empat

8 1 1
                                    

"kok diem aja sih, lagi sariawan ya neng" ucap lelaki hidung belang itu dengan mendekatkan tangannya ke wajah Kayla

Namun sebelum itu terjadi, ada Seseorang yang terlebih dahulu mencekal tangan pria tadi

"apa yang mau abang lakuin?" tanya Aydan kepada laki laki itu

"lahh, urusanmu apa bocah ingusan hahah. Oh mau jadi pahlawan kesiangan ya?"

"saya lagi gamau berantem bang, berbuat maksiat itu dosa. Mending abang pergi dari sini"ujar Aydan

"aelah pake ceramah segala, kayak udah merasa jadi manusia paling suci aja lu tong. Lagian siapa elu emang ini tempat punya bapa lu? Serah gua lah mau dimana aja kan ini tempat umum bego"cerocos pria tadi tak terima disuruh pergi dari sana

"santai dong bang, kalo abang gamau pergi biar saya sama teman saya yang pergi dari sini"
"ayo kay naik, saya antar pulang"

"Dih pulang lu kata? Palingan juga mau ke tempat sepi kan lu bedua duaan"

"Astagfirullahaladzim" aydan & kayla bersamaan

"dua duanya sama aja, pura pura alim palingan dibelakang juga ekhem ekhem"

Kayla bingung, kalau dia jalan kaki dia takut ada orang yang mengganggunya lagi, tapi pulang bersama Aydan juga akan membuat masalah baru lagi dengan Lindy

"ayo Kay naik" ujar Aydan membuyarkan pikiran pikiran Kayla

Kayla melihat ke sekitar apakah ada yang melihatnya pulang bersama Aydan atau tidak.
Setelah dikira aman Kayla pun segera menaiki jok belakang Aydan, dan mereka tak menggubris lagi perkataan dari pria tadi, yang ada mancing emosi aja deket deket sama manusia seperti itu

"kay"

"iyaa, kak?"

"kenapa?" tanya Aydan

"Kenapa apa ya kak?"

"kenapa basah gitu seragamnya, maaf saya ga berniat untuk liatin kamu tapi tadi ga sengaja lihat pakaian kamu basah"

"gapapa kok kak, tadi Kayla ceroboh banget di Toilet sekolah kepleset. Jadinya basah semua deh" bohong Kayla pada Aydan. Mana mungkin ia bilang disiram sama Lindy karena dia cemburu melihatnya berangat sekolah bersama Aydan tadi pagi

"masa sih sampe gitu? Kamu ga lagi bohong kan?"

"e-ehh, itu kak..jalannya dicepetin ya soalnya habis ini mau ke sekolah lagi. Sayang kalau ga ikut pelajaran hari ini nanti ketinggalan materi" ujar Kayla mengalihkan pertanyaan dari Aydan

"oke Kay, ini dicepetin"

Emang takdir gaada yang tau yaa, berangkat udah sama Aydan, ehh pas mau pulang ditolongin Aydan sekalian pulang bareng. Emang jodoh ga kemana ya hahahahah

🌛🌛🌛🌝🌜🌜🌜

Jam dinding menunjukkan pukul 20:23.
Seperti biasa di jam segini Kayla sedang mengerjakan PR nya.

Tapi saat ini Kayla sedang tidak fokus mengerjakan tugas, ia malah teringat waktu pertama kali melihat Aydan yang hingga akhirnya menjadi pengagum rahasia sampai saat ini

*F L A S H B A C K*

Jadi, Kayla itu kan pindah ke Jogja waktu ia kelas 11 awal. Jadi sudah hampir satu tahun dia tinggal di Lingkungan Pesantren ini

Kalau soal dia suka sama Aydan itu sudah lebih lama dari itu. Jadi, dulunya rumah yang saat ini ia tinggali adalah rumah orangtua Abi Kayla.

Saat itu ia meluangkan waktu liburannya untuk menjenguk kakeknya di Desa yang tinggal sendirian di rumah itu karena Nenek sudah dipanggil sang pencipta terlebih dahulu sejak Kayla masih duduk di bangku kelas 7 SMP

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang