Daemon Recruitment II
Primodial putih - sekarang Testarossa, benar-benar dikalahkan ketika dia menantang orang yang Diablo panggil tuannya.
Dia ragu apakah lawannya adalah pria atau wanita pada awalnya karena orang yang muncul terlihat sangat cantik, bahkan lebih cantik darinya.
Dia adalah salah satu yang terkuat, seorang primodial, tetapi kekuatannya tidak signifikan di hadapannya, dia belum pernah mendengar makhluk ini ada sebelumnya. Kalau tidak, dia pasti sudah menantangnya.
Apakah dia cukup bodoh untuk menolak permintaannya untuk menjadi bawahannya. Dia akan mati hanya dengan tendangan di perut.
Meskipun harga dirinya tidak memungkinkan kekalahan seperti itu, pada saat yang sama dia merasakan rasa rendah diri terhadap pria yang sama sekali tidak dia miliki.
Tidak peduli seberapa besar harga dirinya berarti baginya, dia hanya merasa ingin berada di bawah pria ini, apa pun yang terjadi.
Kemudian dia benar-benar menerima sebuah nama, dia berpikir bahwa dia hanya menggunakan ini untuk memikatnya agar menyerah padanya.
Menerima nama dari makhluk yang kuat seperti dia terasa lebih bahagia daripada yang bisa dia bayangkan. Ketika dia bangun, dia bahkan sepenuhnya sembuh ketika dia berada di ambang kematian.
Tubuhnya memiliki daging dan tulang seperti yang dia katakan. Testarossa merasa semakin tunduk pada pria di depannya. Dia tidak bisa memikirkan hal lain selain berguna baginya.
"Tuanku, aku minta maaf karena mengganggumu! Tolong hukum iblis bodoh ini sesuai keinginanmu."
"Oh, kamu sudah bangun, dan tidak apa-apa, aku senang kamu Testarossa."
"Ya, terima kasih ... aku benar-benar mengerti mengapa Diablo sangat menghormatimu" katanya, dengan pelan membisikkan bagian terakhir.
"Aku juga sudah mengirim Diablo untuk melacak dua lainnya beberapa waktu lalu, jadi kita akan segera menerima koordinatnya..."
"Oh, saya tahu di mana mereka berada Tuanku, mereka saat ini saling bertarung untuk tempat kecil itu."
"Bisakah Anda memberi saya lokasi yang tepat?"
"Jika aku ingat dengan benar-"
.......
'Tuan Rimuru, saya telah menemukan dua lainnya'
"Aku tepat di belakangmu."
"Lord Rimuru! Anda menemukan tempat ini sebelum saya, sungguh menakjubkan."
"Tidak juga, aku sampai di sini karena Testarossa tahu di mana mereka sebelumnya."
"...Cemburukah kita~"
"......"
Oop, lebih baik tidak terlibat dengan itu. Apalagi... orang-orang itu, menghancurkan tempat itu! Mereka tidak seagresif ini setiap kali saya berada di sekitar untuk mengamati.
Oh well, kurasa aku harus menunggu mereka tenang.
"Lord Rimuru sepertinya' mereka tidak memperhatikanmu. Haruskah aku pergi dan menghentikan-"
"Bukankah itu tidak sopan? Duel terganggu hanya karena seseorang ingin bertemu dengan mereka."
"Ya ... mengerti."
"Pfft! Diablo, seperti yang dikatakan Lord Rimuru, kita akan menunggu mereka tenang."
Astaga, Diablo menjadi sangat tidak sabar di sini, dia sepertinya akan melakukan sesuatu jika dia tidak segera tenang.
