku) — kota ini adalah rumah dari orangtua istriku, sehari sebelum kembali ke New York aku memutuskan untuk bertemu dengan Jessé sekedar bertanya kabar dan silahturahmi bersama orangtuannya.

Obrolan makan malam kami berlangsung dengan baik, tidak ada hal yang serius. Aku teringat ada 1 momen dimana Dorothea (ibu jessé) membawakanku segelah red wine dan bertanya bagaimana pendidikanku dan lain sebagainnya, kemudian ia mengajakku berjalan ke halaman depan rumah dan berhenti persis di depan pagar.

Dorothea:
"kamu lihat rumah itu (sembari menunjuk), rumah itu adalah mimpi buruk bagi warga yang tinggal di sekutar area ini. entah kenapa tidak pernah ada perkembangan lanjutan mengenai kapan persisnya rumah tsb dirobohkan."

"Kenapa harus dirobohkan?" tanyaku. "Karena itu memang harus dilakukan, area itu nampak gelap dan sudah kosong bertahun-tahun. Bisa kamu bayangkan bagaimana energi negatif menyerap energi positif dirumah tsb? Aku benci mendengar orang-orang bergosip bagaimana menakutkannya setiap kali melewati rumah itu lewat dari jam 11 malam."

"Disana banyak yang terjaga, aku bisa bayangkan" sahutku singkat. Dorothea lalu menatapku dan bertanya, "apa maksudmu dengan penjelasanmu barusan?"

2 jam sebelum tiba disini, aku pergi membeli kue beserta minuman untuk kita nikmati bersama malam ini. Jessé sudah berkali-kali memperingatkanku untuk tidak berjalan di pinggiran rumah itu, mungkin karena lupa dan tidak sadar aku benar-benar berjalan melaluinya. Aku bisa bayangkan bagaimana mencekammnya atmosfir rumah ini sekalipun sekedar memandangi dari jauh, tapi dari apa yang tidak sengaja terlihat oleh pandanganku aku melihat ada satu sosok sedang terjaga mengumpat dibalik tirai seperti sedang mengawasi siapapun yang lewat dihalaman rumah tsb. Entahlah, mungkin aku berhalusinasi atau sekedar terbawa suasana karena terlalu fokus memandangi rumah tsb.

Keesokan paginya, aku dan adik-adik istriku sedang jogging bersama dan berhenti di sebuah taman. Oh ya hampir lupa, komplek wilayah di rumah ini circle o dan memiliki lapangan berada persis di tengah-tengah. Lapangan ini bisa dikatakan jantung perumahan di area ini, setiap pagi banyak penduduk yang berlari pagi tau sekedar jalan-jalan bersama anaknya.

Pagi itu seusai jogging, kami berlima memutuskan berhenti disana untuk istirahat. Kami semua santai dan nampak menikmati pemandangan disekeliling yang dipenuhi oleh penduduk setempat, hingga suatu ketika tanpa aku sadari aku melihat perempuan seperti sedang membersihkan halaman depan rumah milik keluarga Lawson itu. Aku tidak bertanya kepada yang lain atas apa yang aku baru saja saksikan, 20 menit setelahnya kami memutuskan untuk kembali kerumah.

Aku bertanya kepada Antoni (ayah jessé) soal perempuan yang tadi aku lihat disana, "pak, tadi jika tidak salah lihat aku melihat ada orang yang sedang menyapu halaman rumah keluarga lawson.. siapa perempuan itu?" — tanpa ragu beliau merespon singkat dan cukup spesifik "mungkin yang kamu lihat itu bernie, art (pekerja/pembantu) yang meninggal karena keracunan sianida."

Mendengar hal tsb tidak lantas membuatku ketakutan setengah mati, dan pada malam harinya aku sempat berkendara seorang diri menuju ke sebuah apotek membeli sesuatu. Kira-kira pada pukul 8 malam aku kembali dan memutuskan berhenti persis di seberang rumah keluarga Lawson, aku mencoba mengamati untuk yang terakhir kalinya sebelum esok paginya kembali ke New York. Sekali lagi, aku melihat hal-hal yang tidak seharusnya aku saksiskan. Aku melihat beberapa anak kecil berlarian di sekitar rumah tsb, sampai pada salah satu anak berdiri memandangku dan melambaikan tangan seolah mengajakku datang untuk bermain bersama. Disitu sekujur badanku langsung bergidik seketika, lalu tanpa pikir panjang aku segera tancap gas dan segera pulang.

1 jam sebelum terbang aku sempat cerita kepada jessé tentang apa yang baru saja aku lihat ketika berada di sekitar rumah keluarga Lawson dan jessé dengan santai merespon "cerita pengalamanku lebih banyak dari perkiraanmu, tidak perlu dipikirkan karena kelak kamu akan terbiasa dengan pemandangan itu."

SELESAI

CERITA PENDEK HOROR (CERPEN HOROR) - PART. 1Where stories live. Discover now