31

865 99 4
                                    

• Why? •

Tentang malam dimana Ron berciuman dengan Lavender, aku mendengar kabar bahwa mereka sedang menjalin hubungan sekarang. Berpacaran maksudku. Sebenarnya aku tidak masalah Ron menjalin hubungan dengan siapa saja, itu terserah padanya. Tapi Hermione tampak tidak suka. Tentu saja, laki-laki yang dia suka ternyata malah berpacaran dengan perempuan lain. Siapa yang tidak kecewa ketika mendengar hal seperti itu?

Hermione bahkan enggan bericara dengan Ron setelah malam itu. Sementara aku dan Harry harus membagi-bagi waktu untuk berkumpul dengan salah satu di antara mereka. Kadang aku bersama Hermione, kadang juga bersama Ron. Sama seperti Harry. Tapi kami bertiga lebih sering bersama karena Lavender tidak pernah tidak menempeli Ron.

Jujur saja aku muak sekali melihat Lavender bergelanyut manja di lengan Ron. Tapi lebih muak lagi kalau ku lihat Pansy yang seperti itu pada Draco. Ingin ku tampar tapi itu sama saja memberitahu seisi Hogwarts tentang hubungan kami. Jadi ku biarkan saja.

Oh iya, hari ini Pesta Natal Profesor Slughorn di adakan. Aku di undang, tapi tidak tahu harus pergi dengan siapa. Harry pergi bersama Luna, sementara Hermione degan tidak terduganya malah mengajak Cormac.

"Ku kira mungkin Ron akan cemburu kalau aku mengajaknya," Hermione berseru padaku sebelum pergi ke pesta. Aku memutuskan tidak pergi karena tidak ada pasangan untuk di ajak. Tidak mungkin aku mengajak Draco, kan?

"Ya, dia kan sudah bersama Lavender. Bagaimana mau cemburu denganmu?" Aku menggoda Hermione. Hanya berusaha untuk membuat gadis itu kesal.

Jelas saja, dia menatapku tajam. "Diam kau. Jangan berkata begitu lagi di depanku," katanya sebal.

"Sudah ku bilang, nyatakan saja perasaanmu. Kau tidak mau dengar. Akhirnya keduluan sama yang lain, kan. Setelah itu malah sakit hati sendiri," kataku mencibir Hermione.

Hermione mendudukkan tubuhnya di kasur dengan kasar. "Aku ini seorang gadis. Tidak mungkin menyatakan duluan!" katanya. Selalu begitu.

"Zaman sekarang banyak gadis yang menyatakan perasaannya lebih dulu, Mione. Bahkan kemarin saja Lavender yang lebih dulu mencium Ron."

Hermione melemparkan bantalnya padaku. Untung saja aku sempat menghindar sebelum benda itu mengenai wajahku. "Jangan bahas tentang ciuman itu lagi!"

"Apa harus aku sampaikan ke Ron kalau kau suka padanya? Tapi sepertinya Ron juga tau kalau kau suka padanya."

"Kalau dia tau, kenapa dia tidak katakan saja padaku? Memastikan apa itu benar atau salah. Kenapa hanya diam?" Wajah Hermione memerah. Mungkin kesal karena dia harus merelakan Ron bersama Lavender.

"Makanya aku bilang kau saja yang ungkapkan duluan."

"Ah sudahlah, lupakan saja. Aku akan terlambat kalau terus berdebat denganmu," katanya beranjak dari kasur, "omong-omong, kau benar-benar tidak pergi?"

Aku mengangguk. "Kalau aku pergi, mungkin hanya aku yang tidak berpasangan."

Hermione tersenyum jahil, "kenapa tidak kau ajak saja si Malfoy? Kalian kan cukup dekat," katanya menekan kata cukup.

"Hei!"

Hermione hanya tertawa kemudian keluar dari kamar asrama kami. Tinggal aku sendirian. Tidak berniat beranjak dari kasurku karena aku memang terlalu malas untuk melakukannya. Hari ini rasanya aku hanya ingin berada di kasur, tidak ingin keluyuran di kastil. Bahkan aku sempat berniat membolos pelajaran Sejarah Sihir tadi pagi. Biar bagaimana pun di ajar oleh Profesor Binns yang notabenenya adalah hantu itu sangat membosankan. Mungkin belum sampai lima menit berada di kelasnya, aku sudah ingin keluar dari sana.

REDAMANCY || Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang